Obat dan Terapi Kista, Mioma, Endometriosis, Benjolan Payudara dan Tumor Selain Operasi
Tampilkan postingan dengan label Konsultasi Seks. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Konsultasi Seks. Tampilkan semua postingan

Konsultasi Seks

Berikut adalah kolom konsultasi seks yang menjawab sekitar 107 pertanyaan seputar kegiatan seks , semoga bermanfaat .


Mitos Seks, Kok, Dianggap Benar

Hubungan seks dengan anak muda bikin awet muda? Sering berhubungan seks bikin awet muda? Menelan dan mengoleskan sperma ke wajah bikin awet muda? Itu semua cuma mitos yang membuat banyak orang tersesat, meski tetap diyakini dan disebarluaskan.

"Saya seorang volunteer di salah satu LSM yang bergerak dalam bidang kesehatan reproduksi. Dalam memberikan penyuluhan, saya dan teman-teman sering mendapat pertanyaan yang sulit dijawab. Mohon penjelasan mengenai pertanyaan berikut ini:

Benarkah sering berhubungan seks membuat umur panjang? Konon di internet ada banyak penjelasan seperti itu. Kalau benar, apa alasannya dan apakah benar kalau kita menyarankan orang sering berhubungan seks supaya panjang umur?

Apakah benar berhubungan seks dengan orang muda membuat awet muda? Banyak orang menerapkannya. Juga informasi mengenai sperma bisa membuat wanita awet muda kalau dioleskan di wajah atau ditelan. Bagaimana penjelasan yang benar?
R.T., Jakarta

Kurang tepat
Memang ada banyak informasi tentang seks yang beredar luas di masyarakat, meski belum tentu benar. Informasi yang dimuat di media massa juga tidak semuanya benar. Dapat dibayangkan kalau informasi salah itu diteruskan kepada orang lain.

Di antara informasi salah itu, banyak yang sudah menjadi mitos. Ketiga informasi yang Anda terima seabagi pertanyaan itu adalah mitos. Artinya, informasi itu salah, tetapi karena sudah beredar lama, akhirnya dianggap benar oleh banyak orang.

Sebagian mitos seks seakan benar karena disebarluaskan di internet. Padahal, informasi itu bukan berdasarkan sumber yang benar secara ilmiah.

Informasi bahwa sering berhubungan seks bisa membuat umur panjang memang banyak dimuat di internet. Banyak pertanyaan yang muncul berkaitan dengan umur panjang. Salah satunya ialah keadaan kesehatan fisik dan psikis yang baik, sehingga mereka umur panjang dan lebih sering melakukan hubungan seks. Kurang tepat kalau Anda menganjurkan hubungan seksual lebih sering agar berumur panjang.

Membuat tersesat
Informasi mengenai hubungan seksual dengan orang muda membuat awet muda pun sering ditanyakan. Tak ada data ilmiah yang mendukung informasi ini. Lebih awet muda atau tidak, sangat berkaitan dengan pola hidup sehat atau tidak, ada tidaknya penyakit, berat ringannya stres, dan upaya pengobatan untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Demikian juga informasi mengenai sperma yang bisa membuat wanita awet muda. Sulit dimengerti kalau masih ada warga masyarakat yang meyakini dan menerapkannya.

Umumnya informasi itu diperkuat dengan penjelasan bahwa di dalam sperma banyak bahan bermanfaat. Penjelasan seperti ini kita dapatkan juga dari informasi mengenai terapi urin. Padahal, bukti ilmiah tidak mendukung kebenaran informasi itu.

Saya senang kalau Anda sebagai sukarelawan mengajukan pertanyaan untuk memastikan kebenarannya. Kalau tidak, akan semakin banyak orang tersesat. Kalau percaya hubungan seks dengan orang awet muda, orang akan mencari remaja untuk berhubungan seks.

Prof.Dr.dr.Wimpie Pangkahila, Sp.And, Kompas,Senin, 31/8/2009

Bagaimana Bujuk Pacar agar Gunakan Kondom?



T. Kawan pria saya menolak untuk menggunakan kondom sebagaimana dia mengatakan dia tidak bisa merasakan ketika dia pakai. Bagaimana saya dapat membujuknya untuk menggunakan kondom?

J. Anda bisa memintanya memakai kondom yang tidak terlalu ketat agar sensasi masih terasa. Anda berdua harus mendiskusikan masalah seks yang aman dan risiko kehamilan yang akan mempunyai dampak sangat berbeda dengan mengurangi transmisi penyakit serta kontrasepsi yang secara seksual ditransmisikan. Sebagai contoh, pil kontrasepsi oral bisa mengurangi risiko kehamilan, tetapi tidak mengurangi transmisi penyakit yang secara seksual ditransmisikan./*
(Kompas,Rabu, 10/12/2008)

Kencan Tanpa Kondom, Jangan-jangan Kena PMS



T. Saya berusia 25 tahun dan sebulan lalu melakukan kencan semalam dengan seorang wanita. Saya tidak memakai kondom, jadi sekarang saya khawatir kalau-kalau saya tertular penyakit kelamin (penyakit menular seksual/PMS). Haruskah saya melakukan tes darah walaupun saya tidak melihat gejala apa-apa?

J. Ya, Anda harus melakukan tes jika khawatir karena kebanyakan penyakit kelamin menular tidak menunjukkan gejala apa-apa, jadi tes bisa membuat Anda lebih tenang. Sementara itu, sebaiknya Anda tidak melakukan hubungan seks dengan pasangan yang lain untuk berjaga-jaga agar tidak menulari atau tertular sebelum menerima hasil tes. (kompas,Jumat, 25/7/2008)

Kontrasepsi Darurat, Apa Maksudnya?


T. Apa yang dimaksud dengan kontrasepsi darurat? Bagaimana cara kerjanya dan dimana saya bisa mendapatkannya?


J. Kontrasepsi darurat atau yang biasa disebut morning after pill adalah pil hormon tingkat tinggi yang diminum untuk mengontrol kehamilan sesaat setelah melakukan hubungan seks yang berisiko. Pada prinsipnya pil tersebut bekerja dengan cara menghalangi sperma berenang memasukki sel telur dan memperkecil terjadinya pembuahan. Diperlukan resep dokter untuk mendapatkan pil ini.(Kompas,Kamis, 4/12/2008)

Pasangan Idap Hepatitis, Bila ML Tanpa Kondom Menularkah?

T. Pasangan saya mengidap Hepatitis B. Jika saya telah menerima suntikan imunisasi terhadap penyakit tersebut, apakah saya terjamin tidak akan tertular jika berhubungan seks tanpa kondom?

J. Supaya aman, lakukan tes agar bisa melihat apakah vaksin yang disuntikkan pada kamu segera bekerja atau tidak. Sementara itu, jangan melakukan hubungan seks atau melakukan tindakan yang menyebabkan pertukaran cairan tubuh atau darah, dan sebaiknya tidak usah melakukan hubungan seks meski menggunakan pengaman, supaya bisa memperkecil risiko tertular.(Kompas,Sabtu, 30/8/2008)

Takut Pecah, Tolak Gunakan Kondom

T. Kawan saya mengatakan pacarnya menolak untuk menggunakan kondom karena penisnya yang besar bisa memecahkannya. Saya sendiri tidak percaya kalau penis yang terlalu besar bisa memecahkan kondom sehingga butuh kondom dobel. Mungkinkah itu terjadi?

J. Seperti juga kaus, kondom juga mempunyai ukuran. Teman Anda mungkin bisa menggunakan ukuran yang besar, tetapi tidak ketat dan bisa membuat peningkatan perasaan di sekitar penis selama seks. Perlu diingat, kondom terbuat dari lateks yang sangat kuat juga elastis. Kondom yang dipasarkan saat ini telah menjalani tes elastisitas dan kekuatan sehingga sebesar apa pun barang yang masuk tak akan merusak atau memecah kondom.(Kompas,Sabtu, 24/1/2009)

Usai Vasektomi, Kok Sakit?

T. Beberapa minggu lalu, suami saya menjalani operasi vasektomi. Sekarang, setiap dia orgasme, selalu merasakan sakit. Haruskah kami khawatir, ataukah ini gejala normal?

A: Sakit paska vasektomi memang diakui dan dilaporkan terjadi. Bagaimanapun, ada banyak kemungkinan yang dapat menyebabkan sakit. Saya sarankan Anda kembali ke dokter yang telah melakukan vasektomi untuk suami Anda untuk meninjau kasus ini. Anda tidak perlu khawatir. Yang penting, sekarang ini kemungkinan penyebabnya perlu diketahui dahulu sebelum menangani sesuai aplikasi dokter.(Kompas,Rabu, 4 Februari 2009)

Gagal Hamil Akibat Sperma Keluar Kembali?



Karena ingin segera punya anak, pasangan pengantin baru ini berhubungan seks setiap hari. Sayang, hasilnya masih nihil, bahkan sang istri tidak pernah orgasme. Apakah karena sperma keluar kembali? Betulkah berhubungan seks tiap hari justru tidak tepat?

“Saya pria berumur 30 tahun, istri berusia 27 tahun. Kami menikah lima bulan yang lalu. Kami sepakat segera mempunyai anak, tetapi sampai sekarang istri belum hamil. Padahal, hubungan seks cukup sering kami lakukan, bahkan hampir setiap hari. Sayangnya, istri tidak pernah merasakan kenikmatan.

Setiap selesai berhubungan suami istri, cairan sperma keluar kembali dari kelamin istri saya. Apakah karena ini istri belum hamil? Bagaimana mengatasinya? Apakah kalau sering melakukan hubungan seks sperma bisa habis?
Apakah hubungan seks yang kami lakukan tidak benar, sehingga sperma keluar kembali? Mengapa istri saya tidak merasakan kenikmatan walaupun kami pernah melakukan hubungan dalam waktu yang cukup lama?”
K.B., Bandung

Inilah jawaban dari Prof. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And, seksolog dan androlog dari Universitas Udayana

Kejadian Wajar
Sperma memang pasti keluar kembali dari vagina setelah hubungan seksual selesai dilakukan. Kalau tidak keluar kembali, ke mana perginya cairan yang cukup banyak itu? Jadi itu wajar dan normal terjadi, sehingga tidak dapat dihindari. Juga tidak ada kaitan dengan hubungan seksual yang tidak benar.

Untuk terjadinya kehamilan diperlukan sel spermatozoa yang terkandung di dalam cairan sperma. Sel spermatozoalah yang membuahi sel telur wanita, sehingga menyebabkan kehamilan.

Kalau kesuburan Anda dan istri baik, dan hubungan seksual dilakukan tepat pada masa subur, kehamilan mungkin terjadi. Namun, kalau Anda atau istri mengalami gangguan kesuburan atau hubungan seksual tidak dilakukan pada saat subur istri, kehamilan terhambat atau tidak mungkin terjadi.

Untuk mengetahui keadaan kesuburan, tentu diperlukan pemeriksaan, baik Anda maupun istri. Andaikata kesuburan Anda atau istri terganggu, diperlukan pengobatan agar menjadi normal atau mendekati normal.

Kualitas Berkurang
Hubungan seksual yang terlampau sering sebenarnya tidak efektif bagi terjadinya kehamilan. Kalau ejakulasi sering terjadi, kuantitas dan kualitas spermatozoa tidak baik, sehingga ketika tiba masa subur, sel spermatozoa tidak mampu membuahi.

Ejakulasi yang sering tidak akan mengakibatkan sperma habis karena sperma terus diproduksi. Syaratnya, tidak ada penyakit atau gangguan yang menghambat proses pembentukan sperma.

Sebaliknya, hubungan seksual yang terlalu jarang juga tidak efektif bagi terjadinya kehamilan karena kualitas spermatozoa menjadi terganggu ketika tiba pada masa subur istri.

Penyebab Gagal Orgasme
Mengenai istri yang tidak dapat mencapai orgasme, ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya. Pertama, komunikasi seksual yang kurang baik. Kedua, hambatan psikis.

Ketiga, posisi hubungan seksual yang tidak efektif bagi wanita. Keempat, fungsi seksual Anda mungkin tidak optimal, khususnya fungsi ereksi dan kontrol ejakulasi. Kalau ada salah satu atau lebih faktor di atas, istri mengalami hambatan orgasme.

Kalau sebelum menikah Anda dan istri tidak cukup mengenal satu sama lain, mungkin saja komunikasi kurang baik, khususnya komunikasi seksual. Selain itu, hambatan psikis mungkin juga muncul lalu menghambat reaksi seksual istri, sehingga gagal mencapai orgasme. Untuk mengatasi hambatan orgasme, penyebab yang ada harus diatasi dulu.

Meski demikian, tidak ada hubungan antara tidak dapat mencapai orgasme dengan belum terjadi kehamilan. Artinya, kehamilan dapat saja terjadi walaupun istri tidak dapat mencapai orgasme.

Namun, membiarkan istri tetap tidak dapat mencapai orgasme, bukanlah sikap yang benar. Anda harus membantu agar istri juga dapat mencapai orgasme, sehingga kehidupan seksual menjadi harmonis, apalagi kalau penyebabnya terletak di pihak Anda.


Prof. DR.Dr. Wimpie Pangkahila Sp. And ,Kompas, Sabtu, 19/1/2008

Tidak Hamil, Akibat Heroin?


“Saya pemuda umur 30 tahun, berencana menikah akhir tahun ini. Calon istri saya umur 29 tahun. Kami sudah melakukan hubungan intim sejak setahun yang lalu. Selama melakukan hubungan intim, pacar saya tidak pernah hamil.

Kami senang karena tidak ada kehamilan. Namun, saya kadang khawatir mengapa pacar saya tidak hamil meskipun kami sering melakukan hubungan intim. Kekhawatiran saya karena dulu pernah jadi pecandu narkoba.

Waktu itu saya pakai suntik putaw. Apakah karena itu saya jadi mandul sehingga pacar tidak hamil? Apakah ada akibat putaw terhadap kesuburan saya? Kalau ya, apakah saya dapat kembali subur? Apa yang harus saya lakukan?

Pacar saya tidak tahu kalau saya mantan pecandu walaupun tidak lama, hanya sekitar 9 bulan. Karena kepergok orangtua, saya langsung mendapat perawatan. Sejak itu saya berhenti total sampai sekarang. Syukur sama sekali saya tidak pernah merasa ingin lagi mengulang.”

H., Surabaya

Frekuensi Menentukan
Frekuensi hubungan seksual ikut menentukan terjadinya kehamilan. Frekuensi hubungan seksual yang terlampau jarang atau terlampau sering dapat menghambat terjadinya kehamilan.

Hubungan seksual yang terlampau jarang mungkin akan berlangsung tidak pada saat subur wanita. Dari sudut kesuburan pria, hubungan seksual yang terlampau jarang mengganggu kualitas sperma. Sebaliknya, hubungan seksual yang terlampau sering dapat mengganggu kuantitas dan kualitas sperma. Jadi frekuensi hubungan seksual yang terlampau jarang atau sering dapat menghambat terjadinya kehamilan.

Pada masa pacaran sekarang, Anda tentu mengetahui seberapa sering atau jarang Anda dan pacar melakukan hubungan seksual. Jadi kalau pacar Anda tak pernah hamil, mungkin disebabkan ketidakteraturan frekuensi hubungan seksual. Tentu saja kemungkinan adanya gangguan kesuburan pada diri Anda atau pacar, tidak boleh dilupakan.   

Otak Hingga Daya Tahan
Banyak penyebab yang mengakibatkan gangguan kesuburan pada pria maupun wanita. Putaw atau heroin yang pernah Anda gunakan dapat menimbulkan akibat buruk pada fungsi seksual dan reproduksi. Tentu saja akibat pada fungsi seksual dan reproduksi ini hanya kecil saja dibandingkan dengan akibat umum narkotika, khususnya heroin.

Akibat penyalahgunaan narkotik dapat dibagi menjadi akibat fisik dan psikis. Beberapa akibat fisik ialah gangguan pada hati, otak, paru-paru, gangguan seksual dan reproduksi, penularan HIV/AIDS melalui penggunaan jarum suntik bergantian, dan bahkan dapat menimbulkan kematian. Akibat lain juga timbul sebagai komplikasi cara injeksi, misalnya infeksi pembuluh darah dan penyumbatan pembuluh darah yang dapat menimbulkan kematian.

Di samping itu, penggunaan narkotika mengakibatkan perubahan irama hidup karena gangguan pada beberapa fungsi tubuh. Terjadilah kekacauan waktu tidur, makan, minum, mandi, dan aktivitas lainnya. Kekacauan ini menyebabkan daya tahan tubuh menjadi lemah, sehingga mudah terkena penyakit.

Akibat psikis yang timbul dapat berupa sikap yang apatis, emosi labil, depresi, kecurigaan yang tanpa dasar terhadap orang lain, sampai mengalami sakit jiwa. Akibat psikis ini akan diperberat oleh terjadinya gangguan dalam hubungan dengan orang lain atau lingkungan. Selanjutnya dapat terjadi akibat lebih buruk lagi seperti pertengkaran, perkelahian, dan kecelakaan lalu lintas.

Testosteron Menurun
Pada sistem seksual dan reproduksi, heroin pada pria dapat mengakibatkan menurunnya kadar hormon testosteron, hambatan dorongan sekual, gangguan ereksi, dan hambatan ejakulasi. Pada wanita demikian juga, dengan manifestasi menurunnya dorongan seksual, hambatan orgasme, gangguan kesuburan, gangguan menstruasi, payudara mengecil, dan keluarnya cairan dari payudara.

Menurunnya kadar hormon testosteron pada pria mengakibatkan hambatan pada proses pembentukan sel spermatozoa. Akibatnya kesuburan terganggu, dorongan seksual dan fungsi ereksi menurun. 

Apakah kesuburan Anda normal atau tidak, hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan sperma. Tanpa pemeriksaan sperma tidak mungkin diketahui bagaimana keadaan kesuburan pria.

Andaikata terjadi gangguan sperma, perlu diketahui apa penyebabnya, selain kemungkinan karena heroin. Selanjutnya barulah dapat ditentukan langkah pengobatan yang benar. @ 

Konsultasi dijawab Prof DR dr Wimpie Pangkahila Sp.And, Kompas,Selasa, 4/5/2010

Terangsang Pria Berusia Tua, Kenapa Ya?


“Saya seorang gadis berusia 25 tahun, sudah dua kali pacaran dengan pemuda berusia 26 dan 27 tahun. Hubungan kami tidak bertahan lama, hanya sekitar enam bulan. Saya sering berantem dengan kedua pacar saya itu. Saya tidak pernah merasa mesra kalau dipeluk atau dicium oleh mereka.

Sejak empat bulan lalu saya bekerja di sebuah kantor sebagai sekretaris. Bos saya berumur 55 tahun. Dia pria yang ramah, penampilannya pun keren.  Anehnya saya sangat senang dekat bos saya. Lebih-lebih kalau kami berdekatan, misalnya waktu menyuruh saya melakukan sesuatu, kadang-kadang saya terangsang. Perasaan seperti ini tidak pernah saya rasakan waktu pacaran dulu.

Saya mohon penjelasan, mengapa saya tidak pernah merasa mesra dengan pacar dulu, padahal kami sebaya? Mengapa dengan bos sekarang, saya merasa nyambung dan senang kalau diperhatikan?

Mengapa saya bisa terangsang hanya dengan berdekatan dengan bos yang seusia ayah saya? Bagaimana selanjutnya, apakah saya tidak boleh pacaran dengan yang muda usia? Apa saya mengalami kelainan?”

W.N., Semarang  

Belum Tentu Gerontofilia

Saya pikir tidak semudah itu menganggap Anda mengalami kelainan. Memang ada jenis penyimpangan seksual yang membuat orang hanya tertarik dan terangsang kepada orang tua. Namun, saya tidak berani mengatakan Anda mengalami penyimpangan seksual yang disebut gerontofilia itu.

Kalau Anda merasa tidak sesuai dan tidak mesra dengan kedua pacar Anda dulu, bukan berarti Anda tidak boleh pacaran dan menikah dengan pria yang sebaya atau muda usia. Mungkin saja kebetulan Anda mengalami ketidaksesuaian sifat atau minat dengan kedua pacar dulu. Mungkin juga secara fisik Anda kurang tertarik kepada pacar Anda itu.

Belum lagi mungkin ada faktor lain yang membuat Anda dan kedua pacar Anda dulu mengalami hambatan psikis. Akibatnya tidak ada perasaan mesra yang Anda alami.
Lalu, dengan pria lain yang sebaya, belum tentu Anda mengalami seperti itu lagi. Kalau dengan pria lain yang sebaya Anda tidak mengalami faktor penghambat seperti di atas, Anda akan mengalami hubungan yang lebih baik. 

Lebih Matang
Kalau kini Anda merasa tertarik, bahkan terangsang dengan bos Anda, itu mungkin saja karena faktor tertentu. Anda sendiri mengakui, bos Anda ramah dan penampilannya keren. Dari dua faktor ini saja, Anda sudah merasakan ada yang lebih pada bos Anda, dibandingkan dengan kedua pacar Anda dulu.

Belum lagi kepribadiannya yang jauh lebih matang dibandingkan dengan pacar Anda yang sebaya. Mungkin juga ada sifat sebagai pelindung yang Anda rasakan dari dia. Wajar kalau Anda merasa senang diperhatikan.

Kenyataan ini bukan merupakan petunjuk Anda harus pacaran dan menikah dengan pria yang jauh lebih tua. Ada masalah lain yang mungkin timbul akibat perbedaan usia yang sangat jauh. Walaupun pada masa kini usia lanjut tidak selalu berarti tidak berdaya atau kekurangan, dalam konteks suami istri, perbedaan usia yang jauh kerap menimbulkan masalah. 

Dalam perjalanan selanjutnya, Anda dapat merasakan sendiri bagaimana perasaan Anda terhadap pria muda atau sebaya, dan bagaimana pula perasaan Anda terhadap pria yang jauh lebih tua. Apa pun yang Anda rasakan, itulah yang akan Ada lakukan dan alami dalam hidup Anda selanjutnya. 

Alangkah baiknya kalau setiap keputusan yang menyangkut hidup dan masa depan tidak hanya diambil berdasarkan emosi semata, melainkan juga berdasarkan logika dan akal sehat. Kalau Anda masih ragu-ragu, silakan berkonsultasi lebih jauh. @

Konsultasi Dijawab Prof DR dr Wimpie Pangkahila, Sp. And (Kompas,Selasa, 11/5/2010)

Fantasi Seksual Seorang Istri


Gara-gara tidak selalu merasakan kepuasan seksual, istri ini mulai melakukan fantasi. Ia membayangkan teman kantor yang tidak punya hubungan apa-apa, lalu dilanjutkan menggunakan alat bantu seks yang dibelinya di Australia. Ternyata, ia bisa mendapatkan kenikmatan seksual. Apakah ini suatu kelainan?

"Saya istri berumur 40 tahun, suami 48 tahun. Selama menikah 12 tahun, saya tidak selalu bisa merasakan nikmat kalau berhubungan seks. Biasanya kalau tidak merasakan nikmat, saya lakukan sendiri dengan alat yang saya beli di Australia. Dengan cara itu saya bisa merasa nikmat.

Saya beberapa kali membayangkan berhubungan seks dengan pria lain. Saya pernah membayangkan dengan teman yang tidak ada hubungan apa-apa. Anehnya, saya jadi terangsang, dan saya lanjutkan dengan alat itu sampai merasa nikmat.

Mengapa saya mengalami perubahan ini? Apa ini termasuk kelainan? Apakah wanita lain juga mengalaminya? Saya tidak pernah bercerita kepada suami. Apakah saya biarkan saja bayangan seperti itu, dan apa akibatnya?
FN, Palembang

Mimpi-mimpi erotis

Apa yang Anda alami sebenarnya bukan sesuatu yang luar biasa. Itu yang disebut fantasi seksual. Kejadian ini bukan suatu kelainan atau gangguan. Walaupun tidak sama persis, dapat dibandingkan dengan mimpi erotis yang biasa dialami remaja.

Pada mimpi erotis, muncul kejadian yang bersifat erotis, misalnya berpelukan, ciuman, bahkan berhubungan seksual. Dengan mimpi erotis juga dapat terjadi orgasme. Ini dapat dialami oleh pria atau wanita. Siapa yang muncul dalam mimpi erotis tidak selalu seseorang yang dikenal. Mungkin tidak kenal sama sekali.

Pada fantasi seksual, kurang lebih seperti itu. Bedanya, fantasi seksual terjadi dalam keadaan tidak tidur. Bayangan yang muncul dalam fantasinya umumnya orang yang pernah dilihat atau dilihat walaupun dalam bentuk gambar.

Fantasi seksual kadang dikaitkan dengan gangguan fungsi seksual, misalnya orang mengalami hambatan dorongan seksual. Dengan berfantasi, dia berharap dorongan seksualnya normal kembali. Jangan khawatir, fantasi seksual bukan kelainan atau penyakit.

Kalau Anda membayangkan melakukan hubungan seks dengan teman sekantor, itu merupakan salah satu bentuk fantasi seksual. Mengapa muncul teman itu, mungkin karena setiap hari Anda bertemu dia, dan ada sesuatu yang menarik atau mengesankan.

Fantasi seksual dapat dilakukan siapa saja. Namun, bukan berarti yang berfantasi seksual ingin atau mau melakukannya dalam perbuatan nyata. Ada faktor lain yang memengaruhi apakah fantasi seksual berlanjut dalam perbuatan nyata atau tidak.

Ada manfaat juga yang didapat dari berfantasi. Bila Anda lakukan itu dengan suami, kualitas hubungan seksual menjadi lebih baik.

Memang Anda tidak harus menceritakan itu kepada suami, kecuali kalau suami mengerti apa dan bagaimana terjadinya fantasi seksual. Tidak ada akibat apa pun bila Anda membiarkan fantasi seksual terjadi.

Konsultasi dengan dokter ahli andrologi dan seksologi, Prof Dr Wimpie Pangkahila, SpAnd
(Kompas,Senin, 19/10/2009)

Sambil Ngeseks, Fantasi dengan Pria Lain

T. Secara rutin saya melakukan hubungan seks dengan pasangan saya, tapi saya masih tetap berfantasi melakukan hubungan seks dengan pria lain. Saya mencintai suami saya tapi saya juga menikmati fantasi ini. Apa yang salah?

J. Adalah normal bagi seseorang untuk memiliki fantasi lain. Respon seksual membutuhkan rangsangan seperti melihat, menyentuh, suara, bau, dll dan terkadang rangsangan dari pasangan kamu tidak cukup, sehingga untuk mempertahankan hasrat dan memberi respon seksual perlu ada tambahan rangsangan.

Tak apa jika seseorang menambahkannya dengan berfantasi. Para pria biasanya berfantasi saat sedang berhubungan seks untuk terus merangsang dirinya dan mempertahankan ereksi. Tapi jangan sampai kehilangan kendali hingga menyakiti perasaan pasangan kamu. Cinta merupakan gabungan rumit dari berbagai hal seperti emosi, sensasi dan komitmen. Yang penting harus seimbang.(Kompas,Jumat, 4/4/2008 )

Berlendir Saat Dirangsang? Bersyukurlah!


Wanita berusia 44 tahun ini bingung karena saat terangsang, organ intimnya mengalami perlendiran. Ia lantas mengaitkannya dengan operasi pengangkatan rahim yang pernah dilakukannya. Betulkah ada kaitannya?

“Saya seorang istri berusia 44, suami berumur 46 tahun. Pada usia 31 tahun saya menjalani operasi pengangkatan rahim karena mioma.

Keluhan saya saat ini ialah sebagai berikut: setiap kali saya merasa terangsang, selalu mengeluarkan cairan bening kental (gel) di vagina. Menurut saya agak berlebih, meski tidak berbau.

Sebaliknya, setiap kali melakukan hubungan suami-istri, vagina selalu mengeluarkan cairan putih (keputihan) yang agak berbau dan sangat mengganggu kami berdua. Padahal, pada hari biasa saya tidak keputihan.

Saya sudah konsultasi ke dokter kandungan. Dokter memberi obat seperti peluru yang dimasukkan ke vagina dan antibiotika, tetapi tidak mengatasi masalah tersebut.

Yang ingin saya tanyakan, apakah semua itu ada kaitannya dengan operasi yang pernah saya lakukan? Bagaimana dan ke mana saya harus berobat? Apakah bisa disembuhkan? Apakah ini sebagai indikasi penyakit lain?”

SW, Cikampek

Reaksi yang normal
Kalau Anda mengalami perlendiran vagina ketika terangsang, bersyukurlah, karena itu berarti Anda sehat dan normal. Sebaliknya, kalau ketika terangsang Anda tidak mengalami perlendiran vagina, berarti Anda tidak normal atau mengalami gangguan fungsi seksual.

Perlendiran vagina akan tetap terjadi selama Anda terangsang. Berarti selama melakukan hubungan seksual yang normal, perlendiran tetap terjadi. Jadi apa yang Anda alami bukanlah sesuatu yang tidak normal. Anda tidak perlu merasa khawatir dengan perlendiran yang Anda alami ketika terangsang dan melakukan hubungan seksual.

Namun, bau yang mengganggu tentu perlu mendapat perhatian karena secara psikis akan mengganggu fungsi seksual Anda dan suami. Masalahnya, bau bersifat subyektif sehingga harus dibedakan apakah bau itu timbul karena ada infeksi di kelamin ataukah bau yang sebenarnya wajar timbul.

Kalau bau itu timbul karena infeksi kelamin, umumnya lendir terjadi tidak hanya saat keadaan terangsang atau melakukan hubungan seksual saja. Kalau ada infeksi kelamin, pada keadaan tidak terangsang pun lendir itu akan timbul disertai tanda lain, misalnya, bau yang mengganggu, warna berubah, atau disertai rasa gatal.

Padahal, perlendiran yang Anda alami hanya terjadi pada saat Anda terangsang dan melakukan hubungan seksual. Ketika tidak terangsang Anda tidak mengalami perlendiran itu. Artinya, sangat mungkin perlendiran itu reaksi seksual yang normal. Mungkin juga bau yang Anda maksud timbul karena percampuran antara sperma dan lendir vagina.

Pastikan jenis baunya
Saya pikir tidak ada kaitannya dengan pasca-operasi rahim karena mioma, apalagi sudah terjadi sekian tahun lalu. Saya sarankan Anda berkonsultasi lebih jauh untuk mendapat pemeriksaan ulang sehingga dapat dipastikan apa yang sebenarnya terjadi.

Kemungkinan adanya infeksi tidak boleh diabaikan, walaupun dari uraian Anda tampaknya tidak ada. Karena itu, diperlukan pemeriksaan yang lebih teliti, mungkin dilengkapi dengan pemeriksaan laboratorium.    

Kalau benar pada pemeriksaan tidak ada infeksi, hanya bau yang menjadi pengganggu, tetap harus diatasi. Tidak sedikit pasangan yang terganggu kehidupan seksualnya karena bau yang tidak sedap, misalnya, dari bau badan atau dari kelamin.

Bau yang Anda alami harus diatasi. Ini dapat dilakukan, misalnya, dengan menggunakan pencuci vagina yang bersifat netral, tetapi mampu mengatasi bau yang mengganggu. @

Konsultasi Dijawab Prof DR dr Wimpie Pangkahila Sp.And, Kompas, Kamis, 6/5/2010

Bibir Kelamin Tidak Normal?


Gadis ini sudah pernah membatalkan perkawinannya dan sekarang ragu-ragu lagi untuk menikah, hanya karena ia melihat bentuk bibir kelaminnya berbeda dengan teman. Betulkah karena ia sering masturbasi? Perlukah ia melakukan pengobatan membesarkan bibir kelamin?

“Saya seorang gadis berumur 25 tahun, rencana mau menikah. Namun, saya sangat takut karena merasa kelamin saya tidak normal. Tiga tahun lalu saya tidak jadi menikah dengan pacar yang dulu karena ketakutan saya juga.

Ketakutan ini karena saya melihat bentuk bibir kelamin tidak cembung, tetapi hanya datar. Saya pernah mandi bersama teman, dan saya perhatikan bibir kelaminnya cembung. Mengapa bibir kelamin saya tidak cembung, tetapi lebih datar? Saya juga pernah nonton VCD porno, saya lihat bibir kelamin yang cembung.

Saya dulu sering melakukan masturbasi dengan menyemprotkan air dari shower sampai orgasme. Perbuatan itu saya lakukan sejak di SMP sampai sekarang, walaupun sudah jarang. Apakah karena perbuatan itu bibir kelamin saya tidak cembung?

Bagaimana caranya agar bibir kelamin bisa lebih cembung? Saya pernah membaca iklan obat tradisional yang dapat membesarkan bibir kelamin.

Terus terang, saya takut suami tahu lalu kecewa dan menyangka saya sudah sering melakukan hubungan seks. Padahal, saya belum penah melakukan hubungan seks sama sekali, hanya masturbasi.”

K.R., Solo   

Tidak Beralasan
Saya pikir ketakutan Anda tidak beralasan, kalau hanya karena bibir kelamin yang tidak sama dengan orang lain. Sama halnya dengan bagian tubuh Anda yang lain, yang pasti tidak selalu sama dengan orang lain. Sebut saja hidung Anda, bibir Anda, dan payudara Anda. Apakah Anda akan mempermasalahkannya, lalu ingin juga seperti bentuk bagian tubuh orang lain?

Saya tidak tahu mengapa Anda sampai mempermasalahkan bentuk bibir kelamin yang Anda anggap tidak cembung itu. Apalagi sampai dihubungkan dengan kemungkinan reaksi suami yang sampai kecewa dan menyangka Anda telah melakukan hubungan seksual. Apakah mungkin Anda pernah menerima informasi yang salah tentang bentuk bibir kelamin?

Sungguh tidak ada alasan kalau sampai suami kecewa hanya karena bentuk bibir kelamin yang tidak cembung, apalagi sampai menuduh Anda telah melakukan hubungan seksual sebelumnya. Saya yakin suami Anda kelak tidak akan sampai sedungu itu. Sungguh, ketakutan Anda sangat berlebihan dan tidak berdasar.

Siapkan Diri Saja
Keinginan membuat bibir kelamin menjadi lebih cembung saya pikir terlalu mengada-ada, apalagi dikaitkan dengan ketakutan suami menjadi kecewa. Keinginan dan ketakutan ini secara tidak langsung merupakan reaksi sebagian perempuan dalam memosisikan dirinya sebagai objek seksual pria. Tidak ada obat yang dapat membuat bibir kelamin menjadi lebih cembung, terlebih memakai cara tradisional.

Dugaan Anda yang mengaitkan bentuk bibir kelamin dengan masturbasi yang sering Anda lakukan, juga tidak berdasar sama sekali. Masturbasi tidak memengaruhi anatomi kelamin. Jadi dugaan Anda salah sama sekali, bahkan justru semakin mengakibatkan kebingungan Anda.

Saya harap Anda dapat melenyapkan ketakutan yang tidak berdasar sama sekali itu. Lebih baik siapkan diri menghadapi pernikahan yang telah Anda rencanakan itu.
Kalau Anda ingin lebih yakin, silakan periksakan diri kepada dokter. Dengan pemeriksaan dapat diketahui apakah bibir kelamin Anda normal atau tidak. @

Konsultasi Dijawab Prof DR dr Wimpie Pangkahila SpAnd, Kompas,Rabu, 9 Juni 2010

Bila Buah Pelir tak Sama Tinggi

“Saya seorang pemuda berumur 30 tahun, belum menikah. Rencananya saya akan menikah pada akhir tahun ini. Namun, beberapa bulan ini saya terganggu dengan kedaan buah pelir. Pada awalnya saya tidak pernah memperhatikan posisi buah pelir. Ternyata setelah saya perhatikan, buah pelir yang sebelah kiri lebih ke atas daripada yang kanan. Jadi dalam keadaan rileks, kedudukan buah pelir tidak sejajar. Apakah hal ini bisa berpengaruh terhadap kesuburan? Dapatkah diatasi supaya menjadi sejajar?

Saya juga mengalami kejadian yang cukup mengganggu. Kadang-kadang ketika sedang mengedan saat buang air besar, di lubang penis keluar cairan putih kental.
Apakah cairan itu adalah sperma? Apakah berbahaya? Apakah ada pengaruh terhadap kesuburan dan kemampuan seks? Apakah ada hubungannya dengan ejakulasi saya yang selalu cepat? Apakah keadaan ini harus dihilangkan dengan pengobatan atau dibiarkan saja?”
Pius, Yogya

Dalam Kantung
Pada umumnya dalam keadaan normal, letak buah pelir kanan dan kiri kurang lebih sama. Demikian juga volume dan kekenyalan keduanya. Namun, kadang-kadang terdapat variasi, sehingga terjadi perbedaan antara kedua buah pelir, baik posisi dan volumenya, asal masih berada dalam batas normal.

Meski demikian, kalau perbedaan itu sangat mencolok, apalagi di luar batas normal, berarti terjadi gangguan yang menyebabkannya. Kalau letak buah pelir Anda kanan dan kiri sangat jauh berbeda, berarti terjadi hambatan dalam penurunan pada bagian yang letaknya lebih tinggi.

Sebagai contoh, kalau buah pelir yang satu sudah berada di dalam kantong buah pelir, sedangkan yang satu lagi terletak di bagian atas dekat ke tubuh, dapat dipastikan telah terjadi hambatan dalam proses penurunan ke dalam kantung buah pelir. Dalam keadaan begini, mungkin terjadi gangguan kesuburan karena buah pelir yang posisinya lebih tinggi tidak dapat berfungsi sempurna dalam memproduksi sel-sel spermatozoa.

Namun, kalau keduanya sudah berada di dalam kantung buah pelir, pada umumnya fungsinya tidak terganggu walaupun tidak persis sama tinggi. Jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir dengan perbedaan letak kedua buah pelir Anda.

Cairan Kelenjar
Mengenai cairan yang keluar saat Anda mengedan, itu adalah cairan kelenjar kelamin. Peristiwa ini wajar terjadi, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Karena itu, peristiwa ini tidak memerlukan pengobatan dan biarkan saja terjadi.

Lebih jauh, keluarnya cairan kelenjar itu tidak ada kaitan dengan gangguan kesuburan dan fungsi seksual, khususnya ejakulasi dini. Artinya, walaupun mengeluarkan cairan itu, tidak berarti kesuburan Anda terganggu. Bukan pula berarti dapat mengakibatkan ejakulasi dini.

Bila mengalami ejakulasi dini, tentu bukan disebabkan Anda mengeluarkan cairan kelenjar kelamin ketika sedang mengedan. Ada penyebab tertentu yang mengakibatkan ejakulasi dini. Kalau Anda atau pasangan merasa terganggu dengan ejakulasi dini, tentu harus mendapat pengobatan untuk mengatasinya.

Konsultasi Seksologi dengan Prof. Wimpie Pangkahila, Sp.And (*) di Tabloid Gaya Hidup Sehat
(*) Seksolog dan Androlog dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali (Kompas,Selasa, 2 Desember 2008)

Buah Pelir, Kok Hilang?

“Anak saya laki-laki, kini berumur 6 tahun, tetapi belum punya buah pelir (testis). Waktu berumur 3 tahun pernah diperiksa oleh seorang dokter dan mendapat suntikan hormon. Setelah itu diperiksa lagi, katanya sudah ada buah pelir, tetapi masih kecil. Sebagai orangtua, saya cukup senang.

Beberapa waktu lalu, saat membaca tulisan dokter tentang perkembangan kelamin anak di rubrik ini, saya jadi teringat anak saya. Dia lalu saya periksakan ke dokter lain. Setelah di USG, dokter bilang anak saya tidak punya testis.

Mohon dijelaskan, ke mana testis anak saya yang dulu dikatakan masih kecil? Apakah bisa hilang begitu saja? Selama ini dia tidak pernah sakit serius, selain demam pilek. Apakah kalau tidak punya testis, anak saya bisa normal setelah dewasa kelak? Apakah anak saya akan mengalami gangguan seks?”
R.T., Makassar

Menyebabkan Mandul
Buah pelir (testis) awalnya berada di rongga panggul. Seiring perkembangan bayi, buah pelir mengalami penurunan masuk ke kantong buah pelir (scrotum). Ketika dilahirkan, umumnya buah pelir sudah berada di dalam kantong buah pelir dan dapat diraba dengan jelas.

Sekitar 2-3 persen bayi laki-laki belum mengalami penurunan buah pelir ketika dilahirkan. Penurunan terjadi kemudian sampai berumur satu tahun. Namun, masih saja ada sebagian kecil yang tidak mengalami penurunan, sehingga buah pelirnya hanya ada satu atau tidak ada sama sekali di dalam kantong buah pelirnya.

Anak yang mengalami hambatan penurunan seperti ini (cryptorchidism) harus mendapat pengobatan agar buah pelirnya turun dan masuk ke dalam scrotum. Kalau tidak, anak akan mengalami gangguan kesuburan atau kemandulan, dan dapat juga menderita gangguan fungsi seksual.

Salah satu cara pengobatan ialah dengan memberikan hormon karena penyebab yang sering ialah tidak berfungsinya hormon seks. Tentu saja penggunaan hormon harus tepat dengan mempertimbangkan agar buah pelir yang akan diturunkan ke dalam scrotum tetap berfungsi normal kemudian.

Segera Periksa
Kalau anak Anda telah mendapat pengobatan dan ternyata buah pelirnya sudah turun ke dalam scrotum, seharusnya dapat diketahui dengan pemeriksaan. Jadi kalau buah pelir sudah masuk dan berada di dalam scrotum, tak mungkin kemudian tidak ada. Kalau ternyata kini benar dinyatakan tidak ada buah pelir di dalam scrotum, berarti buah pelir memang belum masuk ke dalam scrotum.  

Kemungkinan lain ialah terjadi infeksi buah pelir yang kemudian menyebabkan buah pelir mengecil (atrofi). Kalau ini yang terjadi, buah pelir tetap masih ada, hanya saja ukurannya mengecil dan biasanya konsistensinya lebih keras. Lagipula kalau pernah mengalami infeksi, pasti terasa sakit pada buah pelir. Padahal, Anda menyatakan anak Anda tidak pernah mengalami sakit, selain demam pilek.  

Cara pengobatan lain ialah dengan operasi, yang bertujuan menurunkan buah pelir agar berada di dalam kantong buah pelir. Saya sarankan Anda membawa anak Anda untuk menjalani pemeriksaan, sebelum mendapat pengobatan atau tindakan operasi. Yang pasti, cryptorchidism jangan dibiarkan.

Source: Gaya Hidup Sehat, Kompas,Selasa, 11 Maret 2008

Darah Haid Menggumpal


Saya gadis 21 tahun. Setahun belakangan ini, setiap kali darah haid yang menggumpal mau keluar, saya merasakan sakit sekali di pinggang bagian belakang. Mengapa hal ini terjadi? Apakah hal ini menunjukkan ada kelainan atau gangguan? (Surat dari Gadis, Semarang)

Gumpalan darah haid biasanya berwarna merah cerah atau merah tua dan pekat. Menurut situs WebMD, gumpalan ini biasanya dikeluarkan pada hari-hari perdarahan yang terberat, atau istilahnya, darah lagi deras-derasnya. Gumpalan darah yang keluar berulang ini membuat darah menstruasi Anda terlihat lebih kental daripada biasanya.

Sebenarnya, tubuh kita melepaskan zat yang mencegah pembekuan darah untuk mencegah darah mens menjadi menggumpal saat keluar. Namun, ketika Anda menghadapi hari-hari pertama mens yang lagi deras-derasnya, zat pencegah pembekuan darah (antikoagulan) ini tidak cukup punya waktu untuk bekerja. Hasilnya, darah pun keluar bergumpal-gumpal.

Sebenarnya, kondisi ini normal saja pada setiap perempuan, apalagi bila gumpalan darah hanya terjadi pada hari-hari pertama. Namun, darah yang keluar berlebihan dan terus-menerus bisa saja menyebabkan anemia. Bila gumpalan darah juga keluar dalam jumlah tidak normal, dan lebih dari masa haid yang berakhir 6-7 hari, maka sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apa penyebabnya.

Mengenai rasa sakit pada pinggang, menurut dr Judi Januadi Endjun, SpOG, Subbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, hal ini bisa dilihat dari jenis nyeri haidnya (dismenorea). Dismenorea pada seorang gadis ada dua jenis, yaitu dismenorea primer dan dismenorea sekunder. Umumnya, hal itu karena dismenorea primer. Pada dismenorea primer, nyeri haid timbul bukan karena kelainan anatomis organ kandungan, melainkan karena gangguan fungsi fisiologi, misalnya gangguan hormon.

Anda harus menjalani pemeriksaan USG untuk memastikan tidak ada kelainan anatomis organ kandungan dan analisis hormon, terutama kadar prostaglandin darah. Dismenorea primer umumnya menghilang setelah melahirkan atau setelah gangguan hormonnya dihilangkan melalui pengobatan hormonal.

Pada dismenorea sekunder ditemukan kelainan di organ kandungan, misalnya adenomiosis atau mioma uteri pada rahim dan kista endometriosis pada indung telur atau kelainan bawaan rahim (misalnya, rahim ada dua atau bersekat). Penanganan dismenorea sekunder jauh lebih sulit dan mungkin saja memerlukan tindakan pembedahan atau bahkan tidak dapat disembuhkan kecuali dengan pengangkatan rahim secara keseluruhan (histerektomi). Di Semarang, Anda bisa berkonsultasi tentang hal ini di Bagian Kebidanan dan Kandungan RS Dr Kariadi/FK Undip. (Kompas,Selasa, 20/7/2010)

Di Depan WIL, Kok Loyo?


Lazimnya pria lebih bergairah jika berhubungan dengan wanita idaman lain (WIL). Tapi pria paruh baya ini justru sebaliknya. Keperkasaannya selalu hilang di depan seorang gadis, meskipun dengan isteri baik-baik saja. Apa penyebabnya?

“Saya seorang pria berumur 49 tahun. Saya termasuk suami yang tidak setia dalam hal seks. Saya menjalin hubungan gelap dengan seorang gadis berumur 25 tahun. Hubungan kami cukup dalam meskipun dia tahu bahwa tidak mungkin menikah dengan saya.
Masalah yang saya hadapi ialah, dalam beberapa kali kesempatan, saya tidak pernah mampu melakukan hubungan seks dengan dia. Padahal dia sudah bersedia. Saya tidak mengerti mengapa gangguan ini saya alami, padahal dengan isteri saya tidak pernah mengalami kejadian seperti ini.
Kejadian yang saya alami selalu sama. Mula-mula saya sudah siap, tetapi waktu akan mulai, saya jadi tidak berdaya karena kemampuan saya hilang. Kejadian ini sudah berlangsung beberapa kali, sampai dia merasa kecewa dan jengkel. Anehnya lagi meskipun ereksi hanya sedikit, tapi saya bisa mengeluarkan sperma.
Sungguh saya tidak mengerti mengapa saya mengalami kejadian yang memalukan dan mengecewakan ini? Apakah saya mengalami penyakit berbahaya? Mengapa dengan isteri saya tidak pernah mengalami kejadian ini? Apakah saya termasuk mengalami impoten? Adakah obat atau cara untuk menyembuhkan sehingga saya tidak mengalami kejadian itu?
Saya kasihan dengan gadis itu, di samping saya sangat ingin dapat melakukan hubungan seks seperti yang saya lakukan dengan isteri. Apa yang harus saya lakukan?” Martono, Malang

Bukan Penyakit
Masalah yang dialami Pak Martono menunjukkan suatu gangguan fungsi seksual yang disebut disfungsi ereksi (dulu disebut impotensi). Gangguan fungsi seksual ini memang banyak dialami pria tanpa memandang golongan usia.
Penyebabnya bermacam-macam, tetapi dapat dikelompokkan menjadi penyebab fisik dan penyebab psikis. Yang tergolong dalam penyebab fisik antara lain penyakit kencing manis dan kolesterol tinggi. Sedang penyebab psikis antara lain kejemuan, ketakutan, dan kekecewaan.

Kalau Pak Martono dapat melakukan hubungan seksual dengan isteri sedang dengan gadis itu selalu gagal karena ereksinya hilang, berarti penyebabnya adalah faktor psikis. Mungkin saja ada perasaan bersalah, rendah diri atau takut tidak dapat memuaskan ketika ingin melakukan hubungan seksual dengan gadis itu.

Kalau penyebab disfungsi ereksi adalah faktor fisik misalnya suatu penyakit, ereksi tetap terganggu tanpa memandang siapa pasangan seksual. Jadi andaikata penyebab disfungsi ereksi Pak Martono suatu penyakit, maka dia juga akan mengalami gangguan bila melakukan hubungan seksual dengan isterinya.

Lebih jauh, kegagalan  berulang yang dialami Pak Martono biasanya semakin memperburuk fungsi ereksi, sehingga tetap gagal melakukan hubungan seksual. Kalau gadis itu menunjukkan kekecewaan atau kejengkelan atau reaksi negatif yang lain, pada umumnya fungsi ereksi menjadi semakin buruk lagi. Demikian seterusnya yang terjadi.

Perlu Obat
Kejadian ini dapat diatasi kalau faktor psikis yang menghambat sudah tidak ada lagi. Tetapi ternyata tidak mudah untuk melenyapkan hambatan psikis seperti itu. Misalnya kalau  Pak Martono merasa bersalah dengan apa yang dilakukannya, tentu tidak mudah untuk mengubah agar perasaannya menjadi tidak bersalah.

Karena itu banyak pria yang mengalami disfungsi ereksi seperti Pak Martono memerlukan pengobatan yang bertujuan untuk menimbulkan ereksi. Jadi pengobatan semata-mata ditujukan untuk menimbulkan ereksi. Dengan terjadinya ereksi yang baik maka hubungan seksual dapat dilakukan.

Selanjutnya karena menyadari dan merasa dapat melakukan hubungan seksual, maka berbagai perasaan yang menjadi penghambat secara psikis dapat lenyap dengan sendirinya. Akhirnya fungsi ereksi menjadi normal.

Tetapi di sisi lain sebenarnya ada kebaikan juga dari kegagalan ereksi yang selalu dialami  Pak Martono setiap kali akan melakukan hubungan seksual dengan gadis itu. Dengan kegagalan itu berarti dia tidak perlu lagi merasa sebagai ‘suami yang tidak setia’.

Kalau masih ingin berhasil melakukan hubungan seksual dengan gadis itu, berkonsultasilah lebih jauh untuk mendapat penanganan dan pengobatan. Tetapi ingat, risikonya ialah menjadi ‘suami tidak setia’ itu. Pilih yang mana?

Konsultasi Seksologi di Tabloid Gaya Hidup Sehat dengan Prof. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And (*)
(*) Seksolog dan Androlog serta dosen pada Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali (Kompas,Rabu, 28 Januari 2009)