- 10 Situasi Wanita 'Mood' Bercinta
- 6 Hal Bikin Wanita Malas Bercinta
- Agar Si Dia Lebih Lama dalam Bercinta
- Agar Tak Kehilangan Semangat Bercinta
- Arti Cinta Itu Buta
- Belajar Teknik Bercinta dari Film Yuk!
- Bercinta Basah-basah
- Berpelukan Lebih Intim daripada Bercinta
- Bila Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
- Hal-hal Kecil yang Memengaruhi Gairah Bercinta
- Haruskah Bersuara Saat Bercinta?
- Kegiatan Setelah Bercinta (Afterplay)
- Ketika Bercinta Tak Butuh Pemanasan
- Mandi dengan Cinta
- Membaca 1001 Kode Bercinta
- Memilih Gaya Bercinta
- Mengembalikan Greget Bercinta
- Mengembalikan Seks dan Cinta Setelah Perselingkuha...
- Menjaga Mood Bercinta
- Pelajaran Cinta Bagi Gadis-gadis Masa Kini
- Petunjuk Mengatasi Hubungan Cinta Jarak Jauh
- Plus Minus Waktu Bercinta
- Sensasi Variasi Bercinta
- Setelah Bercinta, Dia Langsung...
- Siap Bercinta Setelah Masa Nifas
- Siklus Respons Tubuh dalam Sesi Bercinta
- Tepatkah Jam Bercinta Anda?
- Trik Hindari Ajakan Bercinta
- Tua Bukan Alasan untuk Malas Bercinta
- Untuk Cinta yang Lebih Baik...
- Untungnya Bercinta di Pagi Hari
- Warna Underwear Menunjukkan Gaya Bercinta Anda
Tampilkan postingan dengan label Anda dan Dia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Anda dan Dia. Tampilkan semua postingan
Ada apa dengan Cinta dan Bercinta?
Kumpulan artikel berikut ini terkait dengan seluk beluk cinta hingga kegiatan bercinta, simak artikelnya, semoga bermanfaat.
Label:
Anda dan Dia,
Artikel Seks
Ada apa Anda dan Dia ?
Manusia diciptakan saling berpasangan, ada pria dan wanita. Karena setiap pribadi itu unik maka, perlu kiat-kiat khusus didalam menjalin hubungan antara pria dan wanita. Kumpulan artikel berikut ini semoga bermanfaat untuk anda.
- 1 dari 2 Orang Berselingkuh dengan Sahabatnya
- 8 Alasan Kenapa Pasangan Selingkuh
- 1 dari 5 Orang Mengecek E-mail Pasangannya
- 3 Prinsip Membangun Hubungan Berkualitas
- 4 Hal Tersulit dalam Pernikahan
- 5 Tanda Si Dia adalah Tukang Kontrol
- 13 Cara Mencari Soulmate
- 10 Hal yang Diperdebatkan Pasangan Menjelang Perni...
- Ah, Jangan-jangan Itu Cuma Pikiran Anda...
- Apakah Anda Seorang yang Sensual?
- Apakah Dia Masih Ingin Sendiri?
- Arah Tatapannya Jelaskan Ia Sekadar Genit atau Ing...
- Aturan Kencan yang Harus Ditinggalkan Setelah Usia...
- Bagaimana Anda dan Pasangan Mengatasi Konflik?
- Bangkit Lagi Setelah Dikecewakan
- Bikin Si Dia Mendengarkan Anda
- Haruskah Langsung Punya Momongan?
- "Bobot, Bibit, Bebet" Bukan Cuma Soal Materi
- Cemburu Buta Ternyata Bisa Dibuktikan
- Cumbuan Maut Tak Perlu Jadi Ahli Pijat
- Deteksi Kedekatan Anda dan Dia Lewat Foto
- I Just Haven't Met You Yet!
- Istri Pintar dan Lebih Muda, Kunci Bahagia?
- Jalan Terjal Pernikahan
- Jangan Biarkan Kurangnya Rasa Percaya Mengoyakkan ...
- Jangan Biarkan LDR Menghambat Hubungan
- Jangan Jadi Perempuan High Maintenance!
- Jangan Jadikan Pernikahan Suatu Tujuan Akhir
- Jangan Takut untuk Menikah...
- Kebiasaan Kecil yang Mengundang Perpecahan Pasanga...
- Kenali Gejala Sindrom Klinefelter!
- Kencan di Tengah Deadline
- Kesehatan Reproduksi Bukan Cuma Masalah Fisik
- Kesepakatan Kesepakatan Penting Sebelum Menikah
- Membicarakan Keuangan dengan Pasangan
- Menelepon Si Dia atau Tidak, Ya?
- Mengapa Perempuan Manis Terpikat "Bad Boy"?
- Menghangatkan Kembali Hubungan Intim
- Mengukur Karakter Si Dia dari Tempat Kencan Pertam...
- Mengukur Pendapatan Si Dia dan Anda Sebelum Menika...
- Menjadi Istri yang Sepadan untuk Suami
- Mr Right Bisa Jadi Bukan Tipe Anda
- Normalkah Bila Si Dia Menikmati Pornografi?
- Mau Menikah Kok Malah Berantem?
- Siap Memasuki Usia 40 Tahun?
- Trik Sederhana Menguatkan Hubungan Pasangan
- Berani Itu Seksi
- Puas Tidak Puas, Baca Bahasa Tubuhnya
- 3 Kiat Menyelamatkan Perkawinan Yang Retak
- Memahami Rayuan Lawan Jenis
- Kiat Menjaga Hubungan Jarak Jauh
- Bedanya Cemburu Kaum Adam Dan Hawa
- Pelajaran Cinta Bagi Gadis-Gadis Masa Kini
- Arti Cinta Itu Buta
- Menciptakan Suasana Romantis Pada Kencan Pertama
- Jangan Percaya Pada Teman Untuk "Curhat" Masalah R...
- Menjaga Kepercayaan Dalam Perkawinan
- Tiga Tipe Perselingkuhan-Bagaimana Cara Pencegahan...
- Setelah Dikhianati Kekasih
- Kiat Memahami Pasangan Anda
- Stress, Tak Punya Pasangan Kencan?
- Tips Membahagiakan Pasangan Dengan Keromantisan
- Kembali Jadi Pengantin Baru
Label:
Anda dan Dia
Ragam Macam Ciuman
Banyak orang yang hanya mengenal dua jenis ciuman: ciuman leher dan ciuman orang Prancis (French kiss). Namun, dunia perciuman berkembang pesat. Kini ciuman memiliki banyak ragam. Berikut rinciannya:
Ciuman kupu-kupu
Dekatkan wajah Anda ke wajah pasangan sedekat mungkin dan kemudian kerjap-kerjapkanlah bulu mata Anda dengan cepat dan tiba-tiba.
Ciuman leher
Seperti yang sudah kita kenal, ciuman ini biasanya menandai kencan pertama sebuah pasangan. Anda dengan lembut menyapu leher pasangan dengan bibir.
Ciuman daun telinga
Sudah jelas yang menjadi sasaran adalah daun telinga pasangan. Sedot dan gigit dengan lembut. Berhubung begitu dekat dengan lubang telinga, usahakan tidak membuat bebunyian yang gaduh.
Ciuman eskimo
Secara lembut gesekkan hidung Anda dengan hidung pasangan. Selembut mungkin dan rasakan setiap sentuhan yang terjadi.
Ciuman mata
Sesuai namanya, cium dengan lembut mata pasangan yang terpejam.
Ciuman jari
Sambil bersantai dengan pasangan Anda, ambil jari pasangan dan perlahan-lahan diemut.
Ciuman kaki
Ciuman nan erotis ini dimulai dengan mencium jari kaki, lalu merambat ke atas dengan ciuman nan lembut.
Ciuman dahi
Inilah ciuman ramah. Anda hanya cukup mencium kening pasangan dari ujung satu ke ujung lainnya.
Ciuman membeku
Juga dikenal dengan ciuman mencair. Ini sama dengan ciuman es, hanya memakai es balok kotak kecil. Kulum es balok tadi dan menggunakan lidah pindahkan ke mulut pasangan. Efek dingin dan mencairnya es akan memberikan perasaan sensual.
Ciuman orang Prancis
Inilah ciuman paling sensual di antara ragam ciuman. Ada yang menyebutnya ciuman jiwa, melibatkan lidah dan bibir.
Ciuman buah
Ambil sepotong buah (yang agak keras) dan gigit ujungnya. Ujung yang lain diberikan ke pasangan sambil melakukan ciuman.
Ciuman tangan
Angkat tangan pasangan dan ciumi mulai ujung jari sampai tangan bagian atas.
Ciuman panas dan dingin
Pertama jilat bibir pasangan untuk membuatnya hangat, lalu tiup bibir itu untuk membuatnya dingin. Perhatikan napas Anda. Sebelum berciuman, hindari makan makanan yang merangsang, seperti bawang.
Ciuman bangun tidur
Ini lebih ke waktu daripada teknik. Saat pasangan bangun tidur, cium dia mulai dari leher dan berakhir di bibir. Lalu dengan suara mesra, bilang: "Selamat pagi sayang..."
Sumber : Intisari , Kompas,Jumat, 16 Oktober 2009
Label:
Anda dan Dia,
Ciuman
Rahasia Di Balik Ciuman
Di hari valentine ini, sebuah diskusi panel digelar para ilmuwan. Cukup menarik masalah yang dibicarakan, tak jauh dari persoalan kasih sayang, yakni misteri saat hati terpaut dan bibir tertanam di bibir (ciuman).
Kata para ahli itu, aksi ciuman akan diikuti dengan pelepasan zat-zat kimia yang bisa meredam hormon stres. "Senyawa kimia di ludah bisa jadi merupakan jalan untuk menilai pasangan," kata Wendy Hill, profesor ahli Neuroscience dari Lafayette College saat acara bertajuk American Association for the Advancement of Science berlangsung.
Dalam sebuah eksperimen, Hill menjelaskan, para pasangan heteroseksual yang adalah siswa college itu mengalami perubahan kadar senyawa kimia oksitosin dan kortisolnya saat mereka melakukan adegan ciuman selama 15 menit sambil mendengarkan musik.
Oksitosin, dikatakan Hill, mempengaruhi keeratan hubungan pasangan, sementara kortisol terkait dengan stres. Senyawa kimia dalam darah dan kelenjar ludah diteliti lalu diperbandingkan saat sebelum dan sesudah ciuman berlangsung.
Baik pria maupun wanita mengalami penurunan kadar kortisol setelah ciuman, menandakan kadar stres juga menurun.
Bagi pria, saat ciuman, menaiknya level oksitosin menandai ketertarikan yang kuat atas pasangannya, sementara pada wanita oksitosinnya justru menurun. "Tentu ini mengejutkan," ujar Hill.
Dalam sebuah uji coba kelompok yang menelaah efek berpegangan tangan, perubahan kimiawi juga terjadi dalam aksi ini, tetapi tak banyak yang bisa diungkapkan atau hasilnya tak jauh beda. Eksperimen ini, kata Hill, dilakukan di pusat kesehatan siswa di college tersebut. Dia berencana akan mengulanginya dengan rancangan "dalam suasana yang lebih romantis."
Bersama dengan Helen Fisher dari Rutgers University dan Donald Lateiner dari Ohio University, Hill bicara di sesi berjudul "The Science of Kissing."
Fisher sendiri mencatat, lebih dari 90 persen masyarakat dunia melakukan ciuman. Tindakan ini diyakininya memiliki tiga komponen antara lain dorongan seks, cinta romantis, dan keterikatan dengan seseorang.
Dorongan seks mendorong seseorang untuk menilai dan menentukan pasangan masing-masing, sementara cinta romantik menyebabkan mereka memfokuskan diri pada seorang individu; dan keterikatan pada seseorang, katanya, membuat seseorang membiarkan pribadi ini dalam jangka waktu lama membesarkan anak bersama-sama.
Pria, katanya, cenderung berpikir bahwa ciuman merupakan awal nge-seks atau kopulasi. Dia tegaskan, pria cenderung lebih suka sembarang cium. Meski begitu, senyawa kimia testosteron pria dapat segera bercampur di ludah wanita. Testosteron meningkatkan dorongan seksual bagi pria dan wanita.
"Saat Anda mencium, bagian tertentu di otak aktif," tambahnya. Cinta romantik dapat berlangsung lama, "Jika Anda mencium orang yang tepat."
Lateiner, sarjana ilmu klasik, mengobservasi bahwa ciuman kadang muncul dalam seni Yunani dan Romawi, meski secara luas dilakukan di samping kegiatan mencium kulit seseorang. Karena itu, berpotensi berbahaya bagi kehidupan seseorang kalau ciuman itu dilakukan pada orang yang salah dan saat yang kurang tepat.
Secara umum, ilmu pengetahuan tentang mencium—philematology—masih terus dijalankan. Demikian simpul Hill.
Sumber: AP , Kompas,Sabtu, 14/2/2009
Label:
Anda dan Dia,
Ciuman
Upgrade Kualitas Ciuman Anda!
Berciuman adalah aktivitas paling sensual dan menyenangkan yang bisa Anda lakukan dengan pasangan. Bahkan boleh dibilang, ciuman lebih memberikan rasa intim ketimbang hubungan seksual itu sendiri. Saat Anda sudah bersentuhan dengan tubuh seseorang, entah bibir, wajah, pikiran, dan yang lainnya, saat itulah Anda memiliki potensi untuk menciptakan momen yang lebih intens dengan pasangan.
Karena itu, hanya karena merasa tak pandai berciuman, tak berarti Anda dapat mengesampingkan aktivitas ini setelah menikahi Si Dia? Bila Anda masih merasa insecure dalam hal kemampuan "lip dancing", Anda bisa menanyakan langsung kepada Si Dia, ciuman seperti apa yang membuat nyaman atau tidak. Kemudian, ajaklah ia untuk mengikuti irama Anda.
1. Biarkan Si Dia berinisiatif.
Kebanyakan pria senang jika wanita memegang kontrol aktivitas di atas ranjang, kapan pun ia merasa senang melakukannya. Namun yang mengejutkan, untuk urusan mencium bibir, kebanyakan pria lebih memiliki cara yang lebih tradisional. Wanita bisa saja membuat inisiatif berciuman, namun tidak saat ciuman pertama, begitu menurut mereka.
2. Berpartisipasilah.
Balas ciumannya jika Si Dia mencium Anda. Jangan diam saja berharap ialah yang akan memegang peranan, dan Anda tinggal menikmatinya. Penyebab lain yang membuat wanita enggan memainkan bibirnya adalah karena khawatir tidak tahu bagaimana mencium yang benar. Sebaiknya Anda tak perlu mengkhawatirkan hal semacam itu, karena yang penting Anda dan pasangan sama-sama menikmatinya.
3. Spontan saja.
Ciuman yang sempurna kadang-kadang tidak perlu direncanakan. Namun bagian terbaik dari sebuah ciuman adalah spontanitas yang Anda lakukan. Seolah ia sedang tidak mengharapkannya, namun tiba-tiba menerima anugerah dari Anda. Misalnya, Anda mempunyai suatu berita gembira untuk Si Dia, dan tak sabar untuk mengabarkannya, sehingga begitu bertemu Anda langsung menciumnya.
4. Tutup mata Anda.
Mulutnya yang menganga dalam jarak yang begitu dekat sangat tidak seksi untuk dilihat. Dengan menutup mata, Anda lebih dapat menikmati ciumannya. Kecuali bila Anda dan pasangan sama-sama berhenti, saling menatap mata untuk memastikan kenyamanan Anda masing-masing, lalu melanjutkan sesi yang terputus tadi.
5. Bentangkan bibir Anda.
Bibir yang terbuka akan terasa sensual. Namun, penting bagi Anda untuk mengontrol jumlah air liur yang Anda kirimkan ke bibir pasangan. Bila terlalu kering, ciuman Anda juga akan garing. Pastikan air liur tidak membasahi seluruh bibir dan muka Si Dia. Cukup sampai cairan tersebut sanggup memuluskan gerakan bibir Anda.
6. Bermainlah dengan tangan Anda.
Pencium yang ulung tahu bahwa bibir saja tidak cukup untuk membuat sesi yang tak terlupakan. Gunakan tangan Anda untuk menyapu rambut Si Dia, berpegangan di pahanya yang kokoh, mengusap punggungnya dengan lembut, atau menyentuh dadanya jika posisi Anda sedang tidur. Sentuh wajahnya, elus bagian belakang kepalanya, tarik tangannya, apa saja.
7. Berikan surprise.
Untuk pencium yang senang mencoba sesuatu yang baru, ada beberapa gerakan yang akan melengkapi kebahagian pasangan. Namun jangan langsung memberikan semuanya; lakukan tes untuk memastikan ia juga menyukainya. Misalnya, singkap kausnya, lalu bermainlah dengan putingnya. Seperti Anda, pria pun menyukai sentuhan di bagian tersebut. Atau, turunkan tangan Anda perlahan-lahan menuju ke selangkangannya. Hal ini akan menambah sensasi ciuman Anda.
8. Bernafas seperti biasa.
Ciumannya yang panas membuat Anda megap-megap. Namun tak perlu berhenti untuk menarik nafas, atau memperingatkannya agar tidak mencium terlalu hot. Hal ini hanya membuatnya ilfil. Teruskan saja permainan tersebut sambil tetap bernafas melalui hidung seperti biasa. Deru nafas Anda hanya akan membuatnya makin bernafsu mencium Anda lagi, dan lagi!
9. Makan permen mint.
Permen mint akan membantu nafas yang lebih segar, karena nafas yang bau bawang, asap rokok, atau durian, akan membuat suami Anda kehilangan nafsu. Hal lain yang juga membuatnya menyesal pernah mengenal Anda adalah jika Anda tiba-tiba bersendawa saat ia tengah mencium Anda. Aih!
Sumber : Your Tango, Kompas,Jumat, 27 Maret 2009
Label:
Anda dan Dia,
Ciuman
5 Cara Memahami Pria dengan Lebih Baik
Pria selalu mengatakan, bahwa perempuan adalah mahluk yang paling sulit dimengerti. Tetapi sebenarnya, perempuan juga selalu merasa mereka tak mampu memahami pikiran pria. Misalnya, mengapa mereka bisa menyatakan cintanya, tetapi langsung mengabaikan Anda hari berikutnya (ketika ada pertunjukan bola di televisi)? Mengapa mereka tak bisa mengingat hari ulang tahun Anda?
Menurut Laura Schaefer, penulis buku Man with Farm Seeks Woman with Tractor: The Best and Worst Personal Ads of All Time, hal ini sebenarnya disebabkan oleh perbedaan pria dalam menggunakan otak mereka. Jika Anda mengetahui cara kerja otak ini, Anda tentu akan memahami pria dengan lebih baik. Berikut beberapa contohnya.
1. Bersabarlah dengan memorinya
Hippocampus, dimana memori awal dibentuk, menempati beberapa persen saja dari otak pria, dibandingkan dengan otak perempuan. Jika saat baru berkenalan ia lupa dimana Anda bekerja, meskipun Anda sudah memberitahukannya pertama kali, ingat sajalah urusan hippocampus itu. Tak perlu tersinggung, mengira ia tidak menaruh perhatian pada Anda. Atau, jangan kesal juga bila setelah beberapa lama tak bertemu, ia tak sadar bahwa Anda baru saja memotong rambut.
2. Pria bukan pembaca bahasa tubuh atau pikiran Anda
Anda tertarik dengan seorang pria? Anda harus menyatakannya dengan lebih jelas, meskipun itu dalam bentuk perbuatan. Sebab, pria tidak terampil membaca emosi atau pikiran Anda. Menurut Dr Larry Cahill dari University of California at Irvine, “Kita selalu berasumsi bahwa cara otak pria mengelola emosi itu sama dengan wanita, tapi ternyata tidak."
Bagian dari korteks limbik, yang terlibat dalam respons emosional, pada pria lebih kecil daripada wanita. Selain itu, menurut para peneliti McMaster University, pria memiliki densitas neuron yang lebih kecil di area lobus temporal yang berhubungan dengan pengolahan bahasa. Itu sebabnya akan lebih baik bila Anda mengatakan saja bagaimana perasaan Anda. Berharap bahwa si dia bisa membaca pikiran Anda, sama sekali tak ada gunanya.
3. Ia tidak bisa berbicara dengan gaya seperti Anda
Secara umum, pria tidak severbal kaum perempuan. Bagian besar dari korteks (lapisan luar otak yang berperan dalam mengenali dan menggunakan isyarat bahasa) lebih tipis pada pria daripada wanita. Studi yang dilakukan Dr Godfrey Pearlson dari Johns Hopkins University pun menunjukkan bahwa dua area di lobus frontal dan temporal yang memainkan peran penting dalam pemrosesan bahasa, lebih kecil pada pria.
“Perempuan itu,” jelas Dr Cahill, “tangkas dalam menerima isyarat atau kata-kata yang diberikan." Sebaliknya, pria tidak begitu. Jadi, jangan mengira ia bisa ngobrol dengan Anda saat berkencan dengan kemampuan seorang perempuan. Tetapi Anda juga tidak perlu menganggap bahwa ia tidak tertarik pada Anda, hanya karena ia sering memotong pembicaraan Anda.
4. Hargai sikapnya yang cenderung bersemangat
Otak pria memproduksi serotonin (senyawa kimia yang memengaruhi mood) 52 persen lebih banyak daripada otak wanita, demikian menurut penelitian yang diadakan oleh McGill University. Studi juga menunjukkan bahwa pria lebih jarang mengalami depresi ketimbang wanita. Sebab pria lebih mudah mengalihkan perhatiannya dari stres. Jika ia mengatakan baru saja kehilangan pekerjaan, dan tidak terlihat sedih, tidak berarti ia tidak punya hati, atau tidak bertanggung jawab. Ia hanya tidak ingin memikirkannya terlalu banyak, berkat serotonin dalam sistemnya.
5. Jangan berharap ia bisa mengingat detail dari kejadian masa lalu
Ia mungkin tidak mampu mengenang masa lalu dengan cara seperti yang Anda lakukan. Anda berdua mungkin akan mengingat masa-masa kencan pertama, tetapi ia mungkin tidak ingat warna pakaian yang Anda kenakan, atau bahwa saat itu sedang turun hujan. Pria tidak mampu mengingat detail, maka tak perlu memaksanya untuk berusaha mengingat-ingat hal semacam itu.
Sumber: Match , Kompas,Sabtu, 30/10/2010
Label:
Anda dan Dia
Alasan Perempuan Jatuh ke Pelukan Pria Berumur
Salah satu mantan pacar Anda mungkin ada yang berumur jauh lebih tua. Misalnya 8 hingga 15 tahun di atas usia Anda. Bagi sebagian perempuan, berpasangan dengan pria yang jauh lebih tua memang memiliki keuntungan tersendiri. Secara visual, emosional, dan finansial, mereka jauh lebih stabil dan lebih menarik ketimbang pria yang lebih muda.
Bahwa Anda merasa lebih klop dengan pria yang jauh lebih berumur, kemungkinan juga disebabkan pria cenderung lambat menjadi dewasa. Saat kita sudah merencanakan banyak hal dalam hidup, pria seusia kita masih senang having fun.
Namun, pada dasarnya ada beberapa alasan mengapa perempuan memilih pria yang matang:
1. Usia
Ketika ada masalah atau problem dalam hubungan, Anda berada dalam posisi yang diuntungkan. Kenapa? Karena Anda lebih muda darinya, sehingga sifat kekanakan Anda dimaklumi. Anda juga tidak harus merasa deg-degan ia akan kabur bersama perempuan yang lebih muda. Kecuali kalau ia tergolong pria yang gemar bertualang, dan mencari tipe perempuan yang masih berusia belasan atau awal 20-an.
2. Keuangan
Memang sih kedengarannya matre, tetapi inilah kenyataannya. Saat kondisi keuangan Anda sedang buruk, dan kartu kredit Anda ditolak karena over limit, atau uang Anda habis untuk membeli koleksi sepatu, ia akan jadi penyelamat Anda.
3. Bijaksana
Yup, benar ladies. Pengalaman hidup telah membawanya menjadi lebih sabar, realistis, dan legowo. Setiap menghadapi suatu kesulitan, ia tidak akan mundur karena ia sudah berpengalaman menghadapi tantangan hidup. Tidak heran bila Anda akan merasa nyaman di dekatnya.
4. Pengalaman
Usia tidak akan membohongi Anda. Semakin bertambah usia, maka pengalaman makin bertambah. Kegagalan menjalin hubungan dengan perempuan sebelum bersama Anda menjadi pelajaran berharga untuknya. Kabar baiknya? Ia tidak mau hal itu terjadi pada hubungan Anda saat ini.
5. Kesetiaan
Anda adalah pencariannya selama ini. Usianya yang sudah matang tidak akan membuatnya bermain-main dalam menjalin hubungan. Ia mencari teman hidup, bukan mencari teman clubbing. Karena sudah puas jadi "badung" di masa lalu, ini saat baginya untuk mencurahkan perhatian pada keluarganya.
Sumber: SheKnows, Kompas,Jumat, 12/3/2010
Label:
Anda dan Dia
Pria 'Moody', Bagaimana Menghadapinya?
Sifat moody sering kali dikaitkan dengan wanita, dan saat itulah pria mengeluh. Sebenarnya kamu kenapa, sih? Kenapa kamu diam saja? Aku salah apa? Begitu kalimat yang sering diucapkan pria ketika mood pasangannya naik turun tak terkendali.
Namun, moody bukan hanya milik wanita. Banyak juga pria yang moody, dan menghadapi mereka memang membuat kita serba salah. Kalau diajak bicara, omongannya makin tidak menyenangkan. Bila didiamkan, ekspresinya sama sekali tak sedap dipandang.
Ketika Anda sudah begitu mengenal si dia, Anda mungkin akan membiarkannya sampai bad mood-nya lenyap. Tetapi untuk pasangan-pasangan baru, mood swing itu bisa membuat kita stres, kecewa, bahkan memicu perpisahan. Karena itu, sebelum Anda memutuskan berpisah, pelajari dulu bagaimana menghadapi suasana hati pasangan.
Baca petunjuknya
Membaca pikiran pria moody yang sudah Anda kenal saja sulit, apalagi yang belum lama Anda kenal. Namun, Anda tidak perlu menjadi pembaca pikiran, atau menebak-nebak bagaimana mood pasangan Anda setiap hari. Semakin sering Anda bersamanya, tentu Anda semakin hafal apa yang membuatnya kesal. Perhatikan sinyal-sinyal yang menunjukkan mood jeleknya. Bacalah tanda-tandanya secara verbal, dan buat catatan mengenai faktor eksternal yang memicu mood swing-nya. Dengan demikian, Anda bisa "berjaga-jaga" ketika mood jeleknya datang. Setelah itu, Anda bisa memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan: apakah menyingkir dulu, atau menghadapinya.
Bicarakan
Orang yang sedang bad mood memang tidak enak dihadapi. Ia bisa menjadi kasar atau diam saja yang membuat Anda merasa bersalah. Mengalah mungkin bisa Anda lakukan, namun hal ini bukan strategi yang bijak untuk relasi jangka panjang. Cobalah untuk berbicara padanya (tentu saat mood-nya sedang baik), dan bersiap-siaplah untuk menanyakan sesuatu yang sulit menyangkut perasaannya. Si dia mungkin akan berkelit, tetapi jangan menyerah. Jangan sampai membuat penilaian, dan dengarkan setiap penjelasannya. Mengetahui penyebab sebenarnya mengapa seseorang marah atau sedih tentu terasa tidak nyaman, namun bila berhasil hal ini bisa makin mendekatkan Anda dan si dia.
Biarkan otak beraksi
Saat bad mood, emosi kita dikendalikan oleh perasaan. Pada saat itu, otak perlu mengambil alih kendali. Siapa yang bisa berpikir rasional ketika kemarahan atau tangisan mengacaukan perasaan, kan? Coba biarkan otak Anda bereaksi, dengan beristirahat sejenak ketika merasakan luapan emosi mulai terasa, dan mencari aktivitas netral untuk menyeimbangkannya. Misalnya, jalan-jalan dulu, menulis jurnal, mendengarkan musik, atau duduk saja dan merenung. Saat itulah otak akan merebut kembali kendali Anda.
Buat keputusan
Wajar bila Anda ingin selalu bersama si dia saat baru memulai hubungan. Namun, jika suasana hati Anda jadi terpengaruh oleh pembawaannya yang moody, mungkin ini saatnya Anda harus membuat keputusan. Ketergantungan emosi bisa mengacaukan hubungan Anda. Jangan sampai Anda membiarkan kebahagiaan atau kesedihan pasangan mendikte suasana hati Anda sendiri. Cermati apa yang membuat emosi Anda terganggu, dan pisahkan apa yang Anda rasakan dengan apa yang dialami si dia.
Sumber: Single Edition, Kompas,Jumat, 14/5/2010
Label:
Anda dan Dia
Teman Pria Banyak, tapi Tak Satu pun Jadi Pacar?
Kata orang, hubungan terbaik adalah yang berangkat dari pertemanan, atau persahabatan. Jadi, Anda pun bertekad membina hubungan sebaik-baiknya dengan beberapa teman pria Anda.
Namun, setelah bertahun-tahun mengenal mereka, kenapa ya, Anda tak bisa memandang mereka lebih dari sekadar teman? Kalau pun Anda memutuskan untuk mengajak salah satu di antara mereka untuk "berkencan", apakah ia akan merasa sedang berkencan dengan Anda? Sebab, sebelumnya Anda berdua juga sudah sering jalan bareng. Anda juga sering meminta bantuannya untuk memperbaiki komputer yang ngadat dan semacamnya. Pendek kata, Anda merasa nyaman saat bersamanya, karena Anda bisa menjadi diri sendiri.
Tetapi, seringkali hubungan Anda tak beranjak dari pertemanan tersebut. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Menurut Rich Santos, kolumnis hubungan di berbagai media gaya hidup, ada beberapa hal yang hilang dari suatu persahabatan, yang membuat kita tak dapat meningkatkan hubungan tersebut menjadi hubungan cinta. Anda ingin tahu apa saja?
Timing. Mempertaruhkan pertemanan untuk percintaan, kadang-kadang bukan ide yang bagus. Namun lebih mudah mengambil risiko tersebut sebelum hubungan pertemanan Anda terlalu solid. Anda harus tahu kapan dan bagaimana membuat transisi dari teman menjadi pacar. Ada hubungan persahabatan yang berubah begitu saja menjadi percintaan, ada pula yang saling berkomitmen untuk membangun hubungan yang serius.
Ketertarikan fisik. Mungkin ada ketertarikan fisik yang terjadi sebelum atau selama pertemanan berlangsung. Namun, setelah Anda mengenal teman pria ini lebih dalam, kadang-kadang Anda tak lagi mempedulikan fisiknya yang menarik. Bahkan lama-kelamaan ia juga menganggap Anda salah satu teman prianya.
Berbunga-bunga. Jika Anda mempunyai teman dekat, Anda pasti senang berada di sisinya. Namun ada suatu perasaan yang tak dapat digambarkan, yang dapat mendorong hasrat dan mengintensifkan hubungan Anda. Seperti pada ketertarikan fisik, rasa berbunga-bunga ini bisa menghilang ketika Anda sudah amat mengenalnya.
Deg-degan. Ketika mendengar namanya disebut saja, Anda sudah merasa deg-degan. Apalagi ketika mencium aroma tubuhnya saat si dia berada di sekitar Anda. Saat Anda seorang diri di kamar saja Anda seolah masih bisa mencium wanginya. Nah, hal ini mungkin saja terjadi ketika Anda baru pada tahap awal mengenalnya. Ketika deg-degan itu lenyap akibat terlalu sering menemuinya, sulit mengembalikan rasa tersebut.
Penasaran. Begitu Anda mengenal seseorang lebih baik, mereka tak lagi sulit didapatkan. Anda tak lagi merasa "berprestasi" karena bisa membuatnya hang out bersama Anda, karena tantangannya sudah tak ada. Anda pun tak lagi penasaran dengannya.
Sumber: Marie Claire , kompas,Senin, 15/3/2010
Label:
Anda dan Dia
1 dari 2 Orang Berselingkuh dengan Sahabatnya
Sandra Bullock adalah selebriti terakhir di Hollywood yang merasakan sakitnya diselingkuhi suami. Dia langsung membatalkan kehadirannya di pemutaran perdana film The Blind Side di London, tak lama setelah selingkuhan sang suami, Michelle McGee, menjual kisahnya pada majalah gosip. Padahal, Bullock masih berbunga-bunga karena baru saja meraih penghargaan Best Actress dari Academy Awards.
Perselingkuhan ini terkuak hanya dua minggu setelah Bullock dan suaminya menunjukkan kemesraan di berbagai award show. Tentunya, diikuti dengan banyak ucapan terima kasih dari Bullock untuk sang suami saat menerima penghargaan Best Actress-nya.
Perselingkuhan memang seringkali tak terduga. Pria yang sepintas pendiam, tampak seperti suami yang penyayang, dan tak pernah berkurang dalam mencurahkan perhatian, ternyata seorang peselingkuh ulung. Seringkali hubungan gelap tersebut telah terjadi selama bertahun-tahun, dan sang istri tak menaruh curiga sedikit pun. Tak heran dunia seperti runtuh ketika perselingkuhan itu terungkap. Sandra Bullock pun langsung menghilang begitu berita perselingkuhan suaminya beredar.
Menurut para peneliti, kasus perselingkuhan memang cenderung meningkat saat ini. Di Amerika, kasus pria yang menikah atau hidup bersama seseorang lalu berselingkuh adalah 1 dari 4,76 (21 persen). Sementara itu, perempuan di Amerika yang berselingkuh saat masih berhubungan adalah 1 dari 9,09 (atau 11 persen). Bahkan orang yang tak pernah berselingkuh pun ternyata pernah berfantasi untuk selingkuh. Jumlahnya lebih parah, 1 dari 3,33 orang dewasa di Amerika.
Selama ini, pria juga dianggap lebih sering berselingkuh daripada perempuan. Namun sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Experimental Social Psychology (PDF) edisi Mei 2009 mengemukakan bahwa perempuan lebih sering mengakui bahwa dirinya selingkuh daripada pria. Kenyataannya, perempuan lajang lah yang kerap berinisiatif mengejar pria yang sudah berpasangan. Alasan yang umum dikemukakan kaum perempuan, "Habis semua pria yang baik sudah menikah."
Di Amerika bahkan ada situs kencan untuk orang yang sudah menikah, yaitu AshleyMadison.com. Situs yang diluncurkan tahun 2001 ini memfasilitasi pertemuan dengan cara yang juga dilakukan para pengguna situs jejaring sosial. Hanya saja, lokasi tempat tinggal atau tempat kerja masih menjadi tempat umum untuk berselingkuh.
Tidak mengherankan, ada pula hasil penelitian yang menunjukkan bahwa orang dewasa yang berselingkuh dengan tetangganya adalah 1 dari 6,67 orang, dan yang berselingkuh dengan rekan kerjanya adalah 1 dari 2,7 orang. Peluang selingkuh itu lebih terbuka bila dilakukan dengan seorang teman, yaitu 1 dari 1,45 (atau 69 persennya).
Beberapa tahun lalu, pernah juga dilakukan penelitian di Indonesia yang menunjukkan bahwa 1 dari 3 pria berselingkuh. Saat ini, jumlah tersebut mungkin juga telah meningkat.
Sumber: Shine, Kompas,Sabtu, 20/3/2010
Label:
Anda dan Dia
8 Alasan Kenapa Pasangan Selingkuh
Berdasarkan data, ternyata 26-30 persen kasus perselingkuhan disebabkan kehidupan seksual yang tidak memuaskan.
Demikian diungkap ginekolog dan konsultan seks Boyke Dian Nugraha pada seminar bertema "Love, Sex and Harmony" di Jakarta, Kamis (19/3).
Kehidupan seksual yang tidak memuaskan bisa ditandai dengan pernyataan, "Aduh dok, istri saya itu solo. Datang-datang langsung buka baju, kayak kambing guling aja," kata Boyke.
Kata Boyke, perlu bagi pasangan untuk tahu teknik-teknik berhubungan seks sehingga tidak langsung 'tancap gas'.
Bila hal ini menjadi kebiasaan, akan menjadi bumerang bagi pasangan sendiri. Perselingkuhan pun bisa jadi solusi untuk itu. Sekurangnya ada 8 alasan kenapa pasangan Anda selingkuh:
1. Pelarian emosional dari pasangannya.
2. Rasa ingin tahu tentang seperti apa seks dengan orang lain yang bukan pasangannya. Semuanya itu bermula dari rasa penasaran akan apa yang ada di balik itu (maksudnya di balik celana dalam pria). "Bagaimana sih rasanya bercinta dengan pria kulit hitam karena suaminya berkulit putih," Boyke mencontohkan.
3. Kemarahan atau permusuhan yang terpendam dengan pasangannya.
4. Keinginan untuk merasakan lebih banyak seks atau jenis seks yang berbeda dari yang didapat dari pasangannya.
5. Dorongan ego.
6. Ketidakmampuan membentuk komitmen yang dalam.
7. Menghindar dari masalah perkawinan atau pribadi.
8. Untuk menghilangkan rasa sakit akibat kehilangan, sebagai contohnya, kematian orang yang dicintai atau anak yang pergi sekolah ke tempat lain.
Ketika pasangan menyadari adanya persoalan di atas, sebaiknya menyadari secepatnya. Lalu apakah berani pasangan membuka diri dan menjalin komunikasi yang sehat untuk mengemukakan persoalan secara terbuka. Jika tidak, maka pintu gerbang perselingkuhan, yang adalah hubungan seksual di luar pernikahan resmi, akan terbuka lebar. (Kompas,Kamis, 19 Maret 2009)
Label:
Anda dan Dia
1 dari 5 Orang Mengecek E-mail Pasangannya
Memang paling mencemaskan bila melihat tanda-tanda pasangan punya perhatian pada pria atau wanita lain. Tidak mengherankan bila orang cenderung ingin mengintip apa isi e-mail atau SMS pasangannya. Hal ini sudah jamak ditemukan, bahkan penelitian menunjukkan bahwa satu dari lima suami (atau istri) ternyata punya kebiasaan mengecek e-mail pasangannya.
Studi yang bertema "Netiquette di Antara Pasangan Menikah" ini menganalisa data dari hampir 1.000 pasangan di Inggris. Tim peneliti datang dari London School of Economics, University of Oxford dan Nottingham Trent University.
"Penemuan kami menunjukkan bahwa ada tingkat pengawasan yang tinggi terhadap pasangan. Salah satu temuan cukup mengejutkan, karena lebih sering dilakukan oleh istri ketimbang suami," jelas Ellen Helsper, pemimpin studi tersebut.
Hal ini sebenarnya bertentangan dengan penelitian yang mengatakan bahwa perempuan cenderung kurang memahami teknologi daripada pria. Dalam kasus ketika mereka curiga pasangan berselingkuh, perempuan akan mengalahkan kondisi gapteknya itu dengan mengecek SMS atau e-mail pasangannya.
Para peneliti, yang melaporkan temuan mereka di jurnal Computers in Human Behavior minggu ini, menganalisa jawaban dari serangkaian pertanyaan yang dilontarkan mengenai penggunaan internet.
Hasilnya menunjukkan bahwa 8 persen pria dan 14 persen wanita membaca e-mail pasangannya. Dalam satu dari lima hubungan tersebut, setidaknya satu pasangan mengecek history pada browser internet yang baru digunakan pasangannya. Terlihat juga bahwa 7 persen pria dan 13 persen wanita mengecek SMS pasangannya. Satu persen pria maupun wanita juga menggunakan software untuk memonitor komputer, dan 1 persen lagi menunjukkan bahwa suami atau istri berpura-pura menjadi orang lain untuk mengontak pasangannya.
"Terlihat jelas bahwa pengguna internet tidak ragu mengambil tindakan ketika mereka berpikir pasangannya mungkin melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai," kata Helsper lagi.
Apa pun alasan yang digunakan untuk mengawasi, memata-matai pasangan ternyata jauh lebih sering dilakukan daripada yang kami asumsikan. Buktinya, satu dari tiga pasangan setidaknya memiliki satu pasangan yang memonitor perilaku pasangannya dengan menggunakan perangkat teknologi tertentu.
Rasa insecure ini ternyata tak hanya dialami oleh mereka yang pengantin baru, lho. Rata-rata usia responden yang mengambil bagian dalam penelitian ini adalah 49 tahun. Mereka adalah pasangan yang rata-rata sudah menikah selama 19 tahun, dengan jumlah rata-rata 1,6 anak.
Sumber: Telegraph , Kompas,Rabu, 31/3/2010
Label:
Anda dan Dia
3 Prinsip Membangun Hubungan Berkualitas
Rumput tetangga sering terlihat lebih hijau daripada rumput halaman Anda? Eits, jangan beranggap seperti itu. Anda tidak tahu apa yang sebenarnya dialami keluarga lain, bahkan keluarga kakak Anda sendiri. Banyak sekali keluarga yang dari luar terlihat baik-baik saja, namun kondisi di dalam ternyata sangat menyakitkan.
Membina keluarga tidak cukup hanya berdasarkan kesabaran dan pengertian. Seperti layaknya rumah, keluarga juga memiliki fondasi, pilar, dan atap yang harus terus dijaga agar tetap utuh.
''Ingin punya suami yang berhasil dan sukses, anak-anak juara kelas, sampai pembantu yang dibanggakan lingkungan? Ada caranya, lho,'' ujar Ir Bambang Syumanjaya, MM, MBA, CBA, enter-trainer, family, and bussiness consultant, dalam talkshow "Membangun Keluarga yang Berkualitas" yang digelar oleh Orange Blossom Woman Community, di restoran Happy Kitchen, La Piazza, Kelapa Gading, beberapa waktu lalu.
Dasar atau fondasi dari kehidupan berumah tangga adalah cinta. Cinta tidak menuntut fisik dan perhatian. Cinta juga tidak harus melulu berbalas. Setelah menikah, bukan lagi waktu untuk menuntut cinta yang berbalas. ''Cinta yang berbalas lewat kata-kata hanya dilakukan saat pasangan saling mengenal, yakni saat pacaran,'' ujar Bambang.
Jadi, jangan menuntut pasangan untuk tetap mesra layaknya saat saling mengenal. Terus-terusan menuntut perhatian dari suami atau pasangan bisa jadi bumerang dalam berumah tangga.
''Otak pria dibuat single track. Mereka tidak bisa berkonsentrasi lebih dari satu hal,'' ungkap Bambang.
Jangan menuntut perhatian saat mereka sedang fokus terhadap sesuatu hal. Anda akan dikecewakan. Contohnya, Anda meminta mencicipi masakan yang Anda buat saat suami sedang asyik menonton bola. Wah, bisa jadi Anda hanya dapat dongkolnya. Mereka tidak akan memperhatikan, kadang mendengar pun tidak.
Pilar dalam berumah tangga adalah komunikasi. Jika suami atau pasangan bertemperamen, sebaiknya Anda sudah mengetahuinya sebelum menikah. ''Saat Anda menerimanya menjadi suami, maka saat itulah Anda menerima semua kebaikan dan kekurangannya dalam satu paket,'' tegas Bambang.
Tidak ada lagi alasan Anda lelah dan tidak bisa menerima sifat kerasnya. Saat ini Anda sudah menikah. Berbeda dengan masa pacaran, kondisi saat ini bisa Anda hadapi dengan putus hubungan dan berdiam diri. Tetapi saat sudah menikah yang harus Anda lakukan adalah berkomunikasi. Jika Anda merasa tidak mampu mengatasi perbedaan, putuskan hubungan sebelum berlanjut ke jenjang pernikahan.
Lantas apa atapnya? Manajemen keuangan. Ingat, manajemen keuangan berbeda dengan harta dan keuangan. Masalah kecil yang berhubungan dengan uang bisa jadi pertengkaran.
''Faktor keuangan bisa jadi masalah jika tidak ditegaskan saat awal pernikahan,'' ujarnya. Anda menikah saat pekerjaannya masih luntang-lantung? Siap-siaplah untuk kemungkinan lebih buruk.
Anda menikah dengan pasangan, saat ia memiliki banyak harta dan simpanan? Anda juga tetap harus bersiap-siap. ''Pisahkan harta pribadi yang dikumpulkan sebelum menikah, dan harta bersama,'' sarannya. Ingin tetap bertahan dalam hal keuangan? Bila perlu gunakan konsultan keuangan.
Kehidupan berumah tangga seperti berlari ke garis finish. Tentukan bersama, jalur mana yang akan Anda berdua tempuh. Jalan mana yang lebih cepat sampai dan minim rintangan. Jika Anda berumah tangga tanpa tujuan, Anda tidak akan pernah sampai ke garis finish.
(Kompas,Minggu, 21/3/2010)
Membina keluarga tidak cukup hanya berdasarkan kesabaran dan pengertian. Seperti layaknya rumah, keluarga juga memiliki fondasi, pilar, dan atap yang harus terus dijaga agar tetap utuh.
''Ingin punya suami yang berhasil dan sukses, anak-anak juara kelas, sampai pembantu yang dibanggakan lingkungan? Ada caranya, lho,'' ujar Ir Bambang Syumanjaya, MM, MBA, CBA, enter-trainer, family, and bussiness consultant, dalam talkshow "Membangun Keluarga yang Berkualitas" yang digelar oleh Orange Blossom Woman Community, di restoran Happy Kitchen, La Piazza, Kelapa Gading, beberapa waktu lalu.
Dasar atau fondasi dari kehidupan berumah tangga adalah cinta. Cinta tidak menuntut fisik dan perhatian. Cinta juga tidak harus melulu berbalas. Setelah menikah, bukan lagi waktu untuk menuntut cinta yang berbalas. ''Cinta yang berbalas lewat kata-kata hanya dilakukan saat pasangan saling mengenal, yakni saat pacaran,'' ujar Bambang.
Jadi, jangan menuntut pasangan untuk tetap mesra layaknya saat saling mengenal. Terus-terusan menuntut perhatian dari suami atau pasangan bisa jadi bumerang dalam berumah tangga.
''Otak pria dibuat single track. Mereka tidak bisa berkonsentrasi lebih dari satu hal,'' ungkap Bambang.
Jangan menuntut perhatian saat mereka sedang fokus terhadap sesuatu hal. Anda akan dikecewakan. Contohnya, Anda meminta mencicipi masakan yang Anda buat saat suami sedang asyik menonton bola. Wah, bisa jadi Anda hanya dapat dongkolnya. Mereka tidak akan memperhatikan, kadang mendengar pun tidak.
Pilar dalam berumah tangga adalah komunikasi. Jika suami atau pasangan bertemperamen, sebaiknya Anda sudah mengetahuinya sebelum menikah. ''Saat Anda menerimanya menjadi suami, maka saat itulah Anda menerima semua kebaikan dan kekurangannya dalam satu paket,'' tegas Bambang.
Tidak ada lagi alasan Anda lelah dan tidak bisa menerima sifat kerasnya. Saat ini Anda sudah menikah. Berbeda dengan masa pacaran, kondisi saat ini bisa Anda hadapi dengan putus hubungan dan berdiam diri. Tetapi saat sudah menikah yang harus Anda lakukan adalah berkomunikasi. Jika Anda merasa tidak mampu mengatasi perbedaan, putuskan hubungan sebelum berlanjut ke jenjang pernikahan.
Lantas apa atapnya? Manajemen keuangan. Ingat, manajemen keuangan berbeda dengan harta dan keuangan. Masalah kecil yang berhubungan dengan uang bisa jadi pertengkaran.
''Faktor keuangan bisa jadi masalah jika tidak ditegaskan saat awal pernikahan,'' ujarnya. Anda menikah saat pekerjaannya masih luntang-lantung? Siap-siaplah untuk kemungkinan lebih buruk.
Anda menikah dengan pasangan, saat ia memiliki banyak harta dan simpanan? Anda juga tetap harus bersiap-siap. ''Pisahkan harta pribadi yang dikumpulkan sebelum menikah, dan harta bersama,'' sarannya. Ingin tetap bertahan dalam hal keuangan? Bila perlu gunakan konsultan keuangan.
Kehidupan berumah tangga seperti berlari ke garis finish. Tentukan bersama, jalur mana yang akan Anda berdua tempuh. Jalan mana yang lebih cepat sampai dan minim rintangan. Jika Anda berumah tangga tanpa tujuan, Anda tidak akan pernah sampai ke garis finish.
(Kompas,Minggu, 21/3/2010)
Label:
Anda dan Dia
4 Hal Tersulit dalam Pernikahan
Tahukah Anda, mengapa banyak sekali pasangan yang bercerai menyalahkan kurangnya komunikasi sebagai penyebab perpisahan mereka? Apa sulitnya berbicara? Bukankah berbicara adalah aktivitas yang sudah kita lakukan sejak kita masih pacaran?
Namun, berkomunikasi ternyata tak semudah yang Anda bayangkan. Ketika suami mulai sering pulang malam, dan Anda merasa begitu takut untuk menanyakan kemana ia pergi, artinya ada hambatan komunikasi dalam hubungan Anda. Sayangnya, hal ini sering tak disadari oleh kebanyakan pasangan.
Di luar masalah komunikasi, ternyata ada tiga hal lain yang dianggap paling menantang dalam suatu perkawinan. Keempat hal ini terungkap dalam jajak pendapat yang digelar oleh situs SheKnows, dimana ribuan wanita mengikutinya. Untuk Anda yang sedang merencanakan pernikahan atau baru memasukinya, hal-hal ini bisa menjadi bahan renungan.
1. Sebanyak 36 persen pembaca mengatakan bahwa bagian tersulit dalam pernikahan adalah: berbicara dengan pasangan Anda. Statistik bahkan menunjukkan bahwa kurangnya komunikasi merupakan salah satu penyebab utama perceraian di Amerika (mungkin juga di Indonesia).
Menurut Dr John Gray, penulis Men are From Mars, Women are From Venus, perbedaan dalam gaya komunikasi bisa dikaitkan dengan perbedaan struktural dalam otak pria dan wanita. Otak pria lebih besar dalam segi ukuran, sedangkan otak wanita memiliki lebih banyak jalur saraf. Pria cenderung menggunakan otak kirinya, yang menunjukkan fokus pada logika dan pemecahan masalah. Perempuan menggunakan kedua sisi otaknya, dan itu sebabnya mengapa kita bisa menghubungkan emosi dengan bahasa dan logika.
Jurnal Psychological Review terbitan Juli 2000 mengungkapkan bahwa pria dan wanita secara biologis mengatasi stres dengan cara berbeda. Perempuan cenderung mencari penghiburan dari rekan-rekan perempuannya. Kita butuh mengungkapkan rasa takut, dan perhatian dari sesama kita ternyata mampu menurunkan hormon stres kita.
Sebaliknya, pria lebih memilih "ngumpet", atau menghilang dari peredaran. Mereka akan berusaha menghindar ketika Anda mulai mengatakan, "Kita harus bicara...", karena hal itu berarti mereka harus mengungkapkan perasaan. Dan inilah ketakutan mereka yang terbesar. Pilihan mereka hanya melawan (dengan sikap yang cenderung defensif), atau menghilang.
Mampukah kini Anda melihat perbedaannya? Curhat dengan teman membuat Anda tenang; bagi pria, hal itu justru membuat jengkel. Ketika Anda kesal karena suami selalu melemparkan handuk yang baru dipakai ke atas tempat tidur, tak usah berteriak, "Kamu itu jangan enaknya sendiri! Masa harus aku terus sih, yang... bla, bla, bla...." Akan lebih mengurangi masalah bila Anda mengatakan, "Sayang, tolong gantungin handuk di jemuran dong?"
2. Dalam hubungan harus ada rasa saling percaya. Ironisnya, mempercayai pasangan adalah problem kedua yang dialami rata-rata pasangan (24 persen dari pasangan yang disurvei mengakui hal tersebut). Menurut penelitian, sejak 1 April lalu, hampir 37 persen perempuan merasa curiga terhadap keberadaan pasangannya. Tepatnya sejak berita perselingkuhan Tiger Woods ramai diperbincangkan.
Terlepas dari apa yang dilakukan pasangan, Anda perlu mengetahui bahwa kurangnya kepercayaan bisa merusak hubungan Anda. "Hal ini bisa memisahkan keluarga, dan merupakan penghambat besar untuk pemulihannya," kata Dr Neil Cannon, seorang terapis seks.
3. Bagaimana cara Anda menggunakan uang, ternyata juga merupakan tantangan tersendiri dalam hubungan suami-istri (23 persen). Begitu pula persoalan keyakinan dan nilai-nilai dalam keluarga.
Sebanyak 9 persen perempuan mengaku tidak setuju mengenai bagaimana cara membesarkan anak. Keyakinan yang berbeda antara pasangan bisa menyebabkan perselisihan emosional dan verbal. Cara terbaik untuk mengatasi perbedaan keyakinan adalah dengan mengutarakan pikiran Anda secara logis, dan mendengarkan apa harapan-harapan pasangan. Pahami bagaimana latar belakang keluarganya, atau bagaimana dulu ia dibesarkan. Perbedaan budaya keluarga bukan berarti keluarga Anda lebih baik darinya, karena setiap keluarga memiliki budayanya sendiri. Dari situ, berusahalah untuk berkompromi.
4. Masalah yang terlihat sepele, namun ternyata cukup penting, adalah memutuskan: Keluarga siapa yang harus didahulukan? Sebanyak 6 persen perempuan mengeluhkan persoalan menghabiskan waktu dengan keluarga pasangannya pada hari raya keagamaan. Meluangkan waktu satu hari khusus dalam setahun untuk keluarga pasangan ternyata begitu berat untuk kita.
Namun, yakini hal ini: semakin tulus penghargaan dan rasa senang yang Anda alami bersama keluarga suami, semakin aman dan stabil pernikahan Anda. Tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Ketika Anda berkomitmen untuk mencari jalan keluar tersebut, bukan tak mungkin Anda akan menjalani pernikahan yang lebih menyenangkan.
Sumber: SheKnows, Kompas,Senin, 26/4/2010
Namun, berkomunikasi ternyata tak semudah yang Anda bayangkan. Ketika suami mulai sering pulang malam, dan Anda merasa begitu takut untuk menanyakan kemana ia pergi, artinya ada hambatan komunikasi dalam hubungan Anda. Sayangnya, hal ini sering tak disadari oleh kebanyakan pasangan.
Di luar masalah komunikasi, ternyata ada tiga hal lain yang dianggap paling menantang dalam suatu perkawinan. Keempat hal ini terungkap dalam jajak pendapat yang digelar oleh situs SheKnows, dimana ribuan wanita mengikutinya. Untuk Anda yang sedang merencanakan pernikahan atau baru memasukinya, hal-hal ini bisa menjadi bahan renungan.
1. Sebanyak 36 persen pembaca mengatakan bahwa bagian tersulit dalam pernikahan adalah: berbicara dengan pasangan Anda. Statistik bahkan menunjukkan bahwa kurangnya komunikasi merupakan salah satu penyebab utama perceraian di Amerika (mungkin juga di Indonesia).
Menurut Dr John Gray, penulis Men are From Mars, Women are From Venus, perbedaan dalam gaya komunikasi bisa dikaitkan dengan perbedaan struktural dalam otak pria dan wanita. Otak pria lebih besar dalam segi ukuran, sedangkan otak wanita memiliki lebih banyak jalur saraf. Pria cenderung menggunakan otak kirinya, yang menunjukkan fokus pada logika dan pemecahan masalah. Perempuan menggunakan kedua sisi otaknya, dan itu sebabnya mengapa kita bisa menghubungkan emosi dengan bahasa dan logika.
Jurnal Psychological Review terbitan Juli 2000 mengungkapkan bahwa pria dan wanita secara biologis mengatasi stres dengan cara berbeda. Perempuan cenderung mencari penghiburan dari rekan-rekan perempuannya. Kita butuh mengungkapkan rasa takut, dan perhatian dari sesama kita ternyata mampu menurunkan hormon stres kita.
Sebaliknya, pria lebih memilih "ngumpet", atau menghilang dari peredaran. Mereka akan berusaha menghindar ketika Anda mulai mengatakan, "Kita harus bicara...", karena hal itu berarti mereka harus mengungkapkan perasaan. Dan inilah ketakutan mereka yang terbesar. Pilihan mereka hanya melawan (dengan sikap yang cenderung defensif), atau menghilang.
Mampukah kini Anda melihat perbedaannya? Curhat dengan teman membuat Anda tenang; bagi pria, hal itu justru membuat jengkel. Ketika Anda kesal karena suami selalu melemparkan handuk yang baru dipakai ke atas tempat tidur, tak usah berteriak, "Kamu itu jangan enaknya sendiri! Masa harus aku terus sih, yang... bla, bla, bla...." Akan lebih mengurangi masalah bila Anda mengatakan, "Sayang, tolong gantungin handuk di jemuran dong?"
2. Dalam hubungan harus ada rasa saling percaya. Ironisnya, mempercayai pasangan adalah problem kedua yang dialami rata-rata pasangan (24 persen dari pasangan yang disurvei mengakui hal tersebut). Menurut penelitian, sejak 1 April lalu, hampir 37 persen perempuan merasa curiga terhadap keberadaan pasangannya. Tepatnya sejak berita perselingkuhan Tiger Woods ramai diperbincangkan.
Terlepas dari apa yang dilakukan pasangan, Anda perlu mengetahui bahwa kurangnya kepercayaan bisa merusak hubungan Anda. "Hal ini bisa memisahkan keluarga, dan merupakan penghambat besar untuk pemulihannya," kata Dr Neil Cannon, seorang terapis seks.
3. Bagaimana cara Anda menggunakan uang, ternyata juga merupakan tantangan tersendiri dalam hubungan suami-istri (23 persen). Begitu pula persoalan keyakinan dan nilai-nilai dalam keluarga.
Sebanyak 9 persen perempuan mengaku tidak setuju mengenai bagaimana cara membesarkan anak. Keyakinan yang berbeda antara pasangan bisa menyebabkan perselisihan emosional dan verbal. Cara terbaik untuk mengatasi perbedaan keyakinan adalah dengan mengutarakan pikiran Anda secara logis, dan mendengarkan apa harapan-harapan pasangan. Pahami bagaimana latar belakang keluarganya, atau bagaimana dulu ia dibesarkan. Perbedaan budaya keluarga bukan berarti keluarga Anda lebih baik darinya, karena setiap keluarga memiliki budayanya sendiri. Dari situ, berusahalah untuk berkompromi.
4. Masalah yang terlihat sepele, namun ternyata cukup penting, adalah memutuskan: Keluarga siapa yang harus didahulukan? Sebanyak 6 persen perempuan mengeluhkan persoalan menghabiskan waktu dengan keluarga pasangannya pada hari raya keagamaan. Meluangkan waktu satu hari khusus dalam setahun untuk keluarga pasangan ternyata begitu berat untuk kita.
Namun, yakini hal ini: semakin tulus penghargaan dan rasa senang yang Anda alami bersama keluarga suami, semakin aman dan stabil pernikahan Anda. Tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Ketika Anda berkomitmen untuk mencari jalan keluar tersebut, bukan tak mungkin Anda akan menjalani pernikahan yang lebih menyenangkan.
Sumber: SheKnows, Kompas,Senin, 26/4/2010
Label:
Anda dan Dia
5 Tanda Si Dia adalah Tukang Kontrol
Amat mudah untuk mengabaikan (bahkan berusaha) menutupi sifat buruk seseorang yang Anda sukai, apalagi di awal-awal perkenalan. Namun, sebelum memutuskan bahwa ia adalah segalanya untuk Anda, perhatikan hal-hal berikut dan perhitungkan sikap-sikapnya jangan sampai Anda berhubungan dengan orang yang mengukung Anda. Simak tanda-tanda berikut untuk memutuskan apakah sikapnya itu masih bisa ditoleransi atau merupakan pertanda bahwa Anda sebaiknya menyudahi hubungan tersebut.
Wanita mana yang tak ingin dilindungi dan dijaga oleh pasangannya? Ia selalu mengusir pria-pria yang mengganggu Anda, menggandeng Anda saat ada orang yang melirik ke arah Anda, bahkan memesankan makanan Anda ketika makan di restoran, sikap-sikap ini memberi kesan bahwa ia ingin melindungi. Rasanya menyenangkan ketika ada seorang pria yang menjaga dan amat memerhatikan kita. Namun, ada garis tipis antara menginginkan segala yang terbaik untuk Anda dengan memutuskan apa yang terbaik untuk Anda.
Entah karena ia cemburuan, sangat penyayang, atau karena tipe insecure, tak ada alasan yang tepat untuk seseorang berlaku seperti seseorang yang kelewat bossy. Sebuah hubungan yang sehat adalah yang memiliki rasa saling hormat dan saling mendukung, bukan yang salah satu lebih dominan dan mengungkung. Berikut adalah 5 tanda bahwa Anda sedang mengencani seseorang yang tukang mengontrol (control freak).
1. Ia mengkritik segala yang Anda lakukan. Biasanya dalih yang ia gunakan adalah untuk membantu Anda, bisa dengan alasan untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam satu bidang di hidup Anda, atau untuk menjaga Anda supaya tidak membuat malu diri sendiri. Seorang pria yang selalu menemukan cara untuk mengkritik apa pun yang Anda lakukan adalah orang yang senang menunjukkan kekuasaannya.
2. Ia mengatur apa yang harus Anda lakukan dengan tubuh Anda. Entah itu dengan memonitor apa yang Anda makan, membujuk Anda untuk ikut kelas senam atau kelas olahraga lain, hingga mencegah Anda menindik telinga. Ada suatu titik ketika kepeduliannya akan kesehatan dan penampilan Anda menjadi semacam obsesi.
3. Melarang Anda bertemu teman-teman wanita Anda. Pria yang senang mengontrol selalu menemukan cara untuk mengisolasi pasangannya dari teman-teman wanitanya. Caranya bermacam-macam, bisa dengan menolak ikut pergi ke pertemuan dengan rekan kantor, atau dengan minta dikabari setiap saat setiap waktu. Salah satu tanda yang patut diwaspadai adalah ketika ia secara perlahan tapi pasti memotong tali pertemanan Anda dengan membicarakan hal yang buruk dari teman Anda.
4. Ia tak mendorong Anda untuk meneruskan minat Anda di bidang lain selain dirinya. Jika seorang pria merasa insecure sekaligus gila kontrol, ia tak akan membiarkan Anda melakukan apa pun untuk memperkaya diri, kecuali hal tersebut memiliki manfaat atau keuntungan untuknya.
5. Ia tak memercayai Anda. Jika Anda tak boleh menyetir mobilnya, tak boleh memesan tempat duduk di restoran, atau bahkan tak bisa belanja ke pasar tanpa si dia yang mengamati langkah Anda, sudah jelas bahwa ia sudah melewati batas protektif ke batas yang "menguasai" Anda. Ketika seorang pria tak percaya akan kemampuan Anda untuk melakukan pekerjaan termudah, sudah merupakan tanda bahwa Anda akan selalu menjadi orang yang mengikutinya, bukan partner yang mendampinginya mengarungi hidup.
Sumber: yourtango , Kompas, Senin, 3/5/2010
Label:
Anda dan Dia
10 Hal yang Diperdebatkan Pasangan Menjelang Pernikahan
Pernikahan adalah hal yang membutuhkan banyak persiapan karena menyangkut kepentingan dua keluarga. Tak heran akan mengundang perdebatan dari kedua pihak karena kemungkinan terbesar, masing-masing pihak memiliki keinginan yang bertentangan.
Stres berkepanjangan menjelang hari pernikahan bisa membuat jarak antara Anda dan si dia. Masalah sepele saja bisa mengiritasi perasaan Anda dan dia. "Perencanaan hari pernikahan adalah sebuah percobaan untuk lembaga pernikahan Anda nanti. Hal-hal yang menjadi perdebatan saat merencanakan pernikahan adalah tanda-tanda di pokok hal yang akan menjadi topik sensitif di masa mendatang," terang Tina B. Tessina, psikoterapis dan pengarang True Partners: A Workbook for Building a Lasting Intimate Relationship. Berikut adalah beberapa penyebab perdebatan antarpasangan.
Keluarga
Daftar undangan keluarga si dia makin lama makin panjang, namun dana yang dikucurkan dari pihaknya tak bertambah. Tessina mengatakan, argumen tipe ini adalah prototipe permasalahan finansial di masa mendatang. Sarannya: Cobalah untuk melihatnya dengan gaya bisnis. Katakan pada pasangan Anda, "Ini adalah daftar undangan dari pihak keluarga kamu beserta anggaran dananya, ini adalah daftar undangan keluargaku beserta data anggarannya. Maukah keluarga kamu mengeluarkan dana lebih?"
Dr. Patrick Gannon, psikolog, mengatakan, bahwa dalam sebuah permasalahan, apalagi yang menyangkut keuangan semacam ini, cobalah untuk mencari isu-isu tersembunyi di baliknya. Apakah Anda sensitif dengan isunya atau keseimbangan, atau keadilan? Apalah salah satu dari Anda memiliki obligasi yang lebih besar kepada orangtuanya hingga pelaksanaan acara pernikahan harus dilaksanakan dalam cara tertentu?
Keterlibatan pengantin pria
Sepertinya si dia tak peduli dengan acara pernikahannya? Kok bisa, sih? Tessina mengatakan, "Umumnya pria tak terlalu memusingkan masalah desain dan dekorasi. Jangan putus asa ketika ia tak terlalu memberikan kesan yang mengindikasikan bahwa ia ingin terlibat dalam hal penataan acara pernikahan." Pastikan bahwa tak ada masalah mendasar yang menjadi penyebabnya. Sebaiknya Anda mencari tahu sebenarnya ia akan lebih tertarik untuk mengurus hal apa, dan doronglah ia untuk berpartisipasi pada bagian tersebut. Kadang pria berpikir bahwa hari pernikahan adalah hari yang ditunggu para wanita, sehingga ia cenderung melepas acara tersebut agar si wanita puas mengerjakannya. Atau, mgkn ia merasa orangtuanya atau orangtua Anda sudah sangat mengambil alih.
Uang
Anda menghabiskan banyak dana pada pakaian pengantin dan perawatan tubuh, sementara ia ingin menyisihkan dana untuk berbulan madu di luar negeri. Untuk masalah klasik ini, sebaiknya sama-sama duduk dan berpikir rasional. Mengapa Anda butuh mengeluarkan banyak dana pada busana pengantin? Penggunaan uang sebaiknya seimbang dan untuk kepentingan kedua pihak. Setidaknya bulan madu adalah hal yang sama-sama dinikmati kedua pihak.
Adat dan tradisi
Pertanyaan-pertanyaan, seperti, "Mengapa si dia tak mau berusaha untuk mengerti tradisi di keluargaku?" Jika hal ini sering terjadi, sebaiknya pastikan si calon suami mengerti apa yang diharapkan darinya, dan ia mungkin tak mengerti adat yang Anda ingin jalankan. Disarankan untuk mengajaknya berdiskusi mengenai adat yang ingin dijalankan. Apa gunanya dan apa makna yang dikandung.
Estetika
Awalnya Anda ingin si dia lebih terlibat dalam perencanaan pesta resepsi, namun, tiba-tiba ia menjadi sangat pemilih dan memikirkan segalanya. Anda berdua perlu membicarakan wilayah kekuasaan dan siapa yang memegang keputusan akhir menyangkut perencanaan acara pernikahan. Putuskan mana yang menjadi prioritas dengan menuliskan hal-hal prioritas yang harus dipikirkan menyangkut pernikahan bagi masing-masing pihak. Adalah hal yang baik untuk masing-masing saling belajar bagaimana memprioritaskan, bernegosiasi, dan berkompromi dengan pasangan. Kemampuan ini akan menjadi hal penting di masa mendatang.
Lokasi
Coba tanyakan alasan ia ingin menikah di rumahnya. Apakah karena keluarga dan teman-temannya banyak di sekitar lokasi itu? Apakah keluarganya juga banyak yang berdomisili di sekitar wilayah itu? Jika tidak, mana yang lebih ia inginkan, banyak keluarga yang datang atau lebih banyak teman yang datang? Mengapa tidak melangsungkan pernikahan di tengah kota, yang bisa dijangkau dari berbagai lokasi?
Sikap perfeksionis berlebihan
Pernah mendengar istilah "bridezilla"? Ini adalah sebuah julukan untuk wanita yang bersikap seperti orang yang sangat terobsesi dengan acara pernikahannya. Kadang, "bridezilla" ini berlebihan dalam memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan pernikahannya. Jika tiba-tiba ia mengutarakan keberatannya mengenai sikap Anda yang seperti orang stres saat mengurus pernikahan, jangan anggap sepele. Hal ini bisa jadi merupakan tanda peringatan. Tentu, Anda ingin hari pernikahan Anda berlangsung indah dan menarik. Namun, jangan sampai sifat perfeksionis Anda tersebut mengorbankan hubungan Anda dan dia.
Perjanjian pranikah
Mungkin pertanyaan yang muncul saat istilah "perjanjian pra-nikah" muncul adalah, "Mengapa ia sangat ingin menyusun rencana perceraian padahal pernikahannya saja belum dimulai?" Jangan langsung berpikiran yang buruknya. Tessina berkata, "Jika Anda pikir kembali, perjanjian pranikah bisa menjadi aset yang besar untuk Anda, juga untuk dirinya." Hal ini adalah sebuah diskusi esensial mengenai masalah finansial sebelum masing-masing memutuskan untuk berkomitmen. Alaminya, perjanjian ini akan membawa lebih banyak isu ketimbang hanya soal keuangan untuk kebanyakan pasangan. Hal ini juga akan menyangkut masalah emosional di antara pasangan, yang seringkali berhubungan dengan kepercayaan, komitmen, dan keteguhan satu sama lain, dan masa depan pernikahan. Jangan biarkan masalah ini tak terpecahkan atau tidak disepakati bersama, karena bisa mengikis rasa kasih di antara pasangan.
Masa lalu
Bagaimana dengan mantan kekasihnya di masa lalu? Apakah harus diundang? "Coba bersikap dewasa. Anda sudah memenangkan pertarungan ini. Ia sudah memilih Anda sebagai pendamping hidupnya. Jangan memperkeruh suasana dengan menjadi orang yang cemburuan. Cobalah untuk menerimanya bahwa ia pernah ada di alur calon suami Anda," jelas Tessina. Anda perlu mendiskusikan hal ini dengan pasangan mengenai kehadiran para mantan di antara Anda berdua.
Sumber: The Knot, Kompas,Selasa, 27/4/2010
Label:
Anda dan Dia
13 Cara Mencari Soulmate
Setiap orang tentu berharap dapat menemukan soulmate atau belahan jiwanya. Umumnya soulmate diartikan sebagai seseorang yang mampu melengkapi diri kita. Namun, menemukan soulmate bisa dibilang gampang-gampang susah. Siapa yang tahu, setelah Anda menghabiskan waktu sekian lama untuk berkenalan dengan si A atau si B demi menemukan sang soulmate, dia ternyata justru orang yang selama ini Anda kenal. Karena itu, untuk mempermudah pencarian Anda, yuk, coba 13 cara ini:
1. Sebelum memulai pencarian untuk menemukan soulmate Anda, ada baiknya membuat daftar terlebih dulu tentang kriteria dan kualitas soulmate seperti apa yang Anda harapkan untuk dapat melengkapi diri Anda. Daftar ini akan membantu Anda untuk fokus dengan sasaran yang dicari.
2. Cobalah untuk mengevaluasi perjalanan cinta Anda dan mengidentifikasi setiap kegagalannya. Bila selama ini, Anda tak bisa bertahan dalam sebuah hubungan untuk waktu yang lama dan selalu menjalin hubungan dengan tipe orang yang sama, bisa jadi selama ini Anda berhubungan dengan orang yang salah.
3. Jangan selalu menunggu. Sesekali sah-sah saja kok main mata dengan seseorang yang menarik perhatian Anda ketika sedang berkunjung ke kantor klien. Coba deh meliriknya sejenak, lalu kembali berbicara serius dengan teman Anda, dan meliriknya kembali beberapa menit kemudian. Percaya deh,si dia akan menerima sinyal ketertarikan Anda.
4. Jika Anda baru saja putus cinta, tak perlu terburu-buru untuk menemukan penggantinya. Beri waktu pada diri Anda untuk memperbaiki suasana hati. Ini akan membuat hati Anda lebih siap untuk menjalin hubungan baru, tanpa dibayangi luka masa lalu.
5. Kalau selama ini Anda sering berjalan-jalan berkelompok bersama teman-teman, sesekali cobalah menghabiskan waktu untuk pergi ke tempat favorit Anda sendirian. Karena, biasanya pria akan enggan menghampiri Anda untuk berkenalan saat Anda sedang jalan beramai-ramai.
6. Jika Anda termasuk penikmat konser musik, sesekali cobalah berpartisipasi menjadi volunteer sebagai panitia konser. Selain dapat menambah networking, kemungkinan bertemu soulmate juga terbuka, lho. Siapa tahu, soulmate Anda justru sang bintang konser.
7. Hasil sebuah penelitian pernikahan mengungkapkan, bahwa pernikahan yang paling stabil adalah pernikahan yang melibatkan 2 orang dengan banyak kesamaan. Rahasia pasangan sejati adalah ketika Anda tak membutuhkan orang lain untuk membuat Anda dan si dia bahagia. Jadi, bila Anda sudah menemukan seseorang seperti ini, sebaiknya pertahankan si dia. Bisa jadi, dia memang soulmate Anda.
8. Nikmati saat-saat single. Anda tak perlu terburu-buru menemukan seseorang hingga menerima siapa pun pria yang ada di depan mata, hanya karena teman-teman Anda mulai banyak yang menikah. Manfaatkan waktu single Anda untuk meningkatkan kualitas diri, bisa dengan memperbanyak teman atau mengikuti berbagai kursus.
9. Menurut John Gray, penulis buku Mars and Venus on a Date, untuk menemukan jodoh, ada kalanya seorang perempuan saat sedang makan di sebuah restoran perlu berdiri berulang kali dari kursinya dan menuju ke toilet, sehingga beberapa orang pria sempat melihatnya dan tertarik. Jika seorang pria tertarik, maka ia berani mengambil risiko untuk menghampiri Anda.
10. Cobalah ingat kembali siapa yang selalu ada untuk Anda dalam situasi apa pun. Ketika Anda sedang mengalami kesulitan, dialah yang pertama kali terlintas di pikiran Anda, begitu pun ketika Anda ingin berbagi kesenangan. Belahan jiwa, takkan takut menemani Anda dalam situasi apa pun. Siapa tahu, dia adalah sahabat atau orang-orang di sekeliling Anda.
11. Cobalah lakukan hal-hal yang selama ini tak pernah anda lakukan. Bila Anda tak suka olahraga, mulai sekarang cobalah untuk menentukan jadwal berolahraga, karena Anda tak pernah tahu di mana dapat menemukan sang belahan jiwa. Bisa jadi, justru di tempat yang tak biasa Anda kunjungi.
12. Tak perlu berusaha terlalu keras untuk mengubah seseorang demi menjadi soulmate yang Anda harapkan. Bukan hanya dia, Anda pun tentu ingin menjadi diri Anda apa adanya. Karena itu, belajarlah menerima si dia apa adanya, seperti dia menerima Anda. Sebab, bila Anda selalu meminta orang lain untuk berubah, Anda takkan menemukan belahan jiwa sejati Anda.
13. Jadilah seseorang yang ingin Anda cintai. Daripada menanti kehadiran soulmate dengan pasrah, cobalah membuat diri Anda menjadi seseorang yang ingin Anda temui. Anda tentu mengharapkan berbagai hal baik dari soulmate Anda, cobalah menerapkannya pada diri sendiri, ini tentu akan membuat Anda merasa lebih nyaman dan bahagia. Bila aura positif terpancar dari diri Anda, tentu kesempatan bertemu soulmate makin dekat. Apalagi, biasanya pria tertarik dengan perempuan yang memiliki kesamaan minat dan sikap.
(Majalah Chic, Kompas,Sabtu, 24/4/2010)
Label:
Anda dan Dia
Ah, Jangan-jangan Itu Cuma Pikiran Anda...
Lantaran mengkhawatirkan berbagai hal, banyak perempuan tak mampu menjalani hubungan cinta dengan perasaan tenang dan santai. Padahal, seringkali apa yang Anda khawatirkan itu sebenarnya hanya ada di dalam pikiran saja, lho.
1. Takut dia mengira Anda tak perhatian
Aksi Anda: Menerornya dengan sms dan telepon sepanjang hari.
Dari sananya, yang namanya kaum Hawa memang gemar menghujani perhatian kepada orang yang ia sayangi. Menurut pakar relationship dan penulis buku Men, Love, & Sex: The Complete User's Guide for Women, David Zinczenko, penyebabnya adalah lantaran banyak perempuan yang menilai kualitas dirinya melalui kualitas hubungan yang dimilikinya. "Mati-matian, mereka berusaha meningkatkan kualitas hubungan mereka dengan cara memberikan perhatian," kata Zinczenko.
Sebenarnya, kebiasaan ini enggak jadi masalah. Tapi dengan catatan, porsi perhatian yang Anda berikan memang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasangan. Kalau sampai berlebihan, bukannya mempererat hubungan, itu adalah cara paling cepat untuk membawa hubungan Anda menuju ke dalam jurang kehancuran. "Pada dasarnya, seorang pria ingin tetap merasa bebas meski mereka sadar bahwa dirinya sedang terikat dalam suatu hubungan. Makanya, sms dan telepon yang tak henti-henti bukan dirasakannya sebagai bentuk perhatian, melainkan teror yang mengganggu ketenangannya," kata Zinczenko.
2. Curiga si dia punya WIL
Aksi Anda: Ingin tahu agenda si dia hari demi hari.
Sebagai pasangan, wajar saja bila Anda ingin tahu sepak-terjang kekasih di luar rumah. Tapi, rasa ingin tahu ini tak perlu diwujudkan dengan cara meminta dirinya menjelaskan setiap detil kegiatan yang dicantumkannya dalam agenda. "Artinya, nih, kalau memang di agenda tertulis 'meeting', tak perlulah Anda memintanya menguraikan berapa orang pesertanya, apa saja yang akan dibicarakan, apakah sekretarisnya ikut meeting atau tidak, dan sebagainya," kata W. Bruce Cameron, pakar relationship dan penulis buku 8 Simple Rules for Marrying My Daughter.
Hati-hati kalau kebiasaan ingin tahu urusan kekasih ini tak kunjung dapat Anda hapuskan. Pasalnya, bisa jadi ini adalah tanda-tanda Anda sedang mengalami krisis kepercayaan terhadap diri pasangan, yang sebenarnya didasari oleh rasa kurang percaya pada diri sendiri. "Biasanya hal ini dialami oleh perempuan yang menganggap pasangannya adalah sosok sempurna dan sebenarnya tidak pantas ia miliki. Padahal, kenyataan bahwa ia memilih Anda sebagai kekasih sebenarnya sudah cukup menunjukkan betapa berharganya Anda di mata pasangan," kata Cameron.
3. Khawatir kalau dia marah
Aksi Anda: Panik tiap kali si dia tak mengangkat telepon.
Tidak mau mengangkat telepon biasanya adalah cara perempuan menunjukkan bahwa ia sedang memiliki masalah dengan seseorang. Karenanya, bila panggilan telepon darinya tak kunjung dijawab oleh kekasih, ia bisa langsung curiga bahwa pasangannya itu sedang marah. Mungkin si dia sibuk, berada di tengah meeting, atau semata-mata memang tidak mendengar dering ponsel yang diletakkan di laci meja.
Santai saja kalau panggilan Anda hanya dijawab oleh RBT. Kalau memang ada kesempatan, pasti si dia akan membalas telepon dari Anda. Kalau pun tidak, ya enggak perlu kebakaran jenggot juga. Pasalnya, menurut Cameron, gaya seorang pria menunjukkan perhatian pada pasangannya itu tidak selalu sama. "Tidak selalu membalas panggilan telepon belum tentu menunjukkan bahwa si dia tidak peduli," ujarnya.
4. Takut kehilangan dirinya
Aksi Anda: Memaksanya bertunangan atau bahkan menikah dalam waktu dekat.
Bersedia menerima dan mengakui Anda sebagai pasangan tetapnya saja sudah merupakan kemajuan bagi seorang pria dalam menjalin hubungan. Pasalnya, belakangan ini kian banyak pria yang tidak ingin kehidupan pribadinya terkekang oleh komitmen. Terutama mereka yang sedang berada di tengah perjalanan meniti karier atau bisnis.
Makanya, jika Anda memang sudah ingin meningkatkan hubungan ke jenjang pernikahan, melangkahlah dengan sabar dan berhati-hati sembari menjajaki perasaan pasangan. Selain itu, pastikan pula bahwa keinginan Anda untuk menikah bukan semata-mata didasari oleh rasa takut kehilangan dirinya. Kalau memang itu yang ada dalam pikiran Anda, percayalah, cepat atau lambat, si dia akan mencium gelagat tidak sehat tersebut dan mencari berbagai cara untuk melarikan diri dari "kekangan" Anda.
5. Cemas kalau dia menganggap Anda terlalu mengekang
Aksi Anda: Bilang "terserah" setiap kali dia menanyakan pendapat Anda.
Dalam kasus apa pun, menanggapi persoalan dengan cara ekstrem tidak akan membantu Anda menemukan penyelesaian. Lantaran tidak ingin kekasih merasa terlalu dikekang. Anda malah bersikap ekstra longgar dan tidak berani mengungkapkan keinginan secara jujur di hadapannya. Giliran ditanya tentang rencana kencan atau dimintai pendapat tentang suatu hal, Anda selalu bilang "terserah" dan manut pada keinginan kekasih, dengan tujuan iangin membuatnya senang.
Padahal, menurut Zinczenko, cara ini malah akan membuat kekasih perlahan-lahan kehilangan simpati pada diri Anda. Katanya, "Di mata kekasih, Anda akan terlihat seperti seorang perempuan 'lembek' yang tidak mandiri. Dia tidak akan merasa lagi tertantang untuk memenangkan hati Anda. Bagi banyak pria, seorang perempuan yang cerdas dan berani mengutarakan pendapat secara lugas itu malah terlihat lebih seksi ketimbang perempuan penurut," ungkapnya.
Nah, sudah siap menghapus semua pikiran negatif dan mulai menikmati hubungan cinta Anda?
(Majalah Chic, Kompas,Sabtu, 15/5/2010)
Label:
Anda dan Dia
Apakah Anda Seorang yang Sensual?
BANYAK orang membatasi diri pada definisi sempit sensualitas yang sama saja dengan seks, sehingga hanya menyangkut urusan teknik dan hubungan genital saja.
Padahal, menurut Anne Hooper, terapis seksual dan perkawinan dari United Kingdom Council for Psychotherapists dan penulis buku Guide to Good Sex, “Seorang kekasih yang baik adalah orang yang menyukai kelima sensasi (indra) seperti pengecapan, penciuman, penglihatan, sentuhan, dan suara.”
Dikatakan, sensualitas seseorang ditentukan oleh seberapa baik dia bisa menerima diri sendiri, bukan ditentukan pakaian atau bentuk tubuh. Pusatnya ada di pikiran. Menurutnya, seksi adalah apa yang kita rasakan.
Di bawah ini Anne Hooper memberikan kuis yang dapat menguji seberapa jauh sensualitas Anda. Pesannya, dengan menjawab pertanyaan kuis ini semoga dapat membangkitkan sensasi seksualitas Anda lebih luas lagi.
1. Pasangan Anda sudah siap melakukan hubungan seks. Yang Anda lakukan:
a. Menyiapkan dengan segera di sekitar tempat tidur, lilin atau parfum yang merangsang dan menggairahkan.
b. Menyingkirkan benda-benda yang terbuat dari bulu-bulu di lantai.
c. Membaca dengan suara keras cerita-cerita erotis.
2. Ketika sedang tidur dengan pasangan, Anda:
a. Saling merapat atau berdekatan sepanjang malam.
b. Berbaring sambil berpegangan tangan.
c. Sulit untuk merasa rileks, walaupun pasangan sedang tidur di sebelah Anda.
3. Di atas tempat tidur Anda selalu ada…
a. Benda-benda halus yang terbuat dari sutra atau bahan lain dan bantal-bantal yang besar.
b. Benda-benda yang terbuat dari katun.
c. Buku.
4. Pasangan Anda terlihat kalut dan stres. Yang Anda lakukan:
a. Memijat tubuhnya dengan lotion agar nyaman.
b. Menyarankannya untuk berjalan-jalan di luar supaya tenang.
c. Bertanya apa yang ia hadapi seharian.
5. Pasangan sedang mengelus bagian tubuh Anda. Yang Anda rasakan:
a. Ada getaran elektris yang membuat Anda mabuk kepayang sampai lutut.
b. Ada sesuatu yang bergerak-gerak di tubuh Anda.
c. Sentuhan persahabatan.
6. Pasangan Anda dikenal sebagai pria yang gagah dan tampan atau wanita yang cantik dan seksi. Saat di depan umum yang Anda lakukan:
a. Menghindari untuk selalu saling bersentuhan.
b. Diam-diam tak pernah melepaskan dirinya dari pandangan Anda.
c. Menyentuhnya sambil terus berbicara kepada teman Anda.
7. Ketika sedang berciuman, apakah pasangan Anda:
a. Mengirimkan tanda-tanda yang membuat Anda bergairah.
b. Merasakan ada sesuatu seperti jeli di mulut Anda.
c. Merasakannya sebagai bagian dari pengalaman Anda.
8. Ketika sedang melakukan hubungan seks, apakah Anda selalu meneruskannya dengan ciuman? Jika ya, Anda:
a. Berpikir hubungan tersebut akan selalu semakin dekat saja.
b. Kadang-kadang merasa ini waktunya yang tepat.
c. Tidak, saya tidak menciuminya terus. Apabila saat ia melakukannya saya memandangnya sebagai tindakan pengalihan perhatian saja sebelum saya mengalami orgasme.
9. Ketika saatnya Anda dan pasangan Anda berlibur, Anda memilih:
a. Seminggu di Pantai Karibia dan bermalam di resor yang mewah.
b. Melakukan spa dengan pijat dan perawatan tubuh.
c. Melakukan aktivitas yang energik seperti berenang atau menunggang kuda.
10. Anda harus bangun pagi dan melakukan kegiatan rumah tangga. Yang Anda lakukan:
a. Menyelimuti dan membiarkan pasangan Anda tetap tidur di ranjang.
b. Mengusap tubuh pasangan Anda dan membangunkannya untuk melakukan hubungan seks.
c. Berjanji pada diri sendiri untuk melakukan tidur siang sebagai pengganti bangun terlalu pagi.
** Jika jawaban terbanyak “a”:
Selamat! Anda memang seorang yang sensual. Ini menandakan Anda begitu responsif terhadap hal-hal yang dapat membangkitkan reaksi seksual, selalu bergairah dan pandai memengaruhi pasangan Anda untuk melakukan hubungan seksual. Secara fisik ini sangat normal, dan Anda sudah menyadari bagian dari diri Anda yang membuat pasangan bergairah. Namun, hati-hati, tidak semua orang menyukainya jika berlebihan. Apalagi bila Anda dan pasangan menunjukkannya di depan umum. Wah, selain pasangan mungkin kurang menyukai, Anda juga menghadapi risiko ditangkap bila UU Anti-Pornografi dan Pornoaksi sudah diberlakukan.
** Jika jawaban terbanyak “b”:
Anda juga tergolong sensual. Meski begitu, Anda beranggapan hubungan seksual yang hangat harus diekspresikan di tempat yang sangat pribadi.
** Jika jawaban terbanyak “c”:
Memang benar Anda sangat menikmati sensasi dalam berhubungan seks, tetapi Anda hanya seolah-olah menikmatinya. Sensualitas memang bukan segalanya menurut Anda, sehingga perhatian Anda agak sulit teralihkan untuk hal-hal seperti itu.
Jika jawaban terbanyak “c” bisa jadi pasangan Anda bukan seorang yang sensual juga. Apabila hal ini yang terjadi, Anda dan pasangan harus mencoba banyak hal seperti pijat, sentuhan di bagian tubuh tertentu, dan lain-lain yang dapat membangkitkan gairah.
Jika Anda sudah mencoba, kepuasannya akan sama baiknya seperti Anda melakukan kegiatan lain. Namun, jika pasangan Anda seorang yang sensual, Anda harus yakin menikmatinya karena pasangan berhak mendapatkan yang terbaik dari Anda. Yakinlah, sensualitas yang sesungguhnya itu seperti Anda menikmati makan dan minum, (kompas,Kamis, 4 Desember 2008)
Label:
Anda dan Dia,
Artikel Seks,
Seputar Seks
Apakah Dia Masih Ingin Sendiri?
Sudah lebih dari sebulan, Anda dan si dia sering menghabiskan waktu bersama. Bahkan tiada hari tanpa telepon dan SMS, untuk sekadar menanyakan kabar atau pun diskusi-diskusi kecil. Tak hanya itu, ia pun tampak siap sedia saat Anda membutuhkannya. Tapi kok, sampai saat ini si dia belum juga menyatakan perasaannya pada Anda, ya? Apalagi meminta Anda menjadi pacarnya. Hmm, jangan-jangan si dia masih ingin men-jomblo. Coba perhatikan, apakah dia menunjukkan tanda-tanda di bawah ini.
Perhatian Tapi Cuek
Ada kalanya ia begitu peduli dan menunjukkan perhatiannya pada Anda. Entah sekadar mengingatkan Anda untuk makan siang, atau pun menawarkan diri untuk menjemput Anda sepulang kantor. Tapi, di waktu lain, ia bisa menghilang bak ditelan bumi. Seharian tak menelepon dan memberi kabar. Dalam hati Anda, bertanya-tanya, "Ini orang maunya apa, sih?" atau "Dia benar tertarik atau saya yang ke-GR-an, ya?"
Menghadapi pria seperti ini memang mesti ekstra tabah. Perasaan Anda benar bahwa dia tertarik pada Anda. Hanya saja, dia belum siap menawarkan komitmen pada Anda. Biasanya, pria yang merasa belum siap "terikat" pada satu perempuan akan menunjukkan tanda-tanda seperti itu. Tidak menghujani Anda dengan perhatian setiap hari. Alasannya, selain tak ingin perasaannya kepada Anda semakin kuat, ia juga tak ingin Anda berharap terlalu banyak dari kedekatan ini.
Bagaimana menaklukannya? Sesekali cobalah bersikap acuh padanya. Bila ia memang tertarik pada Anda, ia pasti akan merasa kehilangan. Siapa tahu, alih-alih berharap menjadi kekasih, dia akan langsung meminta Anda menjadi pendamping hidupnya, karena takut kehilangan Anda.
Tak Kenal Teman-temannya
Bagi kebanyakan pria, teman adalah segalanya. Bila si dia memang tertarik dan ingin menjalin hubungan serius dengan Anda, tanpa diminta, ia akan mengenalkan Anda pada teman-teman dan lingkungannya. Sebab, ia berharap Anda pun bisa menjadi bagian dari dirinya. Maka itu, biasanya bila seorang pria tak berniat menjalin hubungan dengan Anda, ia akan berpikir berulang kali untuk menggandeng Anda di depan publik. Meski Anda dan si dia berada dalam satu pergaulan yang sama, sebisa mungkin ia menghindari kedekatan Anda dan dirinya diketahui teman-temannya.
Apakah sikap dia seperti ini? Bila ya, Anda perlu curiga, jangan-jangan ia juga sedang mendekati perempuan lain. Wah, kalau memang benar, ada baiknya Anda melupakannya dan membuka hati untuk pria lain.
Mantan Jomblo Bahagia
Para pria yang telah lama men-jomblo, biasanya cenderung malas mulai menjalin hubungan serius dengan seseorang. Apalagi, bila saat men-jomblo ia bisa mendapatkan perhatian dari banyak perempuan. Percaya deh, ia takkan rela melepaskan semua bentuk perhatian itu dalam waktu singkat demi menjalin hubungan dengan Anda. Selain itu, ia pun terbiasa bebas dan tak terikat komitmen. Bahkan bisa jadi, ketertarikan dan pendekatannya pada Anda hanya sebagai rasa penasaran. Biasanya, perlu waktu lama bagi pria seperti ini untuk meyakinkan cintanya pada seseorang.
Sering Bahas Mantan Pacar
Belakangan ini si dia memang seringkali mengajak Anda pergi berdua, entah untuk makan malam atau menonton film. Tapi, di tengah kegiatan tersebut, ia selalu menyelipkan cerita tentang mantan pacarnya. Bahkan ia pun meminta saran dari Anda untuk menghadapi sang mantan. Bisa jadi, selama ini ia begitu menikmati jalan bersama Anda, karena ia menganggap Anda sebagai teman bercerita yang menyenangkan. Ia merasa bisa berbagi sedikit keresahan hatinya dengan Anda.
Percaya deh, pria yang benar-benar menyukai Anda takkan pernah membahas soal mantan pacar di depan Anda, kecuali Anda yang memintanya bercerita. Apalagi bila Anda dan si dia belum resmi pacaran, sebisa mungkin si dia tentu akan menunjukkan bahwa hanya Andalah yang ada di hatinya saat ini. Jadi bila si dia masih sibuk bercerita tentang mantannya, jangan harap ia akan meminta Anda jadi kekasihnya. Tak tertutup kemungkinan, ia justru akan meminta bantuan Anda untuk kembali pada mantannya.
Hanya Ingin Berdua
Bila si dia berniat menjalin hubungan serius dengan Anda, ia tentu akan mencari tahu segala hal tentang diri Anda, apa yang Anda suka dan tidak suka. Tak hanya itu, ia pun akan mulai tertarik bertemu dan mengenal lebih dekat orang-orang penting dalam hidup Anda.
Tapi, bila hingga saat ini ia tak pernah peduli kapan tanggal lahir Anda dan tak pernah tertarik untuk bertemu dengan teman-teman dan keluarga Anda, bisa jadi ia tak berharap akan tinggal untuk waktu yang lama dalam kehidupan Anda. Ia hanya ingin dekat dengan Anda, tanpa harus repot menjalin hubungan dengan orang-orang yang ada di sekitar Anda. Bila sikapnya seperti ini, Anda tak perlu mengharapkan si dia untuk menyatakn perasaannya atau meminta Anda menjadi kekasihnya.
Jadi, tetap menunggu dia atau beralih ke pria lain? Tentukan pilihan Anda dari sekarang.
(Majalah Chic, Kompas, Kamis, 8/4/2010)
Label:
Anda dan Dia
Langganan:
Postingan (Atom)