Obat dan Terapi Kista, Mioma, Endometriosis, Benjolan Payudara dan Tumor Selain Operasi
Tampilkan postingan dengan label Seks Oral. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seks Oral. Tampilkan semua postingan

Ada apa dengan ForePlay, Seks Oral, G Spot dan Malam Pertama?

Kiat-kiat apa saja agar sukses di malam pertama dan bagaimana menemukan G spot. Simak kumpulan artikel berikut.


ForePlay
1.            "Foreplay", Sayang Bila Terlewat...
2.            "Memainkan" Cahaya Saat ML
3.            15 Menit Untuk Foreplay
4.            Afterplay yang Bikin Ketagihan
5.            Atasi Nyeri Saat ML dengan Kegel
6.            Foreplay Good, Seks pun Yahud
7.            Gerakan Foreplay yang Disuka Wanita
8.            Jangan Lupakan "Foreplay", Bung!
9.            Lima Pedoman Penting Saat Foreplay
12.        Pentingnya Foreplay
14.        Siapa Bilang ML Harus Lama?

Seks Oral
19.        Hati-hati dengan Seks Oral!
20.        Mitos Seputar Seks Oral
21.        Oral Seks Undang Penyakit

G Spot
28.        Mencari G-Spot
29.        Mengenal 'G-Spot' Pria

Malam Pertama

Apa Ruginya Melakukan Seks Oral?

T: Apa saja kerugiannya jika kita melakukan hubungan seks oral dengan pasangan?

J: Beberapa lingkungan masyarakat, budaya atau agama mungkin tidak menerima hubungan seks jenis oral sebagai hubungan intim yang wajar. Oleh karena itu, Anda mungkin akan menerima opini yang berbeda-beda tentang hal ini. Meski demikian, banyak pasangan yang melakukannya asalkan keduanya menikmati proses seks oral tersebut. Namun ingat, penting untuk menjaga kebersihan daerah kelamin jika kamu ingin melakukannya untuk memperkecil resiko infeksi kulit jika pada kulit kelamin pasangan kamu terdapat luka (Kompas,Senin, 21 Juni 2010)

Terpaksa Oral Seks, Gimana?

T. Saya tidak suka melakukan oral seks, tapi pasangan saya memaksa, apa yang harus saya lakukan?

J. Jangan biarkan Anda merasa tidak nyaman pada saat bercinta. Pasangan Anda seharusnya menghargai keinginan tersebut dan mencoba membuat Anda merasa nyaman. Penting bagi kalian berdua untuk berbicara secara terbuka mengenai perasaan dan kekhawatiran masing-masing. Cari jalan keluarnya bersama. Menyelesaikan masalah merupakan bagian penting dan bunga-bunga dari sebuah hubungan percintaan.(Kompas,Rabu, 1/4/2009)

"French Kisses" Sebabkan HPV Mulut

Ini peringatan bagi mereka yang doyan melakukan seks oral ataupun french kiss. Awas, dua perilaku tersebut dapat meningkatkan infeksi human papilloma virus (HPV) di mulut. Hal itu diungkapkan Dr Maura Gillison dalam The Journal of Infectious Diseases.

Gillison dan koleganya dari The Ohio State University, Colombus, menyelidiki infeksi HPV oral dikaitkan dengan perilaku seksual. Penyelidikan dilakukan terhadap 332 orang dewasa dan 210 pria usia tingkat mahasiswa. Mereka menjumpai 4,8 persen orang dewasa dan 2,9 persen pria usia mahasisma mengalami infeksi HPV oral.

Pada orang dewasa, infeksi HPV oral secara signifikan meningkat di kalangan perokok dan pada individu yang dilaporkan memiliki lebih dari 10 pasangan seks oral atau lebih dari 25 pasangan seks lewat vagina selama hidupnya. Faktor risiko yang sama juga dialami para pria usia mahasiswa.

Pria usia mahasiswa ini setidaknya memiliki enam pasangan seks oral atau pasangan yang berciuman ala french kiss. Pada mereka perilaku ini secara independen dikaitkan dengan berkembangnya infeksi HPV oral.

Sementara itu, 28 persen pria usia mahasiswa yang dilaporkan tak pernah melakukan seks oral, memiliki 10 atau setidaknya lima pasangan french kiss, juga memiliki risiko yang secara signifikan lebih tinggi atas terjadinya infeksi HPV oral.

"Data kami menunjukkan bahwa infeksi HPV oral yang kecenderungannya bisa menjadi kanker dapat ditularkan melalui perilaku seperti french kiss," ujar Gillison, seperti dikutip Reuters Health.

Hal tersebut juga dikaitkan dengan gonorrheal pharyngitis, infeksi yang ditularkan secara seksual terhadap tonsil dan bagian belakang tenggorokan, dan dihubungkan dengan infeksi HPV oral yang bisa memicu terjadiya kanker mulut 10-20 tahun mendatang. (Kompas,Senin, 1/6/2009)

Agar Seks Oral Jadi Lebih Seru

Terkadang wanita malas melakukan seks oral. Bukan apa-apa, membayangkan seks oral kadangkala membuat ilfil karena pria sering kali ke kamar mandi untuk buang air kecil dan tidak dicuci bersih. Tidak seperti para wanita yang jelas mencucinya, bahkan mengelapnya hingga bersih. Kaum hawa sepertinya tidak yakin apakah pasangannya sudah membersihkannya dengan baik?

Selain kebersihan, tak terbayang rasanya jika para wanita melakukan seks oral  untuk membuat pria senang, tapi kaum Hawa sendiri menderita saat membayangkan seperti apa rasanya dan bagi mereka mungkin aneh. Sebagai pria, Anda mungkin tidak pernah merasakan sperma sendiri bukan?

Jadi, tak heran kadangkala kaum wanita merasa tidak menyukai permainan yang satu itu. Tetapi, bagi kaum pria, salah satu permainan seks yang paling menyenangkan adalah seks oral! Lalu, bagaimana agar membuat seks oral menjadi lebih menyenangkan? Siapa tahu, jika Anda sukses membuatnya lebih oke, si dia mau melakukannya lagi dan lagi... hmmm....

Bersih-bersih
Ya. kebersihan sangatlah penting agar mereka nyaman melakukan seks oral. Tidak hanya membuat dia nyaman mencobanya, tapi juga bereksplorasi. Terbayang betapa tidak nyamannya melakukan aktivitas ini bila organ intim Anda berbau tak enak!

Jangan lupa bahwa lidah akan berperan di sini. Jadi, mandilah dan bersihkan di bawah sana. Ingat bahwa aktivitas pria sehari-hari telah menyebabkan daerah bawah sana menjadi kurang menarik bagi para wanita. Jika perlu, mandilah berdua dengan si dia agar Anda berdua mengalami foreplay yang menarik. Tips terakhir, meski mencukur semua bulu tidaklah perlu, setidaknya janganlah membiarkan terlalu lebat di bawah sana. Seperti halnya pria yang menyukai kaum wanita yang penuh keindahan, sedikit kerapian akan sangat menunjang!

Buat suasana nyaman
Ini sangat penting! Bagi sebagian besar wanita, melakukan oral merupakan hal yang sangat penting. Buatlah keadaan yang nyaman, bangun suasana hati yang baik untuk pasangan. Bagi pria, tanyakanlah posisi yang membuat si dia rileks. Sekadar tips, tidak semua wanita suka saat Anda berdiri dan mengharapkannya di bawah sana, lalu Anda bertolak pinggang serasa raja, ataupun saat pasangan Anda sedang melakukannya. Anda pun tak boleh seenaknya mendorong kepala pasangan untuk lebih dalam menelan. Hey! Wanita bisa tersedak punya Anda! Jangan terpengaruh kebanyakan film yang Anda tonton, tak semua wanita bisa seperti itu!

Siapkan rasa
Pada umumnya, banyak dari kaum wanita yang tidak menyukai bila mereka harus menelan sperma, tapi mungkin si pria bisa membuat rasanya menjadi lebih menarik. Tahukah Anda bahwa apa yang dimakan seorang pria sangat berpengaruh pada rasa spermanya?

Jika pria suka makan sayuran, ini sangat baik untuk sang wanita, mengapa? Karena rasa sperma akan menjadi tidak sangat tajam. Jika tidak siap untuk hanya menyantap sayur tanpa daging, cobalah konsumsi buah seperti kiwi, semangka, nanas, dan seledri yang juga bisa "meringankan" rasa sperma. Bahkan, cobalah untuk makan buah plum, blueberry, cranberry karena akan membuat rasanya menjadi lebih manis. Sekadar info, bir dan kopi akan membuat rasanya menjadi agak pahit.

Buat permainan
Oke, katakanlah wanita pasangan Anda tetap tidak terlalu menyukainya, mungkin bisa Anda modifikasi dengan memberikan makanan seperti saus cokelat, whipped cream, atau makanan lainnya yang tersebar di area yang dituju dan juga di daerah lainnya sebagai tambahan permainan.

Tanyakan kesannya
Ini adalah hal paling penting. Jangan lupa untuk menanyakan kesan, bahkan jika perlu sanjung si dia dengan kalimat yang sangat memuji karena Anda telah diperlakukan bak seorang raja. Meskipun yang dia lakukan tidaklah sehebat itu, tetapi pasangan Anda sudah berusaha.

Jangan lupa juga memberikan petunjuk kecil dengan mengatakan 'lain kali kamu ke kiri sedikit' atau apa pun dengan senyuman manis. Yakinkan padanya bahwa itu lebih enak, tapi akan lebih enak lagi jika posisi di sebelah sana.(Kompas,Kamis, 18 Februari 2010)

93,7 Persen Anak Indonesia Pernah Ciuman, Petting, dan Oral Sex

Banyak sekali orangtua sekarang terperangkap dalam ketidaktahuan dan tidak tahu harus berbuat apa menghadapi maraknya peredaran materi pornografi, baik dalam bentuk keping cakram, video games, maupun komik. Padahal, anak-anak makin rentan terpapar materi pornografi yang pada akhirnya bisa menimbulkan kecanduan seks dan merusak otak.

Demikian disampaikan Ketua Pelaksana Yayasan Kita dan Buah Hati Elly Risman dalam seminar bertema "Memahami Dahsyatnya Kerusakan Otak Anak akibat Kecanduan Pornografi dan Narkoba dari Tinjauan Kesehatan Intelegensia", Senin (2/3), di auditorium Departemen Kesehatan, Jakarta.

"Banyak orangtua tidak tahu harus berbuat apa ketika anaknya mogok sekolah, mulai kelas lima sekolah dasar sampai sekolah menengah atas karena main games tak henti-hentinya," kata Elly Risman. Hampir tiap hari ada saja berita tentang anak dan remaja berbuat mesum dan foto bugil yang ditayangkan, baik di televisi, maupun dinikmati rekan sebaya mereka.

Dalam Pertemuan Konselor Remaja Yayasan Kita dan Buah Hati dengan 1.625 siswa kelas IV-VI sekolah dasar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi tahun 2008 terungkap, 66 persen dari mereka telah menyaksikan materi pornografi lewat berbagai media. Sebanyak 24 persen di antaranya lewat komik, 18 persen melalui games, 16 persen lewat situs porno, 14 persen melalui film, dan sisanya melalui VCD dan DVD, telepon seluler, majalah, dan koran.

Mereka umumnya menyaksikan materi pornografi itu karena iseng (27 persen), terbawa teman (10 persen), dan takut dibilang kuper (4 persen). Ternyata anak-anak itu melihat materi pornografi di rumah atau kamar pribadi (36 persen), rumah teman (12 persen), warung internet (18 persen), dan rental (3 persen). "Kalau kita jumlahkan, yang melihat di kamar pribadi dan di rumah teman, berarti satu dari dua anak melihatnya di rumah sendiri," ujarnya.

Adapun hasil survei yang dilakukan Komisi Nasional Perlindungan Anak terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar di Indonesia tahun 2007 menunjukkan, sebanyak 97 persen dari responden pernah menonton film porno, sebanyak 93,7 persen pernah ciuman, petting, dan oral sex, serta 62,7 persen remaja yang duduk di bangku sekolah menengah pertama pernah berhubungan intim, dan 21,2 persen siswi sekolah menengah umum pernah menggugurkan kandungan.

Kondisi ini terjadi karena mereka sudah terpapar pada pornografi sejak belia. Hal itu dikatakan Elly. Dari pertemuan Yayasan Kita dan Buah Hati dengan puluhan ribu orangtua di 28 provinsi ketika seminar, pihaknya menemukan rata-rata hanya 10 persen dari para orangtua yang bisa menggunakan peralatan atau permainan canggih yang mereka belikan untuk anak-anak mereka.

Bahkan, belakangan ini banyak situs internet dengan nama yang tidak terkait dengan materi seks ternyata mengandung materi pornografi. Beberapa dari situs itu bahkan menggunakan nama tokoh kartun yang digemari anak-anak seperti Naruto, serta memakai istilah nama hewan seperti lalat atau nyamuk yang biasanya dibuka anak-anak itu ketika mengerjakan tugas sekolah.

Mereka umumnya tidak tahu dampak negatif  video terhadap kerusakan otak anak. "Kita berada dalam kultur abai pada anak sendiri. Di sisi lain, kita semua belum menganggap bencana pornografi itu sama pentingnya dengan masalah flu burung, HIV/AIDS, narkoba, dan penyakit-penyakit menular lainnya," ujarnya.

Maka dari itu, ia mengajak agar para orangtua, baik ayah maupun ibu, lebih terlibat dalam pengasuhan anak-anak mereka sejak belia. Kurangnya peran ayah dalam pengasuhan anak pada usia dini, khususnya pada anak lelaki, mengakibatkan terputusnya jembatan komunikasi antara orangtua dan anak. Hal ini membuat banyak anak memilih mencari informasi dari luar rumah yang bisa jadi malah menjerumuskan mereka dalam dunia pornografi.

Pemerintah juga harus meningkatkan pengawasan terhadap peredaran materi pornografi, "Antara lain dengan membatasi atau memblokir situs-situs internet pornografi, menerapkan regulasi yang ketat terhadap video games, terutama yang mengandung materi tidak edukatif atau berbau pornografi," kata Elly (Kompas,Senin, 2 Maret 2009)

Cara Aman Melakukan Seks Oral

Meskipun sudah ada berbagai peringatan seputar seks oral, misalnya bisa menyebabkan penularan virus penyakit, orang tidak lantas mengurangi aktivitas seks jenis ini. Maklumlah, banyak pasangan menganggap seks oral lebih memberikan rasa intim daripada intercourse-nya sendiri. Rangsangan klitoral secara langsung pada seks oral menyebabkan wanita lebih mudah mencapai orgasme, dibandingkan dengan melakukannya secara intercourse. Di lain pihak, kaum pria pun mendapatkan kenikmatan yang lebih intens dengan seks oral.

Namun bagi banyak pasangan lain, seks oral merupakan suatu tantangan tersendiri. Seks oral tidak akan dapat terjadi jika Anda masih malu-malu dengan pasangan. Untuk dapat melakukannya, lebih dulu kita harus merasa nyaman dengan si Mr P. Sedangkan bila Anda menjadi pihak yang menerima "layanan" tersebut, Anda pun harus merasa nyaman dengan Ms V Anda sendiri. Bila tidak nyaman, kita tidak akan mendapatkan kenikmatan yang diinginkan, atau memberikan kepuasan yang diharapkan pasangan.

"Oral sex memang merupakan salah satu aktivitas seksual yang paling erotis, menyenangkan, dan memuaskan, yang dapat Anda lakukan," jelas Dr Ava Cadell, sex therapist dan penulis buku The Pocket Idiot's Guide to Oral Sex. "Itu adalah satu bagian yang dibutuhkan untuk menjadi pecinta yang hebat. Jadi jika yang satu menginginkan, sedangkan yang lain menolak, hal itu bisa menyebabkan hubungan menjadi kacau."

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 90 persen pria dan wanita pernah melakukan oral sex dalam hidup mereka. Memang tidak berarti mereka masih melakukannya secara rutin, atau apakah mereka langsung menyukainya. Mengapa ada sebagian di antara mereka yang tidak melakukan atau bahkan ingin mencobanya, tak lain karena rasa khawatir akan higienitasnya. Yang lain tidak menyukai "rasanya" (meskipun sekarang sudah ada kondom beraneka rasa). Yang lainnya lagi khawatir tidak mampu melakukannya dengan baik. Sisanya cukup mengatakan bahwa menempatkan wajah begitu dekat pada bagian tubuh yang biasanya ditutupi adalah hal yang tidak menyenangkan.

Saling berkompromi

Kita memang tidak perlu melakukan sesuatu yang tidak nyaman untuk kita, namun tak ada salahnya kita melakukan sesuatu untuk mengatasi kendala yang membatasi kenikmatan Anda maupun pasangan, bukan? Percaya tidak, hampir semua keengganan Anda mengenai oral sex ternyata dapat diatasi dengan penjelasan yang simpel.

"Jika Anda mempertanyakan kebersihan, Anda bisa kok mandi dulu bersama pasangan," kata Ian Kerner, penulis buku She Comes First and He Comes Next. "Jika seorang pria tidak suka melakukan seks oral untuk pasangannya, ia perlu tahu bahwa vagina itu memiliki self-cleaning ecosystem," jelasnya. Di lain pihak, tambahnya, jika wanita mengombinasikan oral seks dengan stimulasi manual (dengan tangan) untuk menghindari perasaan ingin tersedak, dan meminta pasangannya untuk tidak mendorong terlalu dalam, mereka bisa tetap berkompromi. Anda hanya perlu melakukannya perlahan-lahan.

Hal lain yang perlu Anda ketahui, pihak yang menerima seks oral seharusnya tidak menjadi satu-satunya yang menikmati sesi tersebut. Saat Anda memijat Mr P-nya, dan melihat betapa si dia menikmatinya, juga memberikan rangsangan tersendiri bagi Anda. Bahkan bila Anda suka memberikan seks oral untuk pasangan namun Anda sendiri tidak menyukainya—alias satu arah—pun tidak jadi masalah. Namun, Anda bisa mencoba mengenali penyebabnya. Sebab, "Orang-orang yang tidak menikmati seks oral biasanya memiliki hambatan psikologis," kata Dr Cadell. 

Penyebabnya, karena salah satu pihak merasa terpaksa melakukannya. Misalnya, wanita yang sedang tidak mood untuk berhubungan seks, dipaksa memberikan seks oral (atau fellatio) kepada pasangannya. Atau, pria yang "bertekad" memberikan oral seks sampai pasangannya mencapai orgasme, padahal—lagi-lagi—pasangannya sedang tidak ingin berhubungan, atau merasa tidak nyaman melakukannya.

Jika memang Anda melakukan kompromi, seharusnya kompromi tersebut disetujui kedua belah pihak dan saling menyenangkan satu sama lain. "Jangan biarkan rasa takut menentukan apa yang harus Anda lakukan, tak terkecuali kesenangan seperti ini," demikian saran Dr Sharna L. Striar, sex therapist bersertifikasi yang berpraktik di New York City. "Seks oral harusnya menyenangkan, memberikan variasi, dan meningkatkan kenikmatan. Tetapi karena hal ini sangat intim sifatnya, Anda harus saling berkomunikasi mengenai apa yang diinginkan dan diperlukan."

Pastikan pula Anda sudah berkomunikasi sebelum melakukannya!

(Sumber: Your Tango , Kompas,Senin, 22/6/2009)

Di Mata ABG, Seks Oral Bukan Hubungan Intim


Bicara soal seksualitas, batasan untuk kegiatan bercinta bagi para remaja ternyata hanya berupa penetrasi penis ke vagina. Lain dari itu tidak dianggap sebagai bentuk hubungan seks.

Hasil sebuah jajak pendapat terhadap 477 mahasiswa berusia 20-24 tahun di Amerika Serikat menunjukkan bahwa mayoritas setuju, kegiatan bersenggama merupakan sebuah hubungan intim. Walau begitu, hanya satu dari lima mahasiswa (20 persen) yang berpendapat bahwa seks oral juga merupakan sebuah bentuk hubungan seks.

Para pakar mengatakan, pandangan remaja mengenai seks oral ini adalah sebuah pergeseran pola pikir yang signifikan sejak 1991. Pada saat itu, survei menunjukkan bahwa hampir dua kali lipat atau sekitar 40 persen remaja menganggap kontak oral-genital sebagai bagian dari bentuk hubungan intim.

Para ahli pun tidak terlalu kaget dengan pergeseran pemikiran ini. Fenomena ini diperkirakan adalah bagian dari pengaruh kasus mantan Presiden AS, Bill Clinton, dengan kekasihnya Monica Lewinsky. Pada suatu kesempatan, Clinton memang pernah berkilah bahwa apa yang dilakukannya dengan Lewinsky bukanlah hubungan intim.

"Saya tidak pernah berhubungan seks dengan perempuan itu," kata Clinton dalam pembelaan dirinya setelah Lewinsky mengaku pernah melakukan seks oral dengan Clinton saat bekerja di Gedung Putih.

"Seperti Presiden Clinton, remaja dan orang dewasa muda sering membalikkan arti kata seks oral, tergantung pada citra apa yang mereka tampilkan, yakni berpengalaman atau kurang pengalaman," kata Jason D Hans, dalam laporan penelitiannya berjudul Sex Redefined: The Reclassification of Oral-Genital Contact.

Para ahli pun menilai, seks oral semakin menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir karena dianggap lebih aman dibanding perilaku seks lainnya. Padahal, kontak secara oral pada organ genital dapat menularkan penyakit menular seksual, seperti herpes, sifilis, gonorea, HPV, bahkan HIV.

Para ahli juga meminta para guru dan pendidik untuk meningkatkan upaya pemahaman tentang seks oral kepada remaja dan menjelaskan bagaimana perilaku seks ini menjadi pemicu menyebarnya penyakit menular seksual (PMS). Penelitian ini dimuat dalam jurnal Perspectives on Sexual and Reproductive Health edisi Juni 2010.

(Sumber: WebMD, Kompas,Selasa, 13/4/2010 )

Hati-hati dengan Seks Oral!


BANYAK yang mengatakan seks oral merupakan aktivitas paling aman dibandingkan jenis hubungan intim lainnya. Bagi pasangan yang tidak terikat, seks oral kerap dijadikan pilihan karena tidak akan mengakibatkan kehamilan. Tapi, apakah kegiatan seks oral benar-benar aman, terutama dari risiko terkena penyakit menular seksual ?

Bagi kebanyakan pasangan, seks oral biasanya dilakukan sebagai bagian dari pemanasan atau foreplay.  Kaum lelaki banyak yang menyukai aktivitas ini sebab oral seks mampu membakar fantasi mereka dalam meraih kepuasan.  Pria biasanya merasakan kenikmatan yang lebih tinggi dalam menerima maupun memberikan seks oral. Dari beberapa penelitian, para pria mengaku lebih sering menginginkan oral seks dibandingkan dengan wanita.

Konsultan seks, dr Ferryal Loetan, ASC&T, MMR, SpRM, M.Kes, menilai oral seks sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Oral seks yang dilakukan wanita terhadap pria memungkinkan terjadinya penularan penyakit, begitu juga aktifitas oral seks yang dilakukan pria terhadap wanita.

"Di dalam mulut terdapat banyak air liur yang dapat menularkan penyakit. Sebab di dalam air liur manusia, terdapat beberapa kuman dan bakteri. Demikian pula dengan berbagai macam jamur, yang biasa menempel di tubuh manusia. Ketiganya bisa mengakibatkan penyakit saat kita melakukan oral seks," kata Ferryal.

Bahaya akan mengancam bila oral seks dilakukan tanpa hati-hati dan tanpa menjaga kebersihan tubuh. Bila yang menerima oral seks mengidap penyakit, mereka dapat menularkannya kepada yang memberi oral dan begitu pula sebaliknya.

Misalnya, mulut dan bibir yang mengalami pecah-pecah dapat mengundang risiko tertularnya penyakit kepada penerima oral dari pemberi oral. Penyakit lain yang dapat ditularkan melalui oral di antaranya, klamidia, herpes genitalis, gonore, hepatitis B, HIV dan kutil pada alat kelamin (HPV).

Jika anda menyukai seks oral dan tak bisa mengubah kebiasaan ini, maka yang  wajib diperhatikan adalah menjaga kesehatan dan kebersihan alat-alat genital Anda  Dengan begitu, tanda-tanda umum penyakit yang berhubungan dengan gejala awal PMS dapat diketahui lebih dini.

Jalan satu-satunya bila Anda tetap ingin melakukan oral seks dengan cara fellatio (seks oral terhadap organ lelaki), adalah menggunakan kondom tanpa pelumas (atau hilangkan pelumasnya). Sedangkan untuk melakukan cunnilingus (seks oral terhadap organ kewanitaan), pasangan Anda harus menggunakan pelindung terhadap gigi.  Alat ini berupa selembar lateks persegi yang diletakkan di atas vulva untuk menghindari  kontak langsung atau pertukaran cairan tubuh. (Kompas,Minggu, 24/8/2008)

Mitos Seputar Seks Oral

Berbahayakah sperma yang tertelan? Bolehkah seks oral dilakukan sering-sering? Benarkah pria paling suka melakukan seks oral? Baca jawabannya di artikel ini.
 
Seperti halnya posisi misionaris, mungkin gaya seks oral termasuk dalam gaya bercinta klasik yang telah dikenal sejak zaman dahulu. Baik untuk menyenangkan pasangan atau dilakukan sebagai variasi untuk mengatasi kebosanan, seks oral sama menyenangkannya. Tetapi tak sedikit wanita yang enggan melakukan seks oral karena alasan malu, jijik, atau takut berbahaya bagi kesehatan.

Seks oral yang dilakukan pada penis memang terkadang berakhir dengan ejakulasi di dalam mulut hingga sperma tertelan. Hal ini bukan sesuatu yang berbahaya. Sperma sendiri merupakan salah satu produk organ seks pria (testis) yang kondisinya sangat bersih dan steril, selama pasangan tidak sedang terinfeksi penyakit kelamin. Bahkan ada ahli yang menyebutkan dalam sperma terkandung sejumlah protein baik.

Setiap kegiatan bercinta seharusnya dilakukan untuk kepuasan berdua. Sehingga tak ada masalah jika seks oral dilakukan dengan sering, asalkan Anda dan pasangan menikmatinya. Pada wanita hamil gaya bercinta ini juga bisa dilakukan, selama organ reproduksi wanita dan pria dalam keadaan sehat.

Melakukan seks oral juga bisa Anda pilih jika ingin cepat mencapai orgasme. Sensasi pijatan dan kehangatan yang dirasakan di bagian klitoris dijamin akan membuat Anda 'meledak'. Jadi jangan segan minta pasangan untuk bergantian melakukan seks oral.(Kompas,Senin, 28/4/2008)

Oral Seks Undang Penyakit


Melonjaknya kasus kanker oropharyngeal dalam dua dekade terakhir ini ternyata dipengaruhi oleh perubahan perilaku seksual masyarakat di sana, khususnya perilaku seks oral.

Komentar tersebut muncul dalam konferensi yang diadakan oleh American Association for Cancer Research yang membahas tentang penularan virus human papilloma virus (HPV) dalam kasus kanker leher dan kepala. Infeksi virus tersebut menyebabkan jumlah kejadian kanker oropharyngeal, yang meliputi tumor di tenggorokan, tonsil, dan permukaan lidah, naik drastis.

Padahal, studi mengenai tumor jaringan oropharyngeal pada 20 tahun lalu hanya menunjukkan infeksi HPV sebesar 20 persen. "Ini adalah tren yang nyata karena itu fakta bahwa angka kejadian kanker orophrayngeal meningkat seharusnya menjadi concern," kata Scott Lippman, MD dari University of Texas MD Anderson Cancer Center.

Bila dulu merokok dan alkohol dituding sebagai biang utama penyebab kanker mulut, kini penyebab terbanyak beralih pada infeksi HPV. American Cancer Society menyatakan bahwa berdasarkan diagnosis, lebih dari separuh kasus kanker oropharyngeal disebabkan virus HPV.

"Perubahan perilaku seksual dalam 20 tahun terakhir, khususnya oral seks, ikut meningkatkan kejadian kanker," kata Chief Medical Officer ACS Otis Brawley. Bukti juga menunjukkan, infeksi HPV secara oral juga meningkatkan faktor risiko kanker esophagus (kerongkongan), lanjut Brawley.

Berdasarkan hal tersebut, menurut Lippman, kini sasaran dokter untuk menyebarkan informasi tentang kanker oropharyngeal bukanlah orangtua dan perokok, melainkan orang muda, karyawan, juga para remaja yang belum memahami seks yang sehat. Para ahli juga sepakat bahwa oral seks bukanlah seks yang aman.

(Sumber: WebMD , Kompas,Jumat, 31/7/2009)

Pria Menyukai Seks Oral di Pagi Hari


Pria memang mahluk yang konyol, tetapi anehnya kita tetap saja merindukan mereka. Meskipun kenyataan-kenyataan di bawah ini tidak indah, namun bisa membantu Anda memahami pikiran pria dalam hidup Anda. Anka Radakovich, yang telah lebih dari 1 dekade berprofesi sebagai sex columnist di majalah pria, mencari tahu, bagaimana wanita bisa mengetahui hasrat seorang pria, ketakutan, dan fantasi-fantasi mereka.

Pria tidak bisa menolak godaan. Tidak ada kejutan yang lebih menyenangkan untuk pria, saat Anda pelan-pelan menanggalkan pakaian bak penari striptease, lalu menari dengan gaya seksi di hadapannya. Godaan-godaan ini bisa membuat pikiran mereka melayang, membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Tidak usah malu saat menari hanya menggunakan pakaian dalam, sebab pria tidak akan memperhatikan hal itu. Hanya satu yang ada di pikiran mereka, Anda begitu seksi!

Pria tidak tahan untuk tidak menatap perempuan lain. Ini kenyataan: mereka tidak pernah bisa mengontrol diri mereka. Anggap saja hal ini sama halnya ketika Anda berjalan di depan butik yang memajang sepatu-sepatu cantik. Anda pasti tidak tahan untuk tidak meliriknya.

Pria masih seperti anak-anak. Selalu ada sisi kekanak-kanakan dalam diri pria, dan mereka bangga dengan hal itu. Contohnya, mereka gemar pada hal-hal yang berbau olahraga. Mereka senang mengumpulkan action figure, atau main game sambil berteriak-teriak dengan riuh. Tidak beda dengan keponakan Anda yang berusia 10 tahun, kan? Itulah mereka. Bagi mereka, inilah cara yang ampuh untuk sejenak lepas dari segala tekanan kehidupan dan menjadi diri mereka sendiri.

Pria selalu memikirkan seks. Anda masih ingat penelitian yang menyatakan bahwa pria memikirkan seks tiap 30 menit? Mereka juga suka menikmati pornografi, entah itu melalui majalah atau film. Pria memang memiliki toleransi lebih tinggi terhadap gerakan atau posisi seks, meskipun mereka tak pernah melakukannya.

Pria suka selingkuh. Tetapi, bukan berarti mereka akan melakukannya, entah karena tak mau merasa bersalah, malu, atau takut. Ketika mereka melihat perselingkuhan, mereka bisa saja menginginkannya, dan berfantasi. Mereka tidak diciptakan untuk bermonogami, dan berusaha keras melawan keinginan mereka berselingkuh. Jika ada kesempatan 0 persen untuk tertangkap basah, maka mereka akan selingkuh. Namun 50 persennya juga tidak akan berselingkuh, meskipun tidak ada peluang kepergok istri.

Pria ingin dipuja wanita. Setiap pria punya sisi Donald Trump dalam dirinya. Mereka ingin dianggap kuat, sukses, dan seksi. Kebanyakan dari mereka tidak akan mengakuinya, tetapi mereka selalu berpikir bahwa mereka akan lebih cerdas dari pasangan mereka. Mereka juga tidak akan malu atau rendah diri jika memiliki pasangan yang 10 kali lipat lebih rupawan dari mereka. Bahkan hal itu akan menaikkan ego mereka.

Pria suka seks oral. Apa yang diinginkan pria saat ML? Ketika Anka Radakovich menanyakan pertanyaan itu pada 100 pria, 80 persen di antaranya mengatakan ingin lebih sering seks oral. Dan, mereka ingin menjadi pihak yang menerima "layanan" tersebut, sebab mereka tidak perlu memikirkan tekniknya. Menurut mereka, hadiah termanis yang bisa diberikan wanita kepada pasangannya adalah seks oral pada pagi hari.

Pria tidak perasa. Pria tidak akan sok perhatian dengan menanyakan apa yang sedang dirasakan sahabatnya. Sederhananya, jika Anda tidak bertanya, maka Anda tidak akan pernah tahu. Jangan berharap pria mau tahu tentang apa yang Anda inginkan, apa yang Anda lakukan, atau apa yang Anda khawatirkan. Anda juga sebaiknya langsung menyampaikan apa keinginan Anda. Jika Anda ingin ia merayakan hari ulang tahun Anda, katakan langsung. Jangan menunggunya mengajak, atau memberikan teka-teki seperti, "Sekarang tanggal berapa, ya?" Anda bisa menunggu selamanya tanpa hasil.

Pria suka penis mereka. Teman sejati pria adalah penis. Mereka juga menganggap, penis adalah sahabat kita juga. Teman sejati mereka itu akan selalu mengingatkan kapan waktunya "beraksi". Mereka juga begitu khawatir tentang ukuran mereka. Meskipun penis mereka kecil, mereka akan membual bahwa milik mereka besar. Satu hal lagi, mereka ingin perempuan mengakuinya. Jadi jika penis mereka kecil, katakan saja besar. Hal itu akan membuat mereka lega.

Pria tidak merayakan hari Valentine. Kebanyakan pria menganggap hari Valentine adalah hari khusus wanita. Mereka akan stres kalau memikirkannya. Apa yang harus dibeli, dan seberapa besar perhatian yang harus mereka curahkan pada pasangannya. Pendek kata, mereka malas jika sikap romantis harus dibuat-buat.


(Sumber: redbook , Kompas,Kamis, 14/1/2010)

Seberapa Besar Risiko Oral Seks?

Banyak ditemui hubungan oral seks di antara para remaja yang sedang pacaran. Tak jarang, hubungan ini juga mengantar mereka sampai ke hubungan seksual.

Tanpa dukungan edukasi seks yang baik, tak jarang penyakit seperti gonorrhea, sifilis, herpes, bahkan HIV bakal menyerang. Karena itu, perlu ada pemahaman yang benar mengenai hal ini.

Oral pada penis

Secara teori, oral seks berisiko menularkan penyakit tertentu bagi pasangan karena bisa terinfeksi akibat cairan yang keluar sebelum ejakulasi (pre-ejakulasi) maupun oleh sperma yang masuk.

Jika saat itu ada luka terbuka di mukosa mulut, meski kecil dan tidak terlihat, bisa menyebabkan risiko penularan infeksi menular seksual karena luka terbuka ini adalah jalan masuk virus atau bakteri ke dalam aliran pembuluh darah.

Meskipun risiko ini lebih kecil dibandingkan dengan anal atau vaginal seks, pada beberapa kasus, penularan HIV tetap bisa terjadi akibat oral seks meski pasangan tidak ejakulasi.

Oral pada vagina
Hal yang sama juga bisa terjadi bila oral seks dilakukan pada wanita. Risiko penularan HIV bisa terjadi karena cairan vagina yang terinfeksi dan juga darah bisa saja masuk ke mulut.

Penularan juga bisa terjadi bila terdapat luka kecil di mulut pasangan yang sedang melakukan oral terinfeksi penyakit menular seksual dan ada luka kecil yang tidak disadari atau iritasi ringan dalam vagina.

Penularan HIV pada oral seks memang lebih rendah dibandingkan dengan anal dan vaginal seks akan, tetapi pada beberapa kasus, penularan melalui oral seks dengan vagina telah terbukti ada. (Kompas,2 Oktober 2009)

Seks Oral Lebih Memuaskan Wanita?

Para pria lebih cenderung mudah orgasme saat berhubungan intim lewat vagina, sementara para wanita lebih mudah orgasme dengan beragam posisi, terutama bila seks oral dan vaginal diikutkan.

Itu merupakan salah satu hasil survei terbaru yang dilakukan Pusat Promosi Kesehatan Seksual (Center for Sexual Health Promotion) Universitas Indiana, Amerika Serikat.

Survei bertajuk "The National Survey of Sexual Health and Behaviour" (NSSHB) ini adalah satu studi paling komprehensif mengenai seksualitas di Negeri Paman Sam itu dalam dua dekade terakhir. Kajian di dalamnya termasuk pengalaman seksual dan perilaku penggunaan kondom pada 5.865 remaja dan dewasa berusia 14 hingga 94 tahun.

Disebutkan dalam hasil survei tersebut, 85 persen pria melaporkan bahwa pasangannya mengalami orgasme selama hubungan seks terakhir. Namun, hal ini agak aneh karena rupanya hanya 64 persen wanita melaporkan mengalami orgasme selama hubungan seks terakhir. Para peneliti menyebutkan bahwa perbedaan ini terlalu besar. Bisa jadi, banyak pria yang juga berpasangan dengan pria.

Beberapa hal dari survei tersebut, antara lain :

- Satu di antara empat aktivitas hubungan intim melalui vagina terlindungi dengan kondom (satu di antara tiga aktivitas pada mereka yang belum menikah).

- Ada beragam perbendaharaan seksual di kalangan orang dewasa Amerika. Lebih dari 40 kombinasi aktivitas seksual tergambarkan dalam kegiatan seksual yang mereka lakukan akhir-akhir ini.

- Banyak orang dewasa menjalankan kegiatan seksual untuk sekadar senang-senang dengan beragam tipe pasangan dan perilaku.

- Sementara 7 persen wanita dewasa dan 8 persen pria teridentifikasi sebagai gay, lesbian, atau biseksual. Proporsi ini termasuk tinggi dalam kasus ini.

- Kebanyakan remaja AS tidak melakukan aktivitas seks dengan pasangan tetapnya. Sebanyak 40 persen remaja usia 17 tahun melaporkan kegiatan seks vaginal tahun lalu dan hanya 27 persen melaporkan kegiatannya 90 hari lalu.

- Orang dewasa menggunakan kondom hanya sebagai alat untuk meningkatkan gairah, kesenangan, dan orgasme daripada sebagai alat untuk melakukan hubungan seks. (Kompas,Rabu, 13 Oktober 2010)