Obat dan Terapi Kista, Mioma, Endometriosis, Benjolan Payudara dan Tumor Selain Operasi
Tampilkan postingan dengan label Masalah Kesehatan Pria. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Masalah Kesehatan Pria. Tampilkan semua postingan

Masalah Kesehatan Pria

Biologi Sistem Reproduksi Pria    
  1. Sistem Reproduksi Pria

Gangguan Pada Penis
  1. Priapisme (Ereksi Nyeri dan Menetap)
  2. Kanker Penis
  3. Kelainan Penis
  4. Penyakit Peyronie : Sebabkan Penis Bengkok
  5. Luka Pada Penis
  6. Penyempitan Saluran Urethra
  7. Pertumbuhan Pada Penis
  8. Pembengkakan Pada Penis


Gangguan Pada Prostat
  1. Kanker Prostat
  2. Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hy...
  3. Prostatitis (Radang Kelenjar Prostat)

Gangguan Pada Testis
  1. Torsio Testis
  2. Hernia Inguinalis
  3. Kanker Testis (Buah Zakar)
  4. Massa Skrotum
  5. Orkitis
  6. Epididimitis
  7. Pembengkakan Pada Testis
  8. Varicocele
  9. Hydrocele

Disfungsi Seksual Pria    
  1. Impotensi
  2. Gairah Seksual (Libido) Yang Rendah
  3. Ejakulasi Dini (Sebelum Waktunya)
  4. Ejakulasi Tertunda
  5. Ejakulasi Dini
  6. Erectile Dysfunction (ED) / Disfungsi Ereksi
  7. Disfungsi Seksual Pria
  8. Masalah Kesehatan Sperma

Sistem Reproduksi Pria

Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.



Sperma (pembawa gen pria) dibuat di testis dan disimpan di dalam vesikula seminalis.
Ketika melakukan hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan yang disebut semen dikeluarkan melalui vas deferens dan penis yang mengalami ereksi.

STRUKTUR

Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada didnding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis.
Dasar glans penis disebut korona.
Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.




Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.
Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).

Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).

Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).


Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6 meter.
Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.

Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis.
Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.
Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.




Uretra berfungsi 2 fungsi:
# Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
# Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra.
Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.


FUNGSI

Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina)
Ereksi terjadi akibat interaksi yang rumit dari sitem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis.
Rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya melalui korda spinalis ke penis.
Arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar). Arteri yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar.
Otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan memperlambat aliran darahnya.
Tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan diameter penis bertambah.

Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis.
Saraf merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan vas deferens, vesikula seminalis dan prostat. Kontraksi ini mendorong semen ke dalam uretra.
Selanjutnya kontraksi otot di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar dari penis.
Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir kembali ke dalam kandung kemih.

Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti), arteri mengencang dan vena mengendur.
Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi lunak.

Priapisme (Ereksi Nyeri dan Menetap)

Priapisme adalah ereksi yang nyeri dan menetap dan tidak berhubungan dengan gairah maupun kepuasan seksual.

PENYEBAB
Priapisme bisa terjadi pada semua kelompok umur, termasuk bayi baru lahir.
Priapisme pada anak-anak biasanya ditemukan pada penderita leukemia. Sel darah putih menyumbat atau menghalangi aliran darah dari penis sehingga terjadi priapisme.
Anak-anak yang menderita penyakit sel sabit juga bisa mengalami priapisme.
Penyebab priapisme lainnya pada anak-anak adalah trauma, baik pada penisnya sendiri maupun pada daerah di bawah penis (perineum) dan cedera korda spinalis.

Pada dewasa, penyebab priapisme bisa diketahui bisa juga tidak.
Salah satu penyebabnya adalah penyakit sel sabit (sebanyak 30% kasus). Dilaporkan bahwa 42% dewasa yang menderita penyakit sel sabit dan 64% anak-anak yang menderita penyakit sel sabit, pada akhirnya akan mengalami priapisme.
Bekuan darah juga bisa menyebabkan terjadinya priapisme.

Penyebab yang paling sering dari priapisme pada dewasa adalah obat-obat yang disuntikkan:
- Obat psikosa (torazin, klorpromazin)
- Obat anti hipertensi (prazosin)
- Marijuana
- Obat yang digunakan untuk mengobati impotensi
- Antikoagulan
- Kokain
- Kortikosteroid
- Tolbutamid
- Trazodon
Penyebab lainnya adalah:
- Kanker yang telah menyusup ke dalam penis dan menghalangi aliran darah dari penis
- Infeksi alat kelamin
-Kelainan pada pembuluh darah atau saraf di dalam jaringan erektil.

GEJALA
Gejalanya berupa ereksi disertai nyeri yang terjadi tanpa adanya rangsangan seksual dan berlangsung selama 4 jam atau lebih.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya.

Pemeriksaan gas darah terhadap darah yang diambil dari penis bisa memberikan petunjuk berapa lama priapisme telah berlangsung dan beratnya kerusakan yang telah terjadi.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya:
# Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pemakaian obat segera dihentikan
# Jika penyebabnya adalah kerusakan saraf, diberikan obat bius melalui spinal
# Jika penyebabnya adalah bekuan darah, dilakukan pembedahan untuk membuang bekuan darah atau untuk membuat bypass agar sirkulasi penis kembali normal.

Pada sebagian besar kasus dilakukan penyedotan darah yang berlebihan dari penis dengan sebuah jarum (aspirasi) dan membersihkan pembuluh darah dengan cairan untuk membuang berbagai bekuan atau penyumbat lainnya.

Jika priapisme berlangsung kurang dari 4 jam bisa diberikan obat dekongestan (misalnya pseudoephedrin dan terbutalin), yang bekerja dengan cara mengurangi aliran darah ke penis.
Setelah pemberian dekongestan baru dilakukan aspirasi.

Jika ereksi mulai berulang, bisa diberikan obat vasoaktif, misalnya epinefrin, yang menyebabkan pengkerutan pembuluh darah dan mencegah berulangnya priapisme.


Kanker Penis

Kanker Penis adalah keganasan pada penis.

PENYEBAB
Diduga penyebabnya adalah smegma (cairan berbau yang menyerupai keju, yang terdapat di bawah kulit depan glans penis). Tetapi penyebabnya yang pasti tidak diketahui.

Pria tidak disunat yang tidak menjaga kebersihan daerah di bawah kulit depan glans penis dan pria yang pernah menderita herpes genitalis memiliki resiko tinggi menderita kanker penis.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- luka pada penis
- luka terbuka pada penis
- nyeri penis dan perdarahan dari penis (pada stadium lanjut).

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada penis tampak luka yang menyerupai jerawat atau kutil.

Biopsi dilakukan untuk memperkuat diagnosis.

PENGOBATAN
Pengobatan kanker penis bervariasi, tergandung kepada lokasi dan beratnya tumor: Kemoterapi
# Kemoterapi bisa dilakukan sebagai tambahan terhadap pengangkatan tumor.
# Pembedahan
Jika tumornya terbatas pada daerah kecil di ujung penis, dilakukan penektomi parsial (pengangkatan sebagian kecil penis).
Untuk stadium lanjut dilakukan penektomi total disertai uretrostomi (pembuatan lubang uretra yang baru di daerah perineum).
# Terapi penyinaran
Terapi penyinaran dilakukan setelah pengangkatan tumor yang terlokalisir dan tumor yang belum menyebar.
Efek samping dari terapi penyinaran adalah nafsu makan berkurang, lelah, reaksi kulit (misalnya iritasi dan kemerahan), cedera atau luka bakar pada rektum, sistitis dan hematuria.
Penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu.

Kelainan Penis

Cedera pada Penis
Beberapa jenis cedera bisa mengenai penis.
Penis sering terjepit oleh resleting celana, tetapi lukanya akan segera membaik.
Jika luka atau iritasi pada penis mengalami infeksi, diberikan antibiotik.

Jika penis yang sedang mengalami ereksi terlipat secara berlebihan, bisa menimbulkan nyeri, kerusakan pada struktur yang mengontrol ereksi dan gangguan dalam melakukan hubungan seksual.

Balanopostitis adalah peradangan menyeluruh pada kepala penis (glans penis) dan kulitnya.
Peradangan biasanya terjadi akibat infeksi jamur atau bakteri di bawah kulit pada penis yang tidak disunat.
Penis menjadi nyeri, gatal-gatal, kemerahan dan membengkak, serta bisa menyebabkan terjadinya penyempitan uretra.

Penderita balanopostitis di kemudian hari bisa menderita balanitis xerotika oblitterans, fimosis, parafimosis dan kanker.

Balanitis xeronika obliterans merupakan peradangan menahun yang menyebabkan pengerasan berwarna putih di ujung penis.
Biasanya penyebabnya tidak diketahui, tetapi bisa terjadi akibat infeksi atau reaksi alergi.
Lubang uretra sering dikelilingi oleh daerah pengerasan ini, yang pada akhirnya bisa menyumbat aliran air kemih dan semen.
Untuk mengatasi peradangan bisa digunakan krim antibiotik atau anti peradangan, tetapi uretra seringkali harus dibuka kembali melalui pembedahan.

Fimosis merupakan pengkerutan atau penciutan kulit depan penis.
Fimosis merupakan suatu keadaan normal yang sering ditemukan pada bayi baru lahir atau anak kecil, dan biasanya pada masa pubertas akan menghilang dengan sendirinya.
Pada pria yang lebih tua, fimosis bisa terjadi akibat iritasi menahun.
Fimosis bisa mempengaruhi proses berkemih dan aktivitas seksual.
Biasanya keadaan ini diatasi dengan melakukan penyunatan (sirkumsisi).

Pada parafimosis, kulit depan penis yang tertarik tidak dapat ditarik kembali melalui glans penis.
Parafimosis bisa diatasi dengan sirkumsisi.

Eritroplasia Queyrat adalah daerah seperti beludru yang berwarna kemerahan pada kulit penis, biasanya diatas atau pada dasar glans penis.
Hal ini biasanya terjadi pada pria yang tidak disunat.
Jika tidak diobati bisa berubah menjadi keganasan.
Diberikan krim yang mengandung fluorourasil.
Karena berpotensi menjadi keganasan, maka kelainan ini harus diperiksa setiap beberapa bulan selama dan setelah pengobatan.
Pengobatan lainnya yang bisa dilakukan adalah membuang jaringan abnormal tersebut melalui pembedahan.

Hipospadia merupakan suatu cacat bawaan dimana lubang uretra tidak terletak pada tempatnya, misalnya berada di bawah penis.
Keadaan ini bisa diatasi dengan pembedahan.

Genital ambigus sangat jarang terjadi. Anak terlahir dengan alat kelamin yang tidak jelas, apakah pria atau wanita.
Pada anak laki-laki, penisnya sangat kecil atau tidak ada, tetapi jaringan testikulernya ada.
Ada juga anak yang memiliki jaringan testikuler dan jaringan ovarium.

Mikropenis jarang terjadi. Penis memiliki ukuran yang jauh di bawah ukuran rata-rata.

Penyakit Peyronie : Sebabkan Penis Bengkok

Penyakit Peyronie adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terbentuknya plak atau benjolan keras pada penis.

Plak bisa terbentuk di bagian atas maupun di bagian bawah penis serta di dalam lapisan yang mengandung jaringan erektil.
Penyakit ini bermula sebagai peradangan lokal dan bisa berkembang menjadi jaringan parut yang keras.

PENYEBAB
Banyak ahli yang merasa yakin bahwa plak pada penyakit ini terbentuk setelah terjadinya trauma (misalnya pemukulan) yang menyebabkan perdarahan lokal di dalam penis.
Daerah yang mengalami kerusakan mengalami penyembuhan yang lambat atau abnormal akibat trauma yang berulang dan sedikitnya jumlah darah yang sampai ke daerah tersebut.

Jika keadaan ini terus berlangsung selama bertahun-tahun, maka plak bisa berkembang menjadi jaringan fibrosa yang keras, bahkan terjadi perkapuran atau pengendapan kalsium.

Beberapa ahli mengatakan bahwa penyakit ini merupakan penyakit autoimun.

Sejumlah obat telah menyebutkan penyakit Peyronie sebagai efek sampingnya:
- Obat anti hipertensi dan obat jantung (beta bloker) - Obat anti kejang (fenitoin)
- Obat untuk sklerosis multipel (interferon).
Tetapi kemungkinan terjadinya penyakit Peyronie akibat mengkonsumsi obat-obat tersebut sangat kecil.

Penyakit ini terjadi pada 1% pria.
Paling sering menyerang pria setengah baya, tetapi bisa juga ditemukan pada pria yang lebih muda dan pria yang lebih tua.
Sekitar 30% penderita mengalami pembentukan fibrosa di bagian tubuh lainnya (misalnya kaki atau tangan).


GEJALA
Gejalanya timbul secara perlahan.
Pada kasus yang berat, plak yang mengeras menyebabkan berkurangnya kelenturan penis, sehingga timbul nyeri dan ketika ereksi penis menjadi melengkung.

Lama-lama nyeri akan berkurang tetapi karena penis melengkung, penderita mengalami kesulitan dalam melakukan hubungan seksual.

Pada kasus yang lebih ringan, peradangan akan membaik tanpa disertai nyeri yang berarti maupun melengkungnya penis.

Plak pada puncak batang penis menyebabkan penis melengkung ke atas, plak pada bagian bawah menyebabkan penis melengkung ke bawah.
Beberapa penderita memiliki plak di bawah dan di atas sehingga terbentuk lekukan dan penis menjadi lebih pendek.
Nyeri, penis yang melengkung dan stres emosional menyebabkan penderita tidak dapat melakukan hubungan seksual.

Jaringan fibrosa juga bisa menyebar ke jaringan erektil (korpus kavernosus) sehingga tidak terjadi ereksi.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

PENGOBATAN

Penyakit Peyronie bisa menghilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan.
Bisa juga diberikan suntikan steroid pada daerah yang terkena.

Yang lebih sering terjadi adalah bahwa jaringan fibrosa harus dibuang melalui pembedahan.
Pembedahan bisa menyembuhkan penyakit ini tetapi kadang menyebabkan pembentukan jaringan parut dan memperburuk keadaan. Pembedahan juga bisa menyebabkan impotensi.
Pembedahan hanya dilakukan jika penis sangat melengkung sehingga penderita tidak dapat melakukan hubungan seksual.

Luka Pada Penis

Beberapa jenis luka bisa mengenai penis. Penis terjepit pada resleting celana adalah yang sering terjadi, tetapi luka yang diakibatkan biasanya sembuh dengan segera. Potongan dan luka sembuh segera tanpa pengobatan tetapi bisa memerlukan antibiotik jika terjadi infeksi. Luka pada urethra (pembukaan pada ujung penis) bisa memerlukan pengobatan khusus lainnya, biasanya dilakukan oleh ahli urologi (dokter yang khusus mendiagnosa dan mengobati gangguan genitourinary).

Patah pada penis bisa terjadi dari tekukan berlebihan pada ereksi penis. Rasa sakit dan bengkak dari kerusakan struktur yang mengendalikan ereksi dan diikuti kesulitan dalam berhubungan seks atau berkemih. Patah pada penis biasanya terjadi selama hubungan seks yang hebat. Operasi darurat biasanya diperlukan untuk memperbaiki beberapa patahan untuk mencegah lekukan tidak normal pada penis atau disfungsi ereksi permanen (impoten). Penis bisa juga sebagian atau sepenuhnya terluka. Penyambungan kembali pada penis yang parah kadangkala bisa dilakukan, tetapi sensasi yang utuh dan fungsi jarang kembali normal.

Daerah pada skrotum mudah luka. Kekuatan tumpul (misal, tendangan atau pukulan keras) sering kali menyebabkan luka. Meskipun begitu, kadangkala tembakan atau tikaman menembus skrotum atau testis. Jarang terjadi, skrotum terlepas dari testis. Luka testis terjadi tiba-tiba, rasa sakit hebat, biasanya dengan mual dan muntah.. Ultrasonik bisa menunjukkan apakah testis telah pecah. Ice pack, cawat olah raga, dan obat-obatan untuk rasa sakit dan mual biasanya efektif untuk mengobati pendarahan dalam di dalam atau di sekitar testis. Testis yang pecah memerlukan operasi perbaikan. Ketika skrotum terlepas, testis bisa mati atau kehilangan kemampuan untuk memproduksi hormon atau sperma. Operasi untuk menanamkan di bawah kulit paha atau perut bisa menyelamatkan testis.

Penyempitan Saluran Urethra



Penyempitan saluran urethra adalah luka yang mempersempit urethra.

Penyempitan saluran urethra sangat sering terjadi dari luka atau infeksi sebelumnya. Aliran urine yang agak kuat atau aliran ganda biasanya terjadi dengan penyempitan ringan. Penyempitan parah bisa benar-benar mempersempit aliran urine. Penambahan tekanan di belakang penyempitan bisa menyebabkan pembentukan lintasan dari urethra menuju jaringan sekitarnya (diverticula). Dengan pengurangan frekwensi atau tidak tuntasnya buang air kecil, penyempitan seringkali menyebabkan infeksi saluran kemih.

Urologis mendiagnosa penyempitan dengan melihat secara langsung ke dalam urethra melalui pipa pelihat elastis (cystocope) setelah memoleskan pelumas yang mengandung anestesi local. Untuk memperlebar urethra, seorang urologis bisa memperbesar atau memotong (urethrotomy) penyempitan. Penyempitan saluran urethra bisa berulang dan memerlukan pengeluaran bekas luka dan operasi reka ulang pada urethra, kadangkala dengan pencangkokan kulit.

Pembengkakan Pada Penis

Balanitis adalah radang pada kepala penis (bentuk kerucut pada ujung penis). Posthitis adalah radang pada kulup. Secara umum, jamur atau infeksi bakteri di bawah kulup menyebabkan posthitis. Radang pada kepala penis dan kulup (balanoposthitis) bisa juga terjadi. Peradangan tersebut menyebabkan nyeri, rasa gatal, kemerahan, dan bengkak dan bisa akhirnya menyebabkan penyempitan (stricture) pada urethra. Pria yang mengalami balanoposthitis mengalami peningkatan resiko berkembangnya balanitis xerotica obliterans, phimosis, paraphimosis, dan kanker di kemudian hari.

Pada balanitis xerotica obliterans, peradangan kronis menyebabkan kulit di sekitar ujung penis menjadi keras dan kembali putih. Pembukaan urethra seringkali dikelilingi oleh kulit putih yang keras ini, yang segera menyumbat aliran kemih dan semen. Krim anti radang atau anti bakteri bisa meringankan peradangan, tetapi seringkali urethra harus dibuka kembali dengan operasi.

Pada phimosis, kulit khitan menempel dan tidak dapat ditarik kembali sepanjang kepala penis. Keadaan ini adalah normal pada bayi yang baru lahir atau anak kecil dan biasanya tanpa pengobatan hingga pubertas. Pada pria yang lebih tua, phimosis bisa diakibatkan dari iritasi berkepanjangan atau balanoposthitis berulang. Kulit khitan yang diikat bisa berhubungan dengan berkemih dan kegiatan seks dan bisa meningkatkan resiko infeksi saluran kemih. Pengobatan yang umum adalah sunat.

Pada paraphimosis, kulit khitan yang ditarik kembali tidak dapat didorong ke depan untuk melindungi kepala penis. Keadaan tersebut paling sering terjadi setelah ahli medis menarik kembali kulit khitan sebagai bagian pada prosedur medis atau jika seseorang mendorong ke belakang kulit khitan untuk membersihkan penis pada seorang anak dan lupa untuk mendorongnya ke arah belekang. Tekanan yang meningkat segera mencegah darah mencapai penis, yang akan mengakibatkan kerusakan jaringan penile jika kulit khitan tidak didorong ke arah belakang. Penyunatan atau pembelaha pada kulit khitan meringankan paraphimosis.

Erythroplasia dari queyrat biasanya terjadi pada pria yang tidak disunat. Yang menghasilkan daerah terpisah, kemerah-merahan, seperti beludru pada penis, biasanya di atas atau pada dasar kepala penis. Penyebab tersebut kemungkinan iritasi lama pada penis di bawah kulit khitan. Jika awalnya bukan kanker, erythroplasia dari queyrat bisa menjadi kanker jika dibiarkan tidak diobati. Pengangkatan contoh jaringan untuk diteliti di bawah mikroskop (biopsi) memastikan diagnosa erythroplasia dari queryrat diobati dengan krim mengandung obat fluorouracil.

Kanker Prostat

Kanker Prostat adalah suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat.

Kanker prostat sangat sering terjadi.
Pemeriksaan mikroskopis terhadap jaringan prostat pasca pembedahan maupun pada otopsi menunjukkan adanya kanker pada 50% pria berusia diatas 70 tahun dan pada semua pria yang berusia diatas 90 tahun.
Kebanyakan kanker tersebut tidak menimbulkan gejala karena penyebarannya sangat lambat.



PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron.

Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3 pada pria dan merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74 tahun.
Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun.

Pria yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat adalah pria kulit hitam yang berusia diatas 60 tahun, petani, pelukis dan pemaparan kadmium.
Angka kejadian terendahr tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga muda ditemukan pada pria Jepang dan vegetarian.

Kanker prostat dikelompokkan menjadida pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain.
# Stadium B : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik atau tes PSA.
# Stadium C : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening.
# Stadium D : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru).

GEJALA
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut.

Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih.
Gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra.

Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak.

Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal).
Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga mudah mengalami fraktur (patah tulang).

Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia.
Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya.

Gejala lainnya adalah:
# Segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes
# Nyeri ketika berkemih
# Nyeri ketika ejakulasi
# Nyeri punggung bagian bawah
# Nyeri ketika buang air besar
# Nokturia (berkemih pada malam hari)
# Inkontinensia uri (beser)
# Nyeri tulang atau tulang nyeri jika ditekan
# Hematuria (darah dalam air kemih)
# Nyeri perut
# Penurunan berat badan.



DIAGNOSA
Cara terbaik untuk menyaring kanker prostat adalah melakukan pemeriksaan colok dubur dan pemeriksaan darah.
Colok dubur pada penderita kanker prostat akan menunjukkan adanya benjolan keras yang bentuknya tidak beraturan.
Pada pemeriksaan darah dilakukan pengukuran kadar antigen prostat spesifik (PSA), yang biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi juga bisa meningkat (tidak terlalu tinggi) pada penderita BPH.

Jika pada pemeriksaan colok dubur ditemukan benjolan, maka dilakukan pemeriksaan USG.
Dengan melakukan rontgen atau skening tulang, bisa diketahui adanya penyebaran kanker ke tulang.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# Analisa air kemih
# Sitologi air kemih atau cairan prostat
# Biopsi prostat.


PENGOBATAN
Pengobatan yang tepat untuk kanker prostat masih diperdebatkan.
Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya:
# Pada stadium awal bisa digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran
# Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi.

Pembedahan

   1. Prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat).
      Seringkali dilakukan pada kanker stadium A dan B.
      Prosedurnya lama dan biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal.
      Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 harai.
      Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensia dan inkontinensia uri.
      Pada penderita yang kehidupan seksualnya masih aktif, bisa dilakukan potency-sparing radical prostatectomy.

   2. Orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian). Pengangkatan kedua testis menyebabkan berkurangnya kadar testosteron, tetapi prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak dapat ditolerir oleh penderita.
      Orkiektomi adalah pengobatan yang efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan dan sesudah menjalani orkiektomi penderita tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit.
      Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah menyebar.


Terapi penyinaran

Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker stadium A, B dan C.
Biasanya jika resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan terapi penyinaran.

Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara:

   1. Terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu menjalani rawat inap.
      Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi kandung kemih) dan hematuria.
      Terapi penyinaran eksterna biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu.

   2. Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil.
      Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit.


Obat-obatan

   1. Manipulasi hormonal.
      Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron.
      Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker.
      Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada penderita yang kankernya telah menyebar.

      Obat sintetis yang fungsinya menyerupai LHRH (luteinizing hormone releasing hormone), semakin banyak digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Contohnya adalah lupron atau zoladeks.
      Obat ini menekan perangsangan testis terhadap pembentukan testosteron (hal seperti ini disebut pengebirian kimiawi karena memiliki hasil yang sama dengan pengangkatan testis).
      Obat diberikan dalam bentuk suntikan, biasanya setiap 3 bulan sekali.
      Efek sampingnya adalah mual dan muntah, wajah kemerahan, anemia, osteoporosis dan impotensi.

      Obat lainnya yang digunakan untuk terapi hormonal adalah zat penghambat androgen (misalnya flutamid), yang berfungsi mencegah menempelnya testosteron pada sel-sel prostat.
      Efek sampingnya adalah impotensi, gangguan hati, diare dan ginekomastia (pembesaran payudara).

   2. Kemoterapi
      Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker prostat yang kebal terhadap pengobatan hormonal.
      Biasanya diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-sel kanker.

      Obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati kanker prostat adalah:
      - Mitoxantronx
      - Prednisone
      - Paclitaxel
      - Dosetaxel
      - Estramustin
      - Adriamycin.
      Efek sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan.


Pemantauan

Apapun jenis pengobatan yang dijalaninya, penderita akan dipantau secara ketat mengenai perkembangan penyakitnya.
Pemantauannya meliputi:
# Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar PSA (biasanya setiap 3 bulan - 1 tahun).
# Skening dan/atau CT scan tulang untuk mengetahui penyebaran kanker.
# Pemeriksaan darah lengkap untuk memantau tanda-tanda dan gejala anemia.
# Pemantauan tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan perkembangan penyakit (misalnya kelelahan, penurunan berat badan, nyeri yang semakin hebat, penurunan fungsi usus dan kandung kemih serta kelemahan).

Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hyperplasia)

Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hyperplasia) adalah pertumbuhan jinak pada kelenjar prostat, yang menyebabkan prostat membesar.

Pembesaran prostat sering terjadi pada pria di atas 50 tahun.



PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin akibat adanya perubahan kadar hormon yang terjadi karena proses penuaan.

Kelenjar prostat mengeliling uretra (saluran yang membawa air kemih keluar dari tubuh), sehingga pertumbuhan pada kelenjar secara bertahap akan mempersempit uretra. Pada akhirnya aliran air kemih mengalami penyumbatan.
Akibatnya, otot-otot pada kandung kemih tumbuh menjadi lebih besar dan lebih kuat untuk mendorong air kemih keluar.

Jika seorang penderita BPH berkemih, kandung kemihnya tidak sepenuhnya kosong.
Air kemih tertahan di dalam kandung kemih, sehingga penderita mudah mengalami infeksi dan membentuk batu.

Penyumbatan jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Pada penderita BPH, pemakaian obat yang mengganggu aliran air kemih (misalnya antihistamin yang dijual bebas) bisa menyebabkan penyumbatan.

GEJALA

Gejala awal timbul jika prostat yang membesar mulai menyumbat aliran air kemih.
Pada mulanya, penderita memiliki kesulitan untuk memulai berkemih. Penderita juga merasakan bahwa proses berkemihnya belum tuntas.

Penderita menjadi lebih sering berkemih pada malam hari (nokturia) dan jika berkemih harus mengedan lebih kuat.
Volume dan kekuatan pancaran berkemih juga menjadi berkurang dan pada akhir berkemih air kemih masih menetes.
Akibatnya kandung kemih terisi penuh sehingga terjadi inkontinensia uri (beser).

Pada saat penderita mengedan untuk berkemih, vena-vena kecil pada uretra dan kandung kemih bisa pecah sehingga pada air kemih terdapat darah.

Penyumbatan total menyebabkan penderita tidak dapat berkemih sehingga penderita merasakan kandung kemihnya penuh dan timbul nyeri hebat di perut bagian bawah.

Jika terjadi infeksi kandung kemih, akan timbul rasa terbakar selama berkemih, juga demam.
Air kemih yang tertahan di kandung kemih juga menyebabkan bertambahnya tekanan pada ginjal, tetapi jarang menyebabkan kerusakan ginjal yang menetap.



DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Dilakukan pemeriksaan colok dubur untuk merasakan/meraba kelenjar prostat.
Dengan pemeriksaan ini bisa diketahui adanya pembesaran prostat, benjolan keras (menunjukkan kanker) dan nyeri tekan (menunjukkan adanya infeksi).

Biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui fungsi ginjal dan untuk penyaringan kanker prostat (mengukur kadar antigen spesifik prostat atau PSA).
Pada penderita BPH, kadar PSA meningkat sekitar 30-50%. Jika terjadi peningkatan kadar PSA, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah penderita juga menderita kanker prostat.

Untuk mengukur jumlah air kemih yang tersisa di dalam kandung kemih setelah penderita berkemih, dilakukan pemasangan kateter atau penderita diminta untuk berkemih ke dalam sebuah uroflometer (alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran air kemih).

Dengan menggunakan USG, bisa diketahui ukuran kelenjar dan ditentukan penyebab terjadinya BPH.
Kadang dilakukan pemeriksaan dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra untuk mengetahui penyebab lainnya dari penyumbatan aliran air kemih.

Untuk mengetahui adanya penyumbatan aliran air kemih bisa dilakukan pemeriksaan rontgen IVP.
Analisa air kemih dilakukan untuk melihat adanya darah atau infeksi.

PENGOBATAN

Obat-obatan

   1. Alfa 1-blocker
      Contohnya doxazosin, prazosin, tamsulosin dan terazosin.
      Obat-obat tersebut menyebabkan pengenduran (relaksasi) otot-otot pada kandung kemih sehingga penderita lebih mudah berkemih.
   2. Finasterid
      Finasterid menyebabkan berkurangnya kadar hormon prostat sehingga memperkecil ukuran prostat.
      Obat ini juga menyebabkan meningkatnya laju aliran air kemih dan mengurangi gejala. Tetapi diperlukan waktu sekitar 3-6 bulan sampai terjadinya perbaikan yang berarti.
      Efek samping dari Finasterid adalah berkurangnya gairah seksual dan impotensi.
   3. Obat lainnya
      Untuk mengobati prostatitis kronis, yang seringkali menyertai BPH, diberikan antibiotik.


Pembedahan

Pembedahan biasanya dilakukan terhadap penderita yang mengalami:
- inkontinensia uri
- hematuria (darah dalam air kemih)
- retensio uri (air kemih tertahan di dalam kandung kemih)
- infeksi saluran kemih berulang.
Pemilihan prosedur pembedahan biasanya tergantung kepada beratnya gejala serta ukuran dan bentuk kelenjar prostat.

   1. TURP (trans-urethral resection of the prostate)
      TURP merupakan pembedahan BPH yang paling sering dilakukan.
      Endoskopi dimasukkan melalui penis (uretra). Keuntungan dari TURP adalah tidak dilakukan sayatan sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi.
      88% penderita yang menjalani TURP mengalami perbaikan yang berlangsung selama 10-15 tahun. Impotensi terjadi pada 13,6% penderita dan 1% penderita mengalami inkontinensia uri.




   2. TUIP (trans-urethral incision of the prostate)
      TUIP menyerupai TURP, tetapi biasanya dilakukan pada penderita yang memiliki prostat relatif kecil.
      Pada jaringan prostat dibuat sebuah sayatan kecil untuk melebarkan lubang uretra dan lubang pada kandung kemih, sehingga terjadi perbaikan laju aliran air kemih dan gejala berkurang.
      Komplikasi yang mungkin terjadi adalah perdarahan, infeksi, penyempitan uretra dan impotensi.

   3. Prostatektomi terbuka.
      Sebuah sayatan bisa dibuat di perut (melalui struktur di belakang tulang kemaluan/retropubik dan diatas tulang kemaluan/suprapubik) atau di daerah perineum (dasar panggul yang meliputi daerah skrotum sampai anus). Pendekatan melalui perineum saat ini jarangn digunakan lagi karena angka kejadian impotensi setelah pembedahan mencapai 50%.
      Pembedahan ini memerlukan waktu dan biasanya penderita harus dirawat selama 5-10 hari.
      Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensi (16-32%, tergantung kepada pendekatan pembedahan) dan inkontinensia uri (kurang dari 1%).

Pengobatan lainnya yang efektivitasnya masih dalam penelitian adalah hipertermia, terapi laser dan prostatic stents.

Jika derajat penyumbatannya masih minimal, bisa dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
# Mandi air panas
# Segera berkemih pada saat keinginan untuk berkemih muncul
# Melakukan aktivitas seksual (ejakulasi) seperti biasanya
# Menghindari alkohol
# Menhindari asupan cairan yang berlebihan (terutama pada malam hari)
# Untuk mengurangi nokturia, sebaiknya kurangi asupan cairan beberapa jam sebelum tidur
# Penderita BPH sebaiknya menghindari pemakaian obat flu dan sinus yang dijual bebas, yang mengandung dekongestan karena bisa meningkatkan gejala BPH.

Prostatitis (Radang Kelenjar Prostat)

Prostatitis adalah peradangan pada kelenjar prostat.



PENYEBAB
Biasanya penyebab prostatitis tidak diketahui, tetapi kadang merupakan penyebaran infeksi bakteri dari saluran kemih.

Prostatitis juga bisa terjadi akibat infeksi jamur, virus dan protozoa.

GEJALA
Infeksi prostat menyebabkan nyeri di selangkangan, daerah antara penis dan anus serta punggung bagian bawah.
Infeksi juga menyebabkan demam dan menggigil.

Penderita menjadi sering berkemih dan mengalami desakan untuk berkemih, air kemihnya mengandung darah.

Infeksi bakteri bisa menyebar ke skrotum (kantung zakar) menyebabkan rasa nyeri yang hebat, pembengkakan, kemerahan dan jika disentuh terasa sangat nyeri.
Karena nyeri, penderita juga mengalami impotensi.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksan colok dubur, prostat teraba membengkak dan nyeri jika disentuh.

Kadang dilakukan pemeriksaan terhadap air kemih atau cairan prostat.

PENGOBATAN
Jika penyebabnya bukan infeksi, untuk meringankan gejalanya bisa dilakukan:
# Berendam di air hangat dalam posisi duduk
# Pemijatan prostat secara periodik
# Ejakulasi sesering mungkin.

Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri (misalnya acetaminofen atau aspirin).
Mengkonsumsi pelunak tinja dan banyak minum juga bisa membantu mengurangi gejala.

Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 30-90 hari (misalnya trimethoprim-sulfamethoxazole).
Jika antibiotik diberikan kurang dari waktu tersebut maka penyembuhan hanya bersifat sementara dan bisa menyebabkan infeksi menahun.

Torsio Testis

Torsio Testis adalah terpuntir/melilitnya korda spermatika, yang menyebabkan terputusnya aliran darah ke testis (buah zakar) dan struktur jaringan di dalam skrotum (kantung zakar).


PENYEBAB
Torsio testis terjadi akibat perkembangan abnormal dari korda spermatika atau selaput yang membungkus testis.
Biasanya hal ini terjadi pada masa pubertas dan sekitar 25 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia berapapun.

Torsio testis bisa terjadi setelah testis mengalami trauma, seorang pria melakukan aktivitas yang sangat berat atau bisa juga terjadi tanpa alasan yang jelas.

GEJALA
Segera terjadi nyeri yang hebat dan pembengkakan di dalam skrotum disertai mual dan muntah.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
# Pusing atau pingsan
# Benjolan di testis
# Darah di dalam semen.




DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Daerah testis jika diraba sangat nyeri dan tampak membesar, lebih sering terjadi pada testis kanan. Testis yang terkena letaknya tampak lebih tinggi.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# Skening dengan radinukleotida
# Skening dengan USG.

PENGOBATAN
Korda yang terpuntir menyebabkan terputusnya aliran darah ke testis. Karena itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan testis adalah pembedahan untuk melepaskan puntiran.
Pembedahan harus dilakukan sesegera mungkin.

Hernia Inguinalis

Hernia Inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang pada dinding perut ke dalam kanalis inguinalis.
Kanalis inguinalis adalah saluran berbentuk tabung, yang merupakan jalan tempat turunnya testis (buah zakar) dari perut ke dalam skrotum (kantung zakar) sesaat sebelum bayi dilahirkan.



PENYEBAB
Biasanya tidak ditemukan penyebab yang pasti, meskipun kadang dihubungkan dengan angkat berat.
Hernia terjadi jika bagian dari organ perut (biasanya usus) menonjol melalui suatu titik yang lemah atau robekan pada dinding otot yang tipis, yang menahan organ perut pada tempatnya.

Pada pria, hernia bisa terjadi di selangkangan, yaitu pada titik dimana korda spermatika keluar dari perut dan masuk ke dalam skrotum.
Hernia inguinalis direk menyebabkan terbentuknya benjolan di selangkangan, sedangkan hernia indirek turun ke dalam skrotum.

GEJALA
Biasanya hernia inguinalis menyebabkan terbentuknya benjolan di selangkangan dan skrotum, tanpa rasa nyeri.
Jika penderita berdiri, benjolan bisa membesar dan jika penderita berbaring, benjolan akan mengecil karena isinya keluar dan masuk dibawah pengaruh gaya tarik bumi.



DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Benjolan akan membesar jika penderita batuk, membungkuk, mengangkat beban berat atau mengedan.

PENGOBATAN
Hernia inguinalis seringkali dapat didorong kembali ke dalam rongga perut.
Tetapi jika tidak dapat didorong kembali melalui dinding perut, maka usus bisa terperangkap di dalam kanalis inguinalis (inkarserasi) dan aliran darahnya terputus (strangulasi). Jika tidak ditangani, bagian usus yang mengalami strangulasi bisa mati karena kekurangan darah.
Biasanya dilakukan pembedahan untuk mengembalikan usus ke tempat asalnya dan untuk menutup lubang pada dinding perut agar hernia tidak berulang.

Obat-obatan biasanya diberikan untuk mengatasi nyeri setelah penderita menjalani pembedahan.

Kadang setelah menjalani pembedahan penderita dianjurkan untuk memakai korset untuk menyokong otot yang lemah selama masa pemulihan.

PENCEGAHAN
Hernia lebih sering terjadi pada seseorang yang mengalami kelebihan berat badan, menderita batuk menahun, sembelit menahun atau BPH yang menyebabkan dia harus mengedan ketika berkemih.
Pengobatan terhadap berbagai keadaan diatas bisa mengurangi resiko terjadinya hernia.

Kanker Testis (Buah Zakar)

Kanker Testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum (kantung zakar).

PENYEBAB
Kebanyakan kanker testis terjadi pada usia di bawah 40 tahun.
Penyebabnya yang pasti tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang menunjang terjadinya kanker testis:
# Testis undesensus (testis yang tidak turun ke dalam skrotum)
# Perkembangan testis yang abnormal
# Sindroma Klinefelter (suatu kelainan kromosom seksual yang ditandai dengan rendahnya kadar hormon pria, kemandulan, pembesaran payudara (ginekomastia) dan testis yang kecil).

Faktor lainnya yang kemungkinan menjadi penyebab dari kanker testis tetapi masih dalam taraf penelitian adalah pemaparan bahan kimia tertentu dan infeksi oleh HIV.
Jika di dalam keluarga ada riwayat kanker testis, maka resikonya akan meningkat.

1% dari semua kanker pada pria merupakan kanker testis.
Kanker testis merupakan kanker yang paling sering ditemukan pada pria berusia 15-40 thun.

Kanker testis dikelompokkan menjadi:

   1. Seminoma : 30-40% dari semua jenis tumor testis.
      Biasanya ditemukan pada pria berusia 30-40 tahun dan terbatas pada testis.
   2. Non-seminoma : merupakan 60% dari semua jenis tumor testis.
      Dibagi lagi menjadi beberapa subkategori:
      - Karsinoma embrional : sekitar 20% dari kanker testis, terjadi pada usia 20-30 tahun dan sangat ganas. Pertumbuhannya sangat cepat dan menyebar ke paru-paru dan hati.
      - Tumor yolk sac : sekitar 60% dari semua jenis kanker testis pada anak laki-laki.
      - Teratoma : sekitar 7% dari kanker testis pada pria dewasa dan 40% pada anak laki-laki. - Koriokarsinoma.
      - Tumor sel stroma : tumor yang terdiri dari sel-sel Leydig, sel Sertoli dan sel granulosa. Tumor ini merupakan 3-4% dari seluruh jenis tumor testis. Tumor bisa menghasilkan hormon estradiol, yang bisa menyebabkan salah satu gejala kanker testis, yaitu ginekomastia.

GEJALA
Gejala berupa:
- Testis membesar atau teraba aneh (tidak seperti biasanya)
- Benjolan atau pembengkakan pada salah satu atau kedua testis
- Nyeri tumpul di punggung atau perut bagian bawah - Ginekomastia
- Rasa tidak nyaman/rasa nyeri di testis atau skrotum terasa berat.
Tetapi mungkin juga tidak ditemukan gejala sama sekali.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# USG skrotum
# Pemeriksaan darah untuk petanda tumor AFP (alfa fetoprotein), HCG (human chorionic gonadotrophin) dan LDH (lactic dehydrogenase).
Hampir 85% kanker non-seminoma menunjukkan peningkatan kadar AFP atau beta HCG.
# Rontgen dada (untuk mengetahui penyebaran kanker ke paru-paru)
# CT scan perut (untuk mengetahui penyebaran kanker ke organ perut)
# Biopsi jaringan.

PENGOBATAN

Pengobatan tergantung kepada jenis, stadium dan beratnya penyakit.

Setelah kanker ditemukan, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan jenis sel kankernya.
# Selanjutnya ditentukan stadiumnya: Stadium I : kanker belum menyebar ke luar testis
# Stadium II : kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di perut
# Stadium III : kanker telah menyebar ke luar kelenjar getah bening, bisa sampai ke hati atau paru-paru.

Ada 4 macam pengobatan yang bisa digunakan:

   1. Pembedahan : pengangkatan testis (orkiektomi dan pengangkatan kelenjar getah bening (limfadenektomi
   2. Terapi penyinaran : menggunakan sinar X dosis tinggi atau sinar energi tinggi lainnya, seringkali dilakukan setelah limfadenektomi pada tumor non-seminoma.
      Juga digunakan sebagai pengobatan utama pada seminoma, terutama pada stadium awal.
   3. Kemoterapi : digunakan obat-obatan (misalnya cisplastin, bleomycin dan etoposid) untuk membunuh sel-sel kanker.
      Kemoterapi telah meningkatkan angka harapan hidup penderita tumor non-seminoma.
   4. Pencangkokan sumsum tulang : dilakukan jika kemoterapi telah menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang penderita.

Tumor seminoma
- Stadium I diobati dengan orkiektomi dan penyinaran kelenjar getah bening perut
- Stadium II diobati dengan orkiektomi, penyinaran kelenjar getah bening dan kemoterapi dengan sisplastin
- Stadium III diobati dengan orkiektomi dan kemoterapi multi-obat.

Tumor non-seminoma:
- Stadium I : diobati dengan orkiektomi dan kemungkinan dilakukan limfadenektomi perut
- Stadium II : diobati dengan orkiektomi dan limfadenektomi perut, kemungkinan diikuti dengan kemoterapi
- Stadium III : diobati dengan kemoterapi dan orkiektomi.

Jika kankernya merupakan kekambuhan dari kanker testis sebelumnya, diberikan kemoterapi beberapa obat (ifosfamide, cisplastin dan etoposid atau vinblastin).

Massa Skrotum

Massa Skrotum adalah suatu benjolan atau pembengkakan yang bisa dirasakan di dalam skrotum (kantung zakar).

Massa skrotum yang jinak bisa merupakan:
# Hematokel
# Hidrokel
# Varikokel
# Spermatokel.

PENYEBAB
Penyebab terbentuknya massa di dalam skrotum bervariasi dan bisa merupakan sesuatu yang jinak maupun keganasan.

Penyebab dari pembentukan massa skrotum bisa berupa:
- Peradangan maupun infeksi (misalnya epididimitis)
- Cedera fisik pada skrotum
- Herniasi (hernia inguinalis)
- Tumor.
Angka kejadian dan faktor resikonya bervariasi, tergantung kepada penyebabnya.

GEJALA
Secara umum, massa skrotum menimbulkan gejala sebagai berikut:
# Benjolan/pembengkakan di dalam skrotum, dengan ataupun tanpa rasa nyeri
# Bisa terjadi kemandulan
# Skrotum membesar.


Hematokel

Hematokel adalah penimbunan darah yang biasanya terjadi setelah skrotum mengalami cedera.
Jika hanya sedikit, biasanya darah akan kembali diserap; tetapi jika banyak, perlu dilakukan pembedahan untuk membuangnya.


Hidrokel

Hidrokel adalah penimbunan cairan di dalam selaput yang membungkus testis, yang menyebabkan pembengkakan lunak pada salah satu testis.
Hidrokel bisa merupakan bawaan lahir atau didapat di kemudian hari; bisa hanya menyerang salah satu maupun kedua sisi skrotum.

Hidrokel sering ditemukan pada bayi baru lahir.
Hidrokel terjadi akibat adanya kegagalan penutupan saluran tempat turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum. Cairan peritoneum mengalir melalui saluran yang terbuka tersebut dan terperangkap di dalam skrotum sehingga skrotum membengkak.
Secara normal, hidrokel akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan setelah bayi lahir.

Hidrokel juga bisa terjadi akibat:
- peradangan atau cedera pada testis maupun epididimis
- penyumbatan cairan atau darah di dalam korda spermatika.
Kadang hidrokel berhubungan dengan hernia inguinalis. Jika jumlah cairan yang terkumpul berubah-ubah, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah hernia inguinalis.






Varikokel

Varikokel adalah varises di dalam skrotum.
Varikokel terjadi akibat kelainan pada katup vena di sepanjang korda spermatika. Kelainan katup ini menghambat aliran darah sehingga darah mengalir kembali dan terjadi pelebaran vena.

Perkembangan varikokel biasanya berlangsung lambat dan bisa tanpa gejala.
Lebih sering menyerang pria berusia 15-25 tahun.

Varikokel merupakan penyebab terjadinya kemandulan pada 39% penderita kemandulan.

Varikokel yang muncul secara tiba-tiba pada usia lanjut bisa disebabkan oleh tumor ginjal yang telah mengenai vena renalis dan menyebabkan gangguan aliran darah melalui vena spermatika.

Varikokel biasanya terbentuk di skrotum sebelah kiri, massa ini biasanya terasa/tampak nyata jika penderita berdiri dan menghilang jika penderita bersandar karena aliran darah ke vena tersebut berkurang.




Spermatokel

Spermatokel adalah suatu massa di dalam skrotum yang menyerupai kista, yang mengandung cairan dan sel sperma yang mati.

Jika ukurannya besar dan mengganggu, bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkatnya.




DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Pemeriksan fisik menunjukkan adanya massa di dalam skrotum yang:
- Unilateral (hanya ditemukan pada salah satu testis)
- Lunak
- Licin, berkelok-kelok atau bentuknya tidak beraturan
- Berfluktuasi, berbatas tegas atau padat.

Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah:
# USG skrotum
# Biopsi.

Adanya hidrokel bisa diketahui dengan menyinari skrotum dengan lampu senter. Skrotum yang terisi cairan jernih akan tembus cahaya (transiluminasi).

Varikokel teraba sebagai massa yang berkelok-kelok di sepanjang korda spermatika.


PENGOBATAN
Hematokel, hidrokel dan spermatokel biasanya jinak dan tidak perlu diobati.
Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membuang darah, cairan ataupun sel-sel yang mati.

Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan pengobatan biasanya baru dilakukan jika penderita sudah merasa terganggu atau merasa tidak nyaman atau jika hidrokelnya sedemikian besar sehingga mengancam aliran darah ke testis.
Pengobatannya bisa berupa aspirasi (pengisapan cairan) dengan bantuan sebuah jarum atau pembedahan. Tetapi jika dilakukan aspirasi, kemungkinan besar hidrokel akan berulang dan bisa terjadi infeksi.
Setelah dilakukan aspirasi, bisa disuntikkan zat sklerotik (misalnya tetrasiklin, natrium tetra desil sulfat atau urea) untuk menyumbat/menutup lubang di kantung skrotum sehingga cairan tidak akan tertimbun kembali.

Hidrokel yang berhubungan dengan hernia inguinalis harus diatasi dengan pembedahan sesegera mungkin.

Varikokel bisa diatasi secara konservatif dengan menggunakan penyangga skrotum. Tetapi jika nyeri menetap, terjadi kemandulan atau terjadi penciutan testis, maka dilakukan ligasi (pengikatan).

Orkitis

Orkitis adalah suatu peradangan pada salah satu atau kedua testis (buah zakar).

PENYEBAB
Orkitis bisa disebabkan oleh sejumlah bakteri dan virus.
Virus yang paling sering menyebabkan orkitis adalah virus gondongan (mumps). Hampir 15-25% pria yang menderita gondongan setelah masa pubertasnya akan menderita orkitis.
Orkitis juga ditemukan pada 2-20% pria yang menderita bruselosis.

Orkitis sering dihubungkan dengan infeksi prostat atau epididimis, serta merupakan manifestasi dari penyakit menular seksual (misalnya gonore atau klamidia).

Faktor resiko untuk orkitis yang tidak berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah: # Immunisasi gondongan yang tidak adekuat
# Usia lanjut (lebih dari 45 tahun)
# Infeksi saluran kemih berulang
# Kelainan saluran kemih.

Faktor resiko untuk orkitis yang berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah:
# Berganti-ganti pasangan
# Riwayat penyakit menular seksual pada pasangan
# Riwayat gonore atau penyakit menular seksual lainnya.

GEJALA
Gejalanya berupa:
# Pembengkakan skrotum
# Testis yang terkena terasa berat, membengkak dan teraba lunak
# Pembengkakan selangkangan pada sisi testis yang terkena
# Demam
# Dari penis keluar nanah
# Nyeri ketika berkemih (disuria)
# Nyeri ketika melakukan hubungan seksual atau ketika ejakulasi
# Nyeri selangkangan
# Nyeri testis, bisa terjadi ketika buang air besar atau mengedan
# Semen mengandung darah.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan dan pembengkakan testis yang terkena.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan adalah:
# Analisa air kemh
# Pembiakan air kemih
# Tes penyaringan untuk klamidia dan gonore
# Pemeriksaan darah lengkap
# Pemeriksaan kimia darah.

PENGOBATAN
Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik.
Selain itu juga diberikan obat pereda nyeri dan anti peradangan.

Jika penyebabnya adalah virus, hanya diberikan obat pereda nyeri.

Penderita sebaiknya menjalani tirah baring, skrotumnya diangkat dan dikompres dengan air es.

PENCEGAHAN
Immunisasi gondongan bisa mencegah terjadinya orkitis akibat gondongan.

Perilaku seksual yang aman dan terlindung (misalnya tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom) bisa mengurangi resiko terjadinya orkitis akibat penyakit menular seksual.

Epididimitis

Epididimitis adalah peradangan pada epididimis.

Epididimis adalah sebuah struktur yang terletak di atas dan di sekeliling testis (buah zakar).
Fungsinya adalah sebagai pengangkut, tempat penyimpanan dan tempat pematangan sel sperma yang berasal dari testis.

Epididimis akut bisanya lebih berat daripada epididimis kronis.
Epididimis kronis berlangsung selama lebih dari 6 minggu.



PENYEBAB
Epididimitis biasanya disebabkan oleh bakteri yang berhubungan dengan:
# Infeksi saluran kemih
# Penyakit menular seksual (misalnya klamidia dan gonore)
# Prostatitis (infeksi prostat).

Epididimitis juga bisa merupakan komplikasi dari:
# Pemasangan kateter
# Prostatektomi (pengangkatan prostat).

Resiko yang lebih besar ditemukan pada pria yang berganti-ganti pasangan seksual dan tidak menggunakan kondom.

GEJALA
Gejalanya berupa nyeri dan pembengkakan skrotum (kantung zakar), yang sifatnya bisa ringan atau berat.
Peradangan yang sangat hebat bisa menyebabkan penderita tidak dapat berjalan karena sangat nyeri.

Infeksi juga bisa menjadi sangat berat dan menyebar ke testis yang berdekatan.
Infeksi hebat bisa menyebabkan demam dan kadang pembentukan abses (pernanahan).

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah:
# Benjolan di testis
# Pembengkakan testis pada sisi epididimis yang terkena
# Pembengkakan selangkangan pada sisi yang terkena
# Nyeri testis ketika buang air besar
# Demam
# Keluar nanah dari uretra (lubang di ujung penis)
# Nyeri ketika berkemih
# Nyeri ketika berhubungan seksual atau ejakulasi
# Darah di dalam semen
# Nyeri selangkangan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Testis pada sisi yang terkena kadang membengkak. Nyeri tekan biasanya terbatas pada daerah tertentu (tempat melekatnya epididimis).
Bisa ditemukan adanya pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# Analisa dan pembiakan air kemih
# Tes penyaringan untuk klamidia dan gonore
# Pemeriksaan darah lengkap
# Pemeriksaan kimia darah.

PENGOBATAN
Untuk mengatasi infeksi, diberikan antibiotik.
Selain itu juga diberikan obat pereda nyeri dan anti peradangan.

Penderita sebaiknya menjalani tirah baring dengan skrotum diangkat dan dikormpres dingin.

PENCEGAHAN
Pada saat menjalani pembedahan, seringkali diberikan antibiotik profilaktik (sebagai tindakan pencegahan) kepada orang-orang yang memiliki resiko menderita epididimitis.

Epididimitis akibat penyakit menular seksual bisa dicegah dengan cara melakukan hubungan seksual yang aman dan terlindungi (misalnya tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom).


Pembengkakan Pada Testis

Testis bisa bengkak karena banyak sebab. Penyebab yang mungkin termasuk kanker, testicular torsion, hernia inguinal, epididymitis, hydrocele, dan varicocele. Penyebab-penyebab yang lainnya jarang terjadi pada orang dewasa.

Lymphedema menyebabkan pembengkakan yang sakit sekali pada seluruh kantung kemaluan. Lymphedema dihasilkan paling sering dari penyumbatan pada cairan darah atau cairan getah bening yang kembali ke dalam tubuh. Sirosis dan gagal jantung adalah penyebab yang paling sering. Lymphedema bisa juga dihasilkan dari tekanan pada perut atau urat pelvis atau kelenjar getah bening (misalnya, oleh tumor). Seorang dokter membuat diagnosa pada lymphedema berdasarkan dari hasil sebuah pemeriksaan fisik. Mengobati masalah yang mendasarinya biasanya menghasilkan hasil yang baik dibandingkan dengan cara operasi.

Mumps, sebuah infeksi virus, biasanya mempengaruhi anak-anak. Jika seorang dewasa terkena mumps, testis bisa menjadi terasa sakit dan membengkak dan bisa kadang kala menyusut dan berhenti bekerja (atrophy). Mumps secara permanen bisa merusak kemampuan testis untuk menghasilkan sperma tetapi biasanya tidak menyebabkan kemandulan sempurna sampai hal itu mempengaruhi kedua testis.

Spermatocele adalah sebuah penumpukan pada sperma di dalam kantung yang terbentuk di samping epididymis. Kebanyakan tidak terasa sakit Ketika kebanyakan spermatocele tidak membutuhkan pengobatan, salah satu yang membesar atau mengganggu bisa diangkat dengan cara operasi.

Varicocele

Varicocele adalah sebuah kondisi dimana suplai darah pada testis membentuk pembuluh varises.

Pembuluh darah / vena mengandung klep yang mencegah darah mengalir kembali. Kerusakan klep disebabkan oleh varicocele. Varicocele biasanya terbentuk pada sisi sebelah kiri skrotum dan tidak menghasilkan gejala. Kemungkinan lain, varicocele bisa menyebabkan rasa sakit dan perasaan penuh yang mengganggu. Varicocele dirasakan seperti sekantong cacing ketika pria sedang berdiri. Meskipun begitu, pembengkakan tersebut biasanya hilang ketika dia berbaring karena aliran darah menuju pembuluh yang melebar berkurang. Jarang, sebuah varicocele mempengaruhi kesuburan.

Jika gejala-gejalanya parah, seorang dokter bisa mengobati varicocele dengan cara operasi pengikatan pembuluh yang terkena.

PENYEBAB
Saluran sperma membawa darah masuk dan keluar dari testis. Tidak diketahui apa yang menyebabkan varicocele, tetapi banyak ahli percaya bahwa varikokel terbentuk ketika katup-katup di dalam pembuluh darah pada simpulnya mencegah darah mengalir dengan baik. Sehingga akan menyebabkan urat menjadi melebar (dilatasi).

Varikokel sering terjadi selama pubertas. Varicocele biasanya terjadi di sisi kiri, kemungkinan besar karena posisi vena testis kiri. Namun, varikokel dalam satu testis dapat mempengaruhi produksi sperma pada kedua buah pelir.

DIAGNOSA
Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik, yang dapat mengungkapkan massa yang membentuk gulungab, tidak lembut pada testis Anda yang mungkin terasa seperti segumpal cacing. Jika cukup besar, dokter Anda akan dapat merasakannya. Jika Anda memiliki varikokel kecil, dokter Anda mungkin akan meminta Anda untuk berdiri, menarik napas dalam-dalam dan menahannya ketika Anda jongkok (Valsava manuver). Hal ini membantu dokter mendeteksi pembesaran abnormal pembuluh darah.

Jika pemeriksaan fisik tidak meyakinkan, dokter Anda meminta untuk melakukan USG skrotum. Tes ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk membuat gambar yang tepat dari struktur di dalam tubuh Anda, dapat digunakan untuk memastikan tidak ada hal lain untuk gejala Anda. Salah satu kondisi tersebut adalah tumor yang menekan vena spermatika.

PENGOBATAN
Pengobatan varikokel mungkin tidak diperlukan. Namun, jika varikokel Anda menyebabkan rasa sakit, atrofi testis atau infertilitas, Anda mungkin perlu melakuakn pengobatan varikokel. Tujuan operasi adalah untuk menutup vena yang terkena dan mengarahkan kembali aliran darah ke dalam pembuluh normal. Namun, efek perbaikan varikokel pada kesuburan tidak jelas.

Meskipun varicoceles biasanya berkembang pada masa remaja, namun kurang jelas apakah Anda harus mengobati varikokel pada waktu itu. Indikasi untuk memperbaiki varikokel pada masa remaja meliputi atrofi testis progresif, nyeri atau hasil analisis semen yang abnormal.

Operasi varikokel relatif sedikit memberi risiko antara lain :

   1. Membentuk cairan di sekitar testis (hidrokel)
   2. Kambuhnya varicocele
   3. Kerusakan arteri

Metode Perbaikan meliputi:

    * Operasi terbuka. Hal inii adalah pengobatan yang paling sering dilakuakn, biasanya dilakukan dengan rawat jalan, dengan menggunakan bius lokal atau bius umum. Paling sering, dokter bedah Anda akan menangani urat melalui pangkal paha (transinguinal), tetapi mungkin juga dengan membuat irisan di perut atau di bawah pangkal paha.

      Alat bantu dalam perbaikan varikokel menyebabkan pengurangan komplikasi pasca operasi. Salah satu adalah penggunaan mikroskop bedah, yang memungkinkan ahli bedah untuk melihat daerah perlakuan yang lebih baik selama operasi. Lainnya adalah penggunaan USG Doppler, yang membantu memandu prosedur.

      Anda mungkin dapat kembali normal, melakukan kegiatan yang tidak berat setelah dua hari. Sepanjang Anda nyaman, anda dapat kembali ke aktivitas yang lebih berat, seperti berolahraga, setelah dua minggu.

      Rasa nyeri dari operasi ini umumnya ringan. Dokter mungkin memberi Anda obat anti nyeri selama dua hari pertama setelah operasi. Setelah itu, dokter mungkin menyarankan Anda untuk minum obat penghilang rasa sakit OTC, seperti acetaminophen atau ibuprofen untuk meringankan rasa tidak nyaman.

      Dokter Anda mungkin menyarankan Anda untuk tidak melakukan hubungan seksual selama satu minggu. Butuh waktu kurang lebih 72 hari, untuk sperma melakukan regenerasi, sehingga Anda harus menunggu tiga atau empat bulan setelah pembedahan untuk mendapatkan analisis air mani untuk menentukan apakah perbaikan varikokel berhasil dalam mengembalikan kesuburan Anda.
    * Operasi Laparoskopi. Dokter bedah membuat sayatan kecil di perut dan memasukkan sebuah alat kecil melalui sayatan untuk melihat dan memperbaiki varikokel tersebut. Prosedur ini memerlukan anestesi umum, tidak digunakan umumnya karena menimbulkan risiko yang lebih besar dibanding keuntungan.
    * Percutaneous embolisasi. Ahli radiologi tabung menyisipkan ke dalam pembuluh darah di pangkal paha atau leher melalui instrumen yang dapat masuk. Mencari urat yang membesar di monitor, dokter melepas gulungan atau balon untuk membuat penyumbatan di pembuluh darah testis, yang menghambat dan perbaikan aliran darah dari varikokel tersebut. Prosedur ini menggunakan obat bius dan mungkin memakan waktu beberapa jam. Prosedur ini tidak banyak digunakan karena risiko yang lebih besar daripada operasi terbuka dan menawarkan keuntungan sedikit.